Penguatan Peran Politik Perempuan dalam Kelembagaan: Belajar dari Media Tari Ladrang Mangunkung

Authors

  • Adrianus Yoga Pranata University of Atma Jaya Yogyakarta
  • MC Ninik Sri Rejeki Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/senapas.v2i1.9219

Abstract

Penelitian ini berfokus pada penguatan peran politik perempuan yang direpresentasikan dalam Tari Ladrang Mangunkung sebagai media komunikasi tradisional. Penguatan ini berkaitan dengan Sustainability Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), khususnya mengenai kesetaraan gender. Tujuan dari penelitian ini adalah menggagas kesetaraan gender sesuai dengan SDGs yang bertolak dari lokalitas tradisional. Metode yang digunakan adalah fenomenologi. Pengambilan data dilakukan melalui in-depth-interview dengan aktor sosial yang memiliki pengalaman langsung. Data kualitatif dari interview tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik tentang significant others, looking-glass self, konsep mind-self-society, dan self-fulfilling prophecy. Tari Ladrang Mangunkung mengejawantahkan proses interaksionisme simbolik ke dalam simbol-simbol verbal, yaitu tiji tibeh dan hanebu sauyun, serta diwujudkan dalam visi filosofis Tridharma Mangkunegaran sehingga tercapai manunggaling kawula gusti. Dari hasil analisis data, Tari Ladrang Mangunkung mengajarkan bahwa kesetaraan gender dan penguatan peran politik perempuan dalam kelembagaan dapat terwujud dengan menumbuhkan rasa percaya diri pada perempuan untuk mengembangkan potensi yang sudah ada. Rasa percaya diri ini perlu dipupuk dengan memberikan kapabilitas melalui akses yang memadai. Selain itu, diperlukan pula significant others yang memiliki kemampuan interpersonal untuk mendukung hal tersebut.

References

M. Miftahussurur et al., Handbook of SDGs Series UNAIR: Pilar Sosial. Surabaya: SDGs Center Universitas Airlangga, 2024.

A. Bainus and J. B. Rachman, “Editorial: Sustainable Development Goals,” Intermestic: Journal of International Studies, vol. 3, no. 1, p. 1, Nov. 2018, doi: 10.24198/intermestic.v3n1.1.

C. D. Wardhana, “Kesetaraan Gender dalam Babad Tutur Karya Mangkunegara I,” Jumantara, vol. 6, no. 1, Jun. 2015.

Y. Zhao, “An Empirical Study of Traditional Media Communication Modes in the New Situation,” BCP Business & Management, vol. 25, pp. 301–307, Aug. 2022, doi: 10.54691/bcpbm.v25i.1833.

Y. Li, “Study on the Application of Traditional Cultural Symbols in Visual Communication Design,” in 2018 International Conference on Arts, Linguistics, Literature and Humanities (ICALLH 2018), Francis Academic Press, 2018. doi: 10.25236/icallh.2018.55.

L. H. A. Yediya, “Peran Pagelaran Seni Tari Kuda Lumping sebagai Media Komunikasi Budaya dalam Melestarikan Nilai Budaya Tradisional (Studi pada Pagelaran Seni Tari Karyo Mudho di Kota Samarinda),” eJournal Ilmu Komunikasi, vol. 2, no. 1, 2014.

M. Maryono, “Tari sebagai Media Komunikasi Aktual Seniman di Masyarakat,” Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya, vol. 14, no. 2, pp. 168–181, Jan. 2023, doi: 10.33153/acy.v14i2.4665.

S. W. Littlejohn, K. A. Foss, and J. G. Oetzel, Theories of Human Communication, 11th ed. Long Grove: Waveland Press, Inc., 2017.

M. C. N. S. Rejeki, “Fenomenologi: Metode Penelitian untuk Memahami Pengalaman Komunikasi,” in Mix Methodology dalam Penelitian Komunikasi, A. Ishak, F. Junaedi, S. Budi, and A. Prabowo, Eds., Yogyakarta: Buku Litera, Aspikom, 2011.

D. Mulyana, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remadja Rosda Karya, 2019.

R. L. West and L. H. Turner, Introducing Communication Theories. Anaysis and Application. Singapore: McGraw Hill, 2021.

Yuswantoro, “Kisah Kedahsyatan Pasukan Estri Ladrang Mangungkung, Berisi Prajurit Wanita yang Luwes namun Mematikan,” https://daerah.sindonews.com/read/1021901/29/kisah-kedahsyatan-pasukan-estri-ladrang-mangungkung-berisi-prajurit-wanita-yang-luwes-namun-mematikan-1676296960.

Yayasan Mangadeg, Pangeran Sambernyowo: Ringkasan Sejarah Perjuangannya. Tidak Diterbitkan, 2003.

Hilmijah and M. Thoyib, “Peranan Wanita Jawa Abad 18 dalam Visi KGPAA Mangkunogoro I,” in Simposium Nasional Pangeran Sambernyowo: Sejarah Perjuangan, Latar Belakang, dan Perjalanan Kehidupan Keagamaannya, Tidak Diterbitkan, 1989.

M. C. Ricklefs, Samber Nyawa. Jakarta: Kompas, 2021.

The Nusantara Bulletin, “Culture to Combat With Prajurit Estri and the Condroso,” https://www.thenusantarabulletin.com/post/culture-to-combat-with-prajurit-estri-and-the-condroso.

Hartini, Serat Sandi Wanita: Suntingan Teks dan Terjemahan III. Jakarta: Perpusnas Press, 2020.

Wasino, “Modernisasi Budaya Politik Mangkunegaran,” Sejarah dan Budaya, vol. 9, no. 2, Dec. 2015.

S. A. Kriskartika, T. S. Pitana, and S. Susanto, “Punggawa Baku in the Mangkunagara I Leadership’s Discourses,” in Proceedings of the Third International Conference of Arts, Language and Culture (ICALC 2018), Paris, France: Atlantis Press, 2019. doi: 10.2991/icalc-18.2019.34.

D. L. Hastuti, I. Santosa, and A. Syarief, “Indis Style sebagai Representasi Kekuasaan Kadipaten Mangkunegaran di Surakarta,” GESTALT, vol. 2, no. 2, pp. 147–156, Nov. 2020, doi: 10.33005/gestalt.v2i2.66.

F. Handayani, “Prajurit Wanita Jawa dalam Istana Mangkunegara I Surakarta,” MUWÂZÂH, vol. 5, no. 1, 2013.

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles