“Sebagus Itu Sampe Mo Nangis”: Pengalaman Estetik Kant dalam Komentar Warganet di Media Sosial X
Keywords:
Pengalaman estetik, Media sosial, Estetika, Immanuel KantAbstract
Frase “sebagus itu” dan ekspresi “mo nangis” sering muncul di sosial media memberikan komentar mengenai film, musik, pakaian atau produk kecantikan yang sedang tren. Frase ini merupakan bentuk ekspresi umum bagi waganet hingga menyebabkan perdebatan mengenai apa yang dimaksud sebagai “sebagus itu” sehingga “mo nangis”. Pada artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan estetika Kantian untuk menjawab pertanyaan tersebut. Post yang digunakan untuk menganalisis ekspresi tersebut menggunakan tiga cuitan dari media sosial X dari warganet umum yang memiliki pengikut di bawah dua ribu. Hasil analisis teks ini menunjukkan bahwa frase “sebagus itu” ingin menunjukkan pengalaman pribadi dari masing-masing akun tanpa berusaha mengajak warganet lain untuk melakukan ekspresi yang sama. Hal ini senada dengan teori Kant. purposiveness without purpose’, yang berarti bahwa ekspresi “sebagus itu” dilakukan tanpa tujuan spesifik dan spontan. Frase “sebagus itu” juga mengindikasikan adanya validitas universal dari sebuah penilaian estetika yang relevan dengan estetika pada umumnya. Hal ini juga menunjukkan adanya ‘common sense’ dalam penilaian estetik pada masyarakat.
References
bbynaz [@anasthasiadsr] “Gedeg bgt dah kalo orang yg mengaku diriny INFLUENCER. Tapi kalo
lagi jelasin produk atau makanan itu make kata SEBAGUS ITU SEENAK ITU(?) iya tau liat gambar
nya juga keliatannya enak tapi gabisa paham gue enaknya kek gimana wkwkwkw” X, Jun 1, 2020.
https://twitter.com/anasthasiadsr/status/1267151764479807488 (diakses pada 19 April 2024)
[@nondce] “anjir iya kesel bgt "sebagus itu" "seenak itu" gajelas ajg GAUSAH JD
INFLUENCER KL GATAU CARA MENJELASKAN DENGAN BAIK LAH KESEL AK MAAP
BGT NI” X, May 31, 2020. https://twitter.com/nondce/status/1267096895467520001 (diakses pada
April 2024)
S. Dinata, “Epistemologi Kritisisme Immanuel Kant”, Kanz Philosophia, no. 2, pp. 217-236, 2021
I. Kant, “Critique of the Power of Judgement”, Cambridge University Press, 2000
H. Ginsborg, “Kant’s Aesthetics and Teleology”, The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Winter
Edition), Edward N. Zalta (ed.), 2019 (diakses pada 20 April 2024)
E. Schellekens, “Immanuel Kant” dalam “A. Giovannelli, Aesthetics: The Key Thinkers (pp. 61-74)”,
Continuum Books, 2012
H. N. Lee, “Kant's Theory of Aesthetics”, Philosophical Review, 1931