PENGGUNAAN DATA CURAH HUJAN SATELIT GPM-IMERG DAN CHIRPS DALAM TRANSFORMASI HUJAN ALIRAN YANG BERKELANJUTAN

Penulis

  • Ni Made Candra Partarini Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Agustina Kiky Anggraini Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Kata Kunci:

hujan satelit, debit, FJ. Mock, validasi, keberlanjutan

Abstrak

Penggunaan data hujan satelit menjadi salah satu alternatif data hujan untuk analisis hidrologi pada sektor sumber daya air (SDA). Penggunaan data satelit khususnya untuk pemamtauan curah hujan dianggap sebagai upaya yang berkelanjutan. Data hujan satelit dapat digunakan dalam transformasi hujan ke aliran untuk memprediksi ketersediaan air dalam suatu DAS. Informasi ketersediaan air sangat berguna dalam upaya manajemen SDA khususnya alokasi air serta sektor lainnya. Simulasi alihragam hujan ke debit menggunakan pendekatan metode
FJ. Mock. Data hujan yang akan disimulasikam yaitu data hujan pengamatan, data hujan satelit GPM-IMERG dan CHIRPS. Validasi digunakan untuk mengevaluasi hasil perbandingan debit simulasi dengan hujan pengamatan dan hujan satelit terhadap data debit pengamatan dengan 3 skenario rentang data. Tahap validasi antara data debit hasil simulasi FJ. Mock dan hujan pengamatan menggunakan metode Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE), Koefisien Korelasi (R), dan Uji Kesalahan Relatif (KR). Hasil simulasi ini berupa beberapa parameter seperti parameter wet infiltration coefficient (WIC), dried infiltration coefficient (DIC), initial soil moisture (ISM), soil moisture capacity (SMC), initial groundwater storage (IGWS), dan groundwater recession constant (K). Debit satelit
GPM-IMERG dan CHIRPS dapat dianggap memiliki kesesuaian dengan debit aliran pengamatan dengan nilai R > 0,75, NSE < 1, nilai KR < 0,3. Berdasarkan 3 skenario tesebut, hasil simulasi transformasi hujan pengamatan ke debit relatif lebih baik daripada hasil simulasi debit dengan hujan satelit namun, hasil analisis dari data curah
hujan satelit tetap menunjukan hasil yang relatif baik.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-25