Resepsi Pembaca Terkait Artikel "Mengenal Sindrom Blame the Woman, Ketika Perempuan Selalu Dipandang Negatif" di Narasi.tv

Authors

  • Jennifer Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/senapas.v2i1.9255

Keywords:

Budaya Patriarki, Blame the Woman Syndrome, Perempuan, Peran Gender, Resepsi Audiens

Abstract

Sindrom blame the woman atau menyalahkan perempuan atas suatu permasalahan, menjadi isu sosial yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, perempuan menjadi pihak yang bertanggung jawab ketika suatu permasalahan yang buruk terjadi. Perempuan dianggap sebagai pihak yang licik dan provokatif sehingga memunculkan permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang memiliki tujuan untuk mengetahui resepsi pembaca terkait salah satu artikel yang membahas mengenai sindrom blame the woman yaitu Narasi.tv dengan judul “Mengenal Sindrom Blame the Woman, Ketika Perempuan Selalu Dipandang Negatif”. Metode penelitian menggunakan wawancara mendalam dengan narasumber terpilih yang mewakili pengirim pesan yaitu penulis artikel serta tujuh penerima pesan yang merupakan pembaca artikel mengenai blame the woman syndrome di Narasi.tv. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa narasumber penerima pesan menempati tiga posisi menurut teori encoding-decoding Stuart Hall dengan tiga faktor yaitu frameworks of knowledge (kerangka pengetahuan), relations of production (relasi produksi), serta technical infrastructure (infrastruktur teknis). Tiga posisi tersebut mencakup posisi dominan-hegemonis yang meresepsi secara utuh artikel sama dengan maksud penulis, posisi negosiasi yang meresepsi sesuai tujuan penulis tetapi disesuaikan dengan interpretasi masing-masing individu, serta posisi oposisi yang menolak secara utuh makna yang ingin disampaikan penulis.

References

Aryani, K. (2006). Analisis Penerimaan Remaja Terhadap Wacana Pornografi dalam Situs-situs Seks di Media Online. Jurnal Masyarakat Kebudayaan dan Politik, 1-17.

Ashari, M. (2019). Jurnalisme Digital: Dari pengumpulan informasi sampai penyebaran pesan, Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 4(1), 1-16.

BBC. (2023, Juni 6). Mario dandy dan shane Lukas didakwa melakukan ‘penganiayaan berat berencana’. BBC.com. Diakses dari: https://www.bbc.com/indonesia/articles/c2qgkx2zw5lo

Charness, M. (2022, April 13). “Blame her”: The cultural and legal phenomenon of accusing women. Psychology Today. Diakses dari: https://www.psychologytoday.com/us/blog/intersecting-law-and-mental-health/202204/blame-her-the-cultural-and-legal-phenomenon-accusing

DetikNews. (2023, Februari 23). Kronologi dan motif penganiayaan David oleh mario dandy anak pejabat pajak. Detikcom. Diakses dari: https://news.detik.com/berita/d-6585294/kronologi-dan-motif-penganiayaan-david-oleh-mario-dandy-anak-pejabat-pajak#:~:text=Polisi%20telah%20mengungkap%20motif%20penganiayaan%20David%20oleh%20Mario,teman%20Mario%20Dandy%20Satrio%20sekaligus%20mantan%20pacar%20David.

Dian, R. (2023, Maret 23). Mengenal Sindrom Blame the Woman, Ketika Perempuan Selalu Dipandang Negatif. Narasi.tv. Diakses dari: https://narasi.tv/read/narasi-daily/mengenal-sindrom-blame-the-woman-ketika-perempuan-selalu-dipandang-negatif

Durham, M.G., & Kellner, D. M. (2006). Media and Cultural Studies: Keyworks. Blackwell Publishing

Ghassani, A., & Nugroho, C. (2019). Pemaknaan Rasisme dalam Film (Analisis Resepsi Film Get Out). Jurnal Manajemen Maranatha, 18(2), 127-134.

Gravelin, C. R., Biernet, M. & Baldwin, M. (2019). The impact of power and powerlessness on blaming the victim of sexual assault, SAGE Journal, 22(1), 98-115.

Hadi, I. P. (2008). Penelitian Khalayak dalam Perspektif Reception Analysis, Jurnal Ilmiah SCRIPTURA, 2(1), 1-7.

Hall, S. (1973). Encoding and Decoding in the Television Discourse. Birmingham, UK: University of Birmingham.

Hall, S., Hobson, D., Lowe, A., & Willis, P. (2005). Culture, Media, Language. New York: Taylor & Francis e-Library.

Hamid, H. B. (2021). Exploring victim blaming attitudes in cases of rape and sexual violence: The relationship with patriarchy, Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities, 6(11), 273-284.

Noviadhista, U. F., Prasetyo, B. D., & Antoni. (2019). Komodifikasi Identitas Tionghoa dalam Humor: Studi Encoding/Decoding Stuart Hall tentang Pertunjukan Stand-Up Comedy Ernest Prakasa. Jurnal Papatung, 2(3), 161- 177.

Pradhita, K. R., & Junaedi, F. (2019). Resepsi Audiens Terhadap Transgender dalam Film Dokumenter Bulu Mata. Jurnal Komunikasi, 7(2), 105-114.

Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah, 17(33).

Sakina, A. I. & Siti, D. H. (2017). Menyoroti budaya patriarki di Indonesia, Social Work Jurnal, 7(1), 1-129.

WashingtonPost. (n.d). Blame the woman syndrome. The Washington Post. Diakses dari: https://www.washingtonpost.com/archive/lifestyle/wellness/1994/12/06/blame-the-woman-syndrome/50095e32-280a-441f-94d4-60c7c73eb11a/

Downloads

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles