Analisis Supply Chain Risk dengan Metode GreyFMEA dan RCA untuk Meningkatkan Kinerja Operasional Perusahaan
Keywords:
Rantai Pasok, Risiko Rantai Pasok, GreyFMEA, RCAAbstract
Proses aliran rantai pasok dalam sebuah perusahaan akan menghadapi tingkatan risiko yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kompleksitas aliran rantai pasok yang dimiliki. Risiko yang kerap terjadi dalam aliran distribusi pada rantai pasok disebabkan oleh adanya vulnerability (kesenjangan) yang dapat menyebabkan kerugian kecil maupun kerugian besar dalam menghambat operasional perusahaan. PT XYZ yang bergerak dalam bidang manufaktur tentunya kerap menghadapi berbagai risiko pada rantai pasokannya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis risiko pada rantai pasok PT XYZ dan merancang strategi mitigasi dan pengendaliannya. Metode yang digunakan adalah GreyFMEA untuk menentukan risiko prioritas dan RCA jenis 5 Whys untuk menentukan akar penyebab risiko dan merancang strategi mitigasi dan penanganannya. Data yang digunakan yaitu hasil wawancara yang dilakukan dengan para ahli perusahaan. Hasil perhitungan terhadap 33 risiko menggunakan GreyFMEA didapatkan nilai hubungan grey dari yang terkecil ke terbesar, kemudian berdasarkan prinsip pareto 20:80 yang dimana 20 % risiko mewakili 80 % risiko sehingga didapatkan 7 risiko yang menjadi prioritas. Hasil strategi mitigasi dan penanganan masing – masing 7 risiko tersebut, pada keterlambatan kayu dan hardboard (ES2) yaitu menerapkan metode pengendalian persediaan yang tepat dan membuat SOP pengadaan barang. Pada kerusakan mesin hot press (EM16) dan kerusakan mesin girocing (EM17) yaitu membuatkan jadwal maintenance, melakukan pengecekan berkala pada spare part, dan menambah mesin. Pada kesalahan input data inventory (ES1) yaitu memperbarui sistem informasi manajemen gudang dan memberikan pelatihan terkait SIM kepada karyawan. Pada karyawan yang izin atau sakit (EM2) yaitu memperbarui fasilitas kerja terutama kursi untuk operator dan melakukan evaluasi kinerja karyawan. Pada pengembalian produk oleh customer (ER1) yaitu memberikan batas toleransi kecacatan, memperketan pengawasan pada final inspection, dan melakukan pengurutan berdasarkan warna dan variasi butsudan pada proses packaging. Pada perubahan permintaan produksi tipe butsudan (EP4) yaitu melakukan riset terkait kecenderungan permintaan pasar dan melakukan riset terhadap produk dari perusahaan lain..
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Pemberitahuan Hak Cipta dan Lisensi
Pemberitahuan Hak Cipta & Lisensi (Copy Right & License Notice)
Penulis tetap memegang hak cipta atas artikel yang diterbitkan, meliputi (namun tidak terbatas pada) hak untuk menyimpan, menyebarkan, menggunakan isi artikel, dan mereproduksi dalam berbagai bentuk.
Di bawah lisensi Creative Commons, Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri mengizinkan pengguna untuk menyalin, mendistribusikan, menampilkan, menggabungkan, mengubah, dan mengembangkan materi artikel untuk tujuan apa pun. Pengguna juga perlu mengaitkan penulis dan Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri dalam mendistribusikan karya di jurnal dan media publikasi lainnya.
Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License