Pelatihan Budidaya Maggot sebagai Solusi Inovatif Pengolahan Sampah Organik Berkelanjutan Masyarakat
Keywords:
Pengelolaan sampah organik, maggot Black Soldier Fly (BSF), Pemberdayaan masyarakat, Asset-Based Community Development (ABCD)Abstract
Permasalahan sampah organik di Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, masih menjadi tantangan serius akibat rendahnya kapasitas pengelolaan dan meningkatnya volume limbah rumah tangga. Program pengabdian ini bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sampah organik secara berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) dengan pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD). Metode ABCD diterapkan melalui tahapan penemuan aset, perumusan impian, perancangan fasilitas, sosialisasi dan pelatihan, serta pendampingan terstruktur berbasis aset lokal. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Implementasi biokonversi maggot mampu menurunkan volume sampah organik dari rata-rata 2,5 kg – 3 kg /rumah tangga dalam 14 – 30 hari. Dari aspek sosial, terjadi peningkatan kapasitas dan partisipasi warga, ditandai mayoritas peserta yang mampu menerapkan teknik budidaya secara mandiri dan konsisten melakukan pemilahan sampah organik. Secara keseluruhan, program ini membuktikan bahwa pendekatan ABCD efektif meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah dan mampu menciptakan model pengolahan lingkungan berbasis aset lokal yang berkelanjutan. Temuan ini membuka peluang replikasi di desa lain serta pengembangan ekonomi sirkuler berbasis maggot pada skala komunitas.




