Uji Ketahanan Luntur dan Karakterisasi Serbuk Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp.) sebagai Dasar Pewarna Hitam untuk Kain Tenun Ikat Asal Nusa Tenggara Timur

Authors

  • Merpiseldin Nitsae
  • Egertha Karpada Arsun Banamtuan Mellissa E. S. Ledo
  • Ronny S. Mauboy Alan Ch. Sabuna

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v2i3.1884

Keywords:

Serbuk tinta cumi-cumi, ketahanan luntur, Grey Scale, Staining Scale, FT-IR, SEM

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji sifat karakter dan karakteristik bubuk tinta cumi. Uji ketahanan luntur menggunakan metode Grey Scale dan Staining Scale, sedangkan uji karakteristik tinta cumi-cumi menggunakan metode FT-IR dan SEM. Hasil yang diperoleh menunjukkan pada saat kain katun dicelupkan ke dalam 250 mL tinta cumi-cumi selama 1 jam menghasilkan warna hitam namun mudah luntur sehingga warna yang dihasilkan perlu dipertahankan menggunakan fiksator yaitu kapur tohor dan tawas. Variasi konsentrasi fiksator yang digunakan yaitu: 20, 50, dan 100 g/mL. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa fiksator kapur tohor menghasilkan warna cokelat, sedangkan fiksator tawas menghasilkan warna hitam pekat. Hasil uji menggunakan Grey Scale dan Staining Scale menunjukkan perlakuan terbaik pada konsentrasi fiksator 100 g/mL. Selain itu hasil karakterisasi tinta cumi-cumi menggunakan FT-IR menunjukkan adanya serapan pada peak 3236, 33 cm-1 merupakan gugus –OH dan gugus –NH (tumpang tindih); 2964, 39 cm-1 dan 2927, 74 cm-1 merupakan gugus C-H sp2; 1633, 59 cm-1 dan 1544, 88 cm-1 merupakan ikatan cincin aromatik dari C=C dan C=N. Hasil karakterisasi menggunakan SEM menunjukkan diameter serbuk bervariasi yaitu berukuran 58, 8 µm; 68, 3 µm; dan 68, 8 µm yang tidak teratur (serpihan amorf).

Downloads

Published

31-12-2018

How to Cite

Nitsae, M., Mellissa E. S. Ledo, E. K. A. B., & Alan Ch. Sabuna, R. S. M. (2018). Uji Ketahanan Luntur dan Karakterisasi Serbuk Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp.) sebagai Dasar Pewarna Hitam untuk Kain Tenun Ikat Asal Nusa Tenggara Timur. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 2(3), 89–96. https://doi.org/10.24002/biota.v2i3.1884

Issue

Section

Articles