MITIGASI POLA KELONGSORAN DI WILAYAH CUGENANG CIANJUR

Penulis

  • Lolom Evalita Hutabarat Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia (UKI)

Kata Kunci:

bencana longsor, lapisan air permukaan, mitigasi, pola kelongsoran, tanah jenuh

Abstrak

Mitigasi bencana adalah serangkaian aktifitas sebagai antisipasi terjadinya bencana. Mitigasi merupakan sistem peringatan dini yang merupakan langkah awal peganggulangan bencana. Dengan demikian potensi kerusakan dan korban jiwa akibat bencana dapat diantisipasi. Bencana alam yang terjadi akibat Gempa Cianjur pada pada tanggal 21 November 2022 tidak saja menyebabkan kerusakan bangunan rumah tinggal tetapi juga menimbulkan bencana longsor
di area-area yang sangat vital dan padat penduduk. Mengetahui pola kelongsoran lereng yang terjadi dapat mencegah dan/atau mengurangi dampak resiko bencana longsor yang dapat sangat merugikan. Pergeseran tanah yang cukup jauh terjadi di Desa Sarampad dengan pergeseran posisi rumah di ladang yang berpindah sekitar 70 meter dari posisi awal rumah tersebut. Pola ini mengikuti Earthflow dimana aliran tanah pada lereng yang landai hingga sedang. Sedangkan tanah longsor yang terjadi di wilayah tapal kuda ruas jalan nasional antara Kota Cianjur ke Puncak dengan kemiringan longsoran tanah sekitar 15 derajat dengan jarak horizontal longsoran kurang lebih 40 meter dengan kedalaman 10,3 meter dibawah permukaan jalan raya mengikuti pola Debris Avalanche dimana aliran yang besar, sangat cepat, dan sering kali terjadi pada lereng terbuka yang terbentuk ketika lereng yang tidak stabil runtuh dan puing-puing yang terfragmentasi yang dihasilkan dengan cepat terangkut menjauh dari lereng. Adanya sungai menjadi indikasi bahwa terdapat lapisan air yang dekat dengan permukaan tanah yang menyebabkan tanah dalam kondisi jenuh yang menjadi pemicu kelongsoran saat terjadi terjadi gempa.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-25