Fenomena “FoMO” Investasi Cryptocurrency: Analisis Sentimen

Authors

  • Daniel Estefan Aritonang Departemen Akuntansi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Ignatius Novianto Hariwibowo Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/konstelasi.v4i2.10073

Keywords:

Analisis sentimen, Cryptocurrency, FoMO, Investasi

Abstract

Peningkatan investasi cryptocurrency di Indonesia menunjukkan adanya FoMO" (Fear of Missing Out) yang sering kali mempengaruhi keputusan investor dalam dunia kripto. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi terjadinya fenomena FoMO dalam investasi cryptocurrency. Untuk mencapai tujuannya, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis sentimen. Data penelitian ini menggunakan percakapan dari Twitter, yaitu sebanyak 2.285. Data yang diproleh akan diproses melalui tahap preprosesing, pelabelan, dan uji akurasi. Pelabelan ternyataan dilakukan dengan menggunakan algoritma Textblob dan Naïve Bayes, sedangkan uji akurasi dilakukan dengan algoritma Naïve Byes dan Support Vector Mechine (SVM). Hasil olah data dengan Textblob menunjukkan bahwa terdapat sentimen positif sebanyak 1.280, netral 675, dan negatif 330. Dari data yang sama jika diolah menggunakan naiv bayes, maka hasilnya adalah 1.286 positif, 860 netral, 139 negatif. Dalam hasil uji akurasi menunjukkan tingkat akurasi adalah 79,38% dengan algoritma naive bayes, 73,69%. Secara umum hasil akurasi dapat mencapai di atas 50%. Hasil Analisis sentimen ini menunjukkan bahwa investasi cryptocurrency diterima sebagai instrument investasi di Indonesia. Sentimen positif ini juga mengindikasikan fenomena FoMO terjadi dalam investasi cryptocurrency, karena adanya keinginan untuk mendapatkan keuntungan ditengah fluktuasi tinggi.

Downloads

Published

30-12-2024