Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota <p><strong>Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati</strong> is a scientific journal that contains the results of research, literature studies, and the latest news about science and technology of life (biology, biotechnology, and related fields of science). Biota is managed and published by <strong>Faculty of Biotechnology, Universitas Atma Jaya Yogyakarta</strong>. Since 2016 Biota has used new issue numbers, <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1461305648" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2527-323X (online)</a> and <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1461305144" target="_blank" rel="noopener">ISSN 2527-3221 (printed)</a>.</p> <p>This journal has been accredited by National Journal Accreditation (ARJUNA) managed by the Ministry of Research, Technology, and Higher Education, Republic Indonesia With <strong>Third Grade (SINTA 3) Vol 6 No 1, 2021 to Vol 10 No 2, 2025 </strong>according to the decree<strong> No. 158/E/KPT/2021.</strong></p> <p><strong><strong>Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati was published three times a year (on February, June, and October)</strong></strong>. Publishers receive written contributions that have never been published in other media. The manuscript can be directly inputted into the system of Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati e-journal on this page by registration first. Incoming scripts will be edited for uniformity of formats, terms, and other ordinances without changing the substance of the manuscript from the author.</p> <p><strong>Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati has collaborate with :</strong></p> <p><strong><img src="https://ojs.uajy.ac.id/public/site/images/biota/logo-pbi-re-924d2286cc8d66666bdcbb956fa49ae0.png" alt="" width="247" height="209" /></strong></p> en-US <p>Authors who publish with Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati agree to the following terms:</p> <ul> <li><strong>Authors retain copyright and grant the Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati right of first publication.</strong> Licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/" target="_blank" rel="noopener">Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.</li> <li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, and as long as Author is <strong>not used for commercial purposes</strong>.</li> </ul> brigitta.laksmi@uajy.ac.id (Ms. Brigitta Laksmi Paramita) journal.biota@gmail.com (Fabiana Disa Widianingtyas (Web Administrator and Web Developer)) Fri, 14 Jun 2024 21:16:26 +0700 OJS 3.3.0.17 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Isolation And Characterization of Lactobacillus Species From Local Indonesian Cow’s Milk https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7792 <p>Probiotics are a group of beneficial microorganisms that can improve the health of their host. <em>Lactobacillus</em> species are lactic acid bacteria that have great potential as probiotics, in which cow’s milk is a great source of lactic acid bacteria. In this study, <em>Lactobacillus</em> spp. were isolated from fresh local Indonesian cow’s milk. The methods used to characterize the <em>Lactobacillus</em> spp. were (i) biochemical tests including catalase, hemolytic and sugar fermentation tests; (ii) tolerance tests against salt (NaCl 2%, 4% and 6%), low pH (2, 3, 4, 5, 6 and 7) and temperature (7°C, 37°C and 45°C); and (iii) 16S rRNA sequencing. The isolation yielded 14 isolates matching the criteria of <em>Lactobacillus</em> spp. colony and cell (i.e., Gram positive rods that did not produce endospores and did not have a waxy layer covering its cell wall). Based on subsequent biochemical tests, 5 isolates were suspected as potential probiotic <em>Lactobacillus</em> spp. The 16S rRNA sequencing revealed that the isolate L was <em>Limosilactobacillus fermentum</em>. In conclusion, this study demonstrated that local cow’s milk could be used to isolate <em>Lactobacillus</em> spp.</p> Abigail Sabrina Kandou, Marcelia Sugata, Juandy Jo Copyright (c) 2024 Abigail Sabrina Kandou, Marcelia Sugata, Juandy Jo https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7792 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Analisis Molekuler Bakteri Liberobacter asiaticus Penyebab Penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) dengan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis) https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/8372 <p>Salah satu komoditas buah utama Indonesia adalah jeruk Siam. Namun, banyak tanaman jeruk di indonesia yang terkena penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara lebih pasti keberadaan bakteri <em>Liberobacter asiaticus</em> penyebab penyakit CVPD pada tanaman jeruk yang menunjukkan gejala klorosis dan juga keberadaan bakteri <em>L. asiaticus</em> penyebab penyakit CVPD pada tanaman jeruk yang tidak menunjukkan gejala klorosis. Untuk mencapai hal tersebut, teknik PCR akan digunakan untuk analisis molekuler bakteri <em>L. asiaticus</em>. Dengan mengamati sampel daun dari tanaman jeruk siam Kintamani yang menunjukkan gejala klorosis dan yang tidak menunjukkan gejala klorosis, maka metodologi penelitian eksploratif diterapkan dalam penelitian ini. Pita DNA pada 1.160 bp tidak ditemukan pada sampel daun jeruk yang diuji, baik pada sampel daun jeruk yang sehat maupun pada sampel daun jeruk yang terindikasi klorosis. Tanaman jeruk yang menunjukkan gejala klorosis tidak ditemukan bakteri <em>L. asiaticus</em> pada sampel daunnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya unsur hara di dalam tanah, konsentrasi bakteri yang rendah, atau distribusi bakteri yang tidak merata di dalam jaringan daun. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah keberadaan bakteri <em>L. asiaticus</em> penyebab penyakit CVPD tidak dapat terdeteksi keberadaannya pada sampel daun jeruk siam yang bergejala dan tidak bergejala klorosis.</p> Ni Made Sudiyasih Parista, Ketut Srie Marhaeni Julyasih, Ida Bagus Putu Arnyana Copyright (c) 2024 Ni Made Sudiyasih Parista, Ketut Srie Marhaeni Julyasih, Ida Bagus Putu Arnyana https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/8372 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Struktur Komunitas Satuan Lanskap di Lereng Gunung Slamet Jawa Tengah https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/6639 <p>Masyarakat Lereng Gunung Slamet memiliki pengetahuan diversifikasi satuan lanskap yang didasarkan atas fungsi, karakteristik, dan kepemilikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari struktur komunitas satuan lanskap yang dimanfaatkan oleh Masyarakat Lereng Gunung Slamet. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2019 — Januari 2020 di desa Lereng Gunung Slamet yaitu, (1) Desa Ragatunjung, (2) Desa Cipetung, dan (3) Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. Pengumpulan data botani dilakukan dilakukan secara purposive sampling menggunakan transek kuadrat. Analisis vegetasi diolah menggunakan Indeks Nilai Penting (INP), Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Kekayaan (D<sub>Mg</sub>), Indeks Kemerataan (e’), dan Indeks Kesamaan komunitas. Berdasarkan Analisis vegetasi ditemukan 136 spesies yang dikategorikan ke dalam 11 genus dan 55 famili. Analisis struktur komunitas dapat dilihat pada H’ berkisar antara 1,57—28,9 yang termasuk dalam kategori sedang. D<sub>Mg</sub> berkisar antara 11,82 – 28,8 dan Indeks kemerataan berkisar antara 0,11—0,92. Indeks kesamaan antar satuan lanskap, wanah dan majegan merupakan yang tertinggi yakni 62,67% yang termasuk kategori tinggi. Selanjutnya nilai Indeks kesamaan jenis lanskap yang sama antar desa, tertinggi pada lanskap majegan di Desa Cipetung dan Pandansari (45,71%.) dan wanah pada Desa Ragatunjung dan Desa Cipetung (42,86 %).</p> Nabela Fikriyya, Marina Silalahi, Rizmoon Nurul Zukarnaen, Nisyawati Nisyawati, Hendra Helmanto, Adinda Kurnia Putri Copyright (c) 2024 Nabela Fikriyya https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/6639 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Pattern of Antibiotic Resistance in Salmonella sp. Bacteria Contaminating Fresh Faeces of Laying Hens in Kediri District, West Lombok Regency https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7814 <p>Antibiotic resistance has become a common problem in poultry farming in Indonesia. One of them is caused by improper use of antibiotics. This study aims to determine the pattern of resistance of <em>Salmonella sp</em>. isolated from laying hens to antibiotics. The samples used in this study were thirty samples of fresh faeces of laying hens from Kediri District, West Lombok Regency. The samples were isolated and identified through Gram staining and biochemical tests (indole, methyl red-Voges Proskauer, triple sugar iron agar, citrate, and urease), resulting in ten positive samples of <em>Salmonella sp. </em>The study continued with antibiotic resistance testing using disc diffusion or Kirby-Bauer methods. The antibiotics used in the study were aztreonam, ciprofloxacin, streptomycin, chloramphenicol, and tetracycline. The results showed that <em>Salmonella sp. </em>has been resistant to some antibiotics. The highest resistance levels are streptomycin and tetracycline at 50% (5/10), while the lowest is ciprofloxacin at 10% (1/10). Antibiotics that are still sensitive are aztreonam 90% (9/10) and chloramphenicol 100% (10/10). The findings of this study conclude that there is a pattern of antibiotic resistance in laying hens farms that can have a negative impact on human and animal health.</p> Fitrah Akbar Ramdani, Katty Hendriana Priscilia Riwu, Kholik; Yonanda Verawati Haslinda Mbura, Herdin Vanek Zakarias Copyright (c) 2024 Fitrah Akbar Ramdani, Katty Hendriana Priscilia Riwu, Kholik, Yonanda Verawati Haslinda Mbura, Herdin Vanek Zakarias https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7814 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Penambahan Biji Chia (Salvia hispanica L.) pada Fermentasi Tempe Kedelai dalam Peningkatan Aktivitas Antioksidan dan Nilai Kesukaan https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7828 <p>Tempe merupakan produk pangan berbahan kedelai (<em>Glycine max</em>) yang difermentasi dengan melibatkan mikroba dari genus <em>Rhizopus</em>. Tempe memiliki berbagai kandungan gizi dan senyawa, salah satunya adalah antioksidan. Untuk meningkatkan kandungan antioksidan dalam tempe dapat dilakukan dengan penambahan bahan alami. Biji chia (<em>Salvia hispanica</em>) dipilih karena termasuk bahan pangan fungsional dan memiliki kandungan antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penambahan biji chia pada fermentasi tempe kedelai dalam peningkatan antioksidan dan nilai kesukaan. Penelitian dilakukan menggunakan RAL dengan satu faktor dan empat taraf perlakuan, yaitu konsentrasi penambahan biji chia 0%, 0,5%, 1% dan 1,5% (b/b). Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH, sedangkan uji hedonik dilakukan menggunakan kuesioner pada 15 orang panelis. Hasil pengukuran antioksidan menunjukkan penambahan biji chia pada tempe dapat meningkatkan aktivitas antioksidan yang dapat dilihat pada persen inhibisi. Persen inhibisi paling tinggi yaitu pada konsentrasi biji chia 1% yaitu sebesar 69,83%. Pada uji hedonik dengan uji Univariate dan uji lanjutan Duncan, perlakuan tempe tanpa pemberian bumbu menunjukkan tidak berbeda nyata antar konsentrasi perlakuan pada parameter aroma dan tekstur. Sedangkan perlakuan tempe dengan penambahan bumbu menunjukkan tidak berbeda nyata antar konsentrasi perlakuan pada parameter tekstur dan rasa.</p> Stefanus Agung Dwianto, V Irene Meitiniarti, Andreas Binar Aji Sukmana, Lusiawati Dewi Copyright (c) 2024 Stefanus Agung Dwianto, V Irene Meitiniarti, Andreas Binar Aji Sukmana, Lusiawati Dewi https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7828 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Karakterisasi Molekuler Tumbuhan Sidingin (Kalanchoe sp.) Asal Riau Menggunakan Empat Penanda Barkode DNA https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7313 <p>Sidingin (<em>Kalanchoe</em> sp.) merupakan tumbuhan sukulen dari famili Crassulaceae yang tumbuh liar namun memiliki beberapa manfaat sebagai tumbuhan obat. Sidingin asal Riau belum dapat ditentukan nama spesiesnya. Penentuan nama spesies tumbuhan dapat dilakukan menggunakan beberapa barkode DNA, seperti <em>mat</em>K, <em>rbc</em>L, dan ITS. Penelitian barkoding DNA pada sidingin asal Riau belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan menganalisis empat barkode DNA pada tumbuhan sidingin (<em>Kalanchoe</em> sp.) asal Riau, yaitu ITS, <em>trn</em>L-<em>trn</em>L-<em>trn</em>F <em>intergenic</em> <em>spacer </em>(IGS), <em>ndhC-trnV </em>IGS, dan <em>rpl16 intron</em>. Pada penelitian ini telah diperoleh sekuens DNA untuk ITS, <em>trn</em>L-<em>trn</em>L-<em>trn</em>F IGS, <em>ndh</em>C<em>-trn</em>V IGS, dan <em>rpl16 intron</em> dengan panjang basa secara berturut-turut 662 pb, 909 pb, 949 pb, dan 944 pb. Keempatnya telah didaftarkan dengan nomor registrasi, secara berturut-turut, MW297180, MW297177, MW297178, dan MW297179. Komposisi nukleotida pada ITS berbeda dengan ketiga barkode DNA lainnya. Tidak ada aksesi di <em>GenBank</em> yang memiliki kemiripan 100% dengan sidingin sehingga nama spesies dari sidingin belum dapat ditentukan. Variasi nukleotida paling sedikit dijumpai pada daerah <em>trn</em>L-<em>trn</em>L-<em>trn</em>F IGS (9,65%) dengan jumlah mutasi subtitusi dan indels relatif mirip. Namun uniknya, nukleotida kritis yang merupakan nukleotida penciri paling banyak dijumpai pada daerah <em>trn</em>L-<em>trn</em>L-<em>trn</em>F IGS (1,41%). Kesimpulan, barkode DNA <em>trn</em>L-<em>trn</em>L-<em>trn</em>F <em>IGS</em> dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan sidingin dibandingkan ketiga sekuens lainnya yang diteliti.</p> Herman Copyright (c) 2024 Herman https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7313 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Keanekaragaman Ikan dan Tumbuhan Air Tawar di Sumber Gentong, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/6649 <p>Sumber Gentong merupakan tempat wisata berupa telaga atau kolam dengan sumber air yang sangat jernih dan bersih. Tujuan dilakukannya penelitian yaitu untuk mengetahui keanekaragaman ikan dan tumbuhan air tawar di Sumber Gentong, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Waktu dan tempat dilaksanakannya penelitian yaitu 2 November 2022 di Wisata Sumber Gentong. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan cara survey, observasi dan wawancara yang dilakukan kepada penjaga di tempat wisata tersebut. Data yang diperoleh kemudian di susun dan dianalisis tingkat keanekaragamannya menggunakan indeks keanekaragam Shannon-Wiener. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 4 spesies ikan yaitu ikan wader, ikan cakul, ikan platy pedang, dan ikan mas. Tumbuhan air yang dapat ditemukan yaitu cabomba caroliniana, kangkung, eceng gondok, dan kayu apu. Indeks keanekaragaman ikan dan tumbuhan air tawar di Sumber Gentong, tergolong sedang dengan nilai (H’ = 1,14) untuk ikan air tawar dan (H’ = 1,00) untuk tumbuhan air tawar. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan di Sumber Gentong masih terjaga dan kondisi ekologinya masih seimbang serta tidak tercemar.</p> Angga Ardiansyah, Aris Setiawan, Mau Firotul Rohmah, Mei Linda Nur Khasanah, Sindi Kharomah, Yulia Camalinda Sari, Indra Fardhani Copyright (c) 2024 Angga Ardiansyah, Aris Setiawan, Mau Firotul Rohmah, Mei Linda Nur Khasanah, Sindi Kharomah, Yulia Camalinda Sari, Indra Fardhani https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/6649 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Eksplorasi Jenis-Jenis Mamalia di Hutan Lembah Kebar pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7107 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakteristik morfometrik satwaliar mamalia, penelitian ini dilakukan di Hutan Lembah Kebar Pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara dan berlangsung selama 3 minggu terhitung tanggal 7 – 28 April 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Teknik observasi lapangan, Hasil dari penelitian ditemukan tiga belas individu dan delapan jenis satwa liar mamalia yaitu Bandikut (<em>Echymipera kalubu), </em>Bandikut (<em>Echymipera rufescens), </em>Rusa timor (<em>Rusa timorensis), </em>Babi hutan (<em>Sus scrofa), </em>Kuskus cokelat (<em>Phalanger orientalis), </em>Kuskus totol (<em>Spilocuscus maculatus), </em>Kelelawar codot kecil (<em>Microglossus minimus), </em>Kelelawar kalong besar (<em>Pteropus neohibernicus). </em>Dari kedelapan jenis satwaliar mamalia yang ditemukan terdapat dua mamalia yang termasuk satwa dilindungi yaitu Kuskus totol (<em>Spilocuscus maculatus) </em>dan Rusa timor (<em>Rusa timorensis)</em>.</p> Gabriel Orlando Abram, Sepus Marten Fatem, Meliza Sartje Worabay, Melanesia Brigite Boseren, Adomina Ayomi, Anjela M Jitmau Copyright (c) 2024 Gabriel Orlando Abram, Sepus Marten Fatem, Meliza Sartje Worabay, Melanesia Brigite Boseren, Adomina Ayomi, Anjela M Jitmau https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7107 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa dan BAP (6-Benzylaminopurin) terhadap Regenerasi In vitro Protokorm Dendrobium stratiotes x Dendrobium wulaiense https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7728 <p>Kultur <em>in vitro</em> merupakan salah satu solusi alternatif untuk mengatasi kesulitan perbanyakan anggrek melalui biji. Keberhasilan regenerasi protokorm anggrek dipengaruhi oleh penambahan ZPT dan air kelapa ke dalam medium. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh konsentrasi air kelapa dan BAP terhadap regenerasi protokorm <em>Dendrobium</em> hibrida. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu konsentrasi air kelapa dan BAP. Paramater yang diamati meliputi persentase tunas, jumlah tunas, tinggi protokorm, dan persentase akar. Hasil menunjukkan bahwa penambahan air kelapa dan BAP ke dalam medium VW berpengaruh nyata terhadap tinggi dan persentase akar protokorm. Konsentrasi air kelapa (10%) tanpa penambahan BAP dapat meningkatkan persentase tunas, akar, jumlah tunas, dan tinggi protokorm <em>Dendrobium </em>hibrida. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan air kelapa secara tunggal maupun kombinasi dengan hormon sitokinin (BAP) signifikan dalam mempercepat regenerasi protokorm <em>Dendrobium</em> hibrida. Ini merupakan penelitian pertama yang melaporkan penggunaan air kelapa dan BAP pada regenerasi protokorm hasil persilangan <em>Dendrobium stratiotes</em> <em>x Dendrobium wulaiense</em>.</p> Vania Agustinus, Ratih Restiani, Aniek Prasetyaningsih Copyright (c) 2024 Vania Agustinus, Ratih Restiani, Aniek Prasetyaningsih https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7728 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 Modification of Starch with Amylosucrase: Methods, Physicochemical Properties and Health Implications https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/9095 <p>Amylosucrase is a transglucosylase enzyme that utilizes sucrose as a substrate to produce α-1,4 glucan (amylose-like polymer). Modification of starch with Amylosucrase can increase the degree of polymerization, degree of crystallinity, heat stability, and increase the proportion of slow digestible starch (SDS) and resistant starch (RS). Thus, Amylosucrase (ASase) modified starch has enormous potential to be developed in the food industry because the consumption of ASase modified starch can improve insulin sensitivity and reduce blood glucose response, making it suitable for consumption by people with Diabetes Mellitus. In addition, consumption of ASase-modified starch also has the potential to prevent obesity and improve blood lipid profile.</p> Angela Myrra Puspita Dewi, Eduard Fransisco Tethool Copyright (c) 2024 Angela Myrra Puspita Dewi, Eduard Fransisco Tethool https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/9095 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700 The Effect of Concentration and Immersion Time Disinfectant on Sterilization Aglaonema Hybrid (Pink Katrina) Leaves https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7632 <p><em>Aglaonema sp.</em> is well known as an ornamental plant in Indonesian society. It has leaf with various beautiful patterns. <em>Aglaonema</em> pink katrina is one of the imported hybrids <em>Aglaonema</em>. A method to increase plant yield quickly is tissue culture. The crucial step in plant tissue culture is sterilization. This study aimed to find the best sterilization method by looking at the effect of concentration and immersion time of sodium hypochlorite (NaOCl) as disinfectant to reduce contaminants explant <em>Aglaonema</em> Pink Katrina leaves. In this study, there were 11 groups consisting of positive control, negative control, and immersion with 2,5; 5%; and 10% NaOCl for 1 minute and 3 minutes. Parameters observed included the time of first contamination, percentage of bacterial and fungal contamination, and appearance of explants for 28 days. The DMRT test showed significant differences in all treatments of disinfectant concentration and soaking time.The results show contamination first time occurred in code S0a (negative control), the highest percentage of sterile explants was in code A5, and explants that were still green/fresh were found in codes A5 and A8 after observation.</p> Kasandra Budiarni, Irni Furnawanthi Hindaningrum, Restu Siwi Muharromah, Roni Kartiman, Linda Novita, Lany Hardiani, Mardoni Elya, Kubil Copyright (c) 2024 Kasandra Budiarni https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 https://ojs.uajy.ac.id/index.php/biota/article/view/7632 Fri, 14 Jun 2024 00:00:00 +0700