Suara Feminis Muslim pada Akun Instagram Kalis Mardiasih

Sebuah Analisis Feminisme Pascakolonial

Authors

  • Kurniasih Kurniasih Catholic University of Parahyangan Bandung

DOI:

https://doi.org/10.24002/senapas.v2i1.9266

Keywords:

Muslim women's feminist negotiations, digital activism, digital feminist movement

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi digital telah melahirkan diskusi panjang mengenai aktivisme digital, terutama berkaitan dengan politik di Indonesia. Tak terkecuali gerakan feminis Indonesia turut masuk kedalam ruang-ruang digital untuk memperluas penyebaran kesadaran akan kesetaraan gender. Namun demikian, diskusi mengenai fenomena aktivisme feminis Islam di ruang digital atau pada situs jejaring masih terbatas. Padahal meluasnya penggunaan teknologi digital yang berbasiskan pada media sosial telah merambah ke berbagai pelosok daerah, budaya serta agama. Konten atau materi yang disajikan secara spesisik di media sosial tidak lantas berwajah positif saja tetapi berbagai kasus yang membahayakan jiwa perempuan pun ikut masuk di dalamnya. Eksploitasi yang mengarah pada kekerasan seksual seperti KDRT, perdagangan perempuan, pelecehan seksual berbasis gambar dan video dan sejumlah kasus lainnya hadir melalui akun-akun yang menggunakan platform media sosia. Kasus-kasus kekerasan seksual berbasis media digital berbeda dengan yang terjadi secara langsung yang tanpa melibatkan teknologi. Atas dasar kebutuhan pertolongan dan edukasi kesetaraan gender yang semakin kompleks juga telah mendorong para aktivis feminis, lintas generasi, lintas agama dan lintasdaerah untuk ikut terlibat di dalamnya. Dengan menggunakan metode penelitian observasi konten posting, penelitian ini akan menyoroti konten akun aktivis kesetaraan gender muslim di media sosial yaitu Instagram yang dikelola oleh feminis muslim, Kalis Mardiasih.

References

P. Felita et al., “Pemakaian Media Sosial dan Self Concept pada Remaja,” 2016.

N. Ainiyah, “Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial sebagai Media Informasi Pendidikan bagi Remaja Millenial,” 2018.

E. Maryani and S. Astari, “Selebriti dalam Digital Activism Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan di YouTube,” Jurnal Manajemen Komunikasi, vol. 3, no. 1, pp. 1–17.

S. S. Ho, W. Lee, and S. S. Hameed, “Muslim surfers on the internet: Using the

theory of planned behaviour to examine the factors influencing engagement in online religious activities,” New Media Soc, vol. 10, no. 1, pp. 93–113, Feb. 2008, doi:

1177/1461444807085323.

E. Lestari Pambayun, “Identitas Dakwah Perempuan dengan Techno-Religion,” Online, 2020.

S. A. Makruf and F. Hasyim, “Pemberdayaan Perempuan Melalui Gerakan Literasi Di Era Digital”.

G. D. Parahita, “The Rise of Indonesian Feminist Activism on Social Media,” Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, vol. 4, no. 2, pp. 104–115, Dec. 2019, doi: 10.25008/jkiski.v4i2.331.

T. Yuliyanti, U. K. Abdurrahman Wahid Pekalongan, J. Pahlawan Km, and R. Kajen Kab Pekalongan, “Gender Norms On Instagram @Kalis.Mardiasih: A Semiotic Analysis By Roland Barthes.”

A. Natsir, “Perempuan Berpayung Maqasid: Telaah Pemikiran Kalis Mardiasih,” Kodifikasia, vol. 16, no. 2, Dec. 2022, doi: 10.21154/kodifikasia.v16i2.5240.

R. Mutiara, “The Rise of Islamist Feminism in Indonesia: Reshaping the Mainstream Politics through Digital Personalization,” 2023, [Online]. Available: http://creativecommons.

J. Ahmad, “Desain Penelitian Analisis Isi (Content Analysis),” 2018, doi: 10.13140/RG.2.2.12201.08804.

Stewart M. Hoover, “Religion and the Media in the 21 ST “, Tripodos, Numero 29 Barcelona, 2012.

K. Radde-Antweiler and X. Zeiler, “Mediatized Religion in Asia: Studies on Digital Media and Religion.”

C. T. Mohanty, “Under The Western Eyes: Feminis Scholarship and Discourses”, 1984.

R. Kaur, “The Right Spouse: Preferential Marriages in Tamil Nadu by Isabelle Clark‐ Decès.,” Am Anthropol, vol. 117, no. 1, pp. 183–184

Additional Files

Published

2024-06-30

Issue

Section

Articles