Strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan rol film lokal di Tomo Film
DOI:
https://doi.org/10.24002/jtimr.v2i1.9188Kata Kunci:
Analytical Hierarchy Process, decline stage, Product Life Cycle, strategi pemasaranAbstrak
Tomo Film adalah sebuah badan usaha di Yogyakarta yang menjual segala jenis keperluan untuk dunia fotografi analog, khususnya rol film. Pengadaan rol film di Tomo Film, terdiri dari 2 sumber, yaitu dari luar negeri (impor) dan dari dalam negeri (lokal). Sumber utama penjualan adalah rol film impor. Namun, untuk mendatangkan rol film impor untuk memenuhi kebutuhan konsumen, hanya bisa dilakukan pada kuartal 1 dan kuartal 3 saja. Hal tersebut menyebabkan penjualan pada masing-masing kuartal tiap tahunnya berfluktuasi atau tidak stabil. Tujuan dari penelitian ini adalah memperbaiki strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan rol film lokal. Dengan menggunakan analisis Product Life Cycle diketahui bahwa perusahaan ini berada di tahap decline. Selanjutnya, dengan metode Analytical Hierarchy Process didapatkan prioritas solusi. Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden anggota Komunitas Kamera Analog Yogyakarta, strategi pemasaran yang terpilih adalah pop-up store dengan stok rol film lokal yang berlebih. Dari implementasi berupa pop-up store yang dilaksanakan selama 2 hari, didapatkan hasil penjualan meningkat sebanyak 39 rol film lokal dengan persentase kenaikan pendapatan sebesar 32,42%. Implementasi pop-up store secara berkala dapat menjadi rencana jangka panjang untuk menstabilkan pendapatan Tomo Film.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Rafael Pandu Christo, Hadisantono, Lenny Halim
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.