Optimalisasi Gula Cair dan pH Medium untuk Fermentasi Alkohol dari Jus Curucuma xanthorihiza

Authors

  • Kianto Atmodjo

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v2i3.1885

Keywords:

alkohol, gula cair, pH, temulawak, Saccharomyces cerevisia

Abstract

Gula cair suatu produk baru dari gula yang tersusun dari fruktosa, glukosa dan disakarida dianggap lebih baik daripada gula kristal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi gula cair dan pH medium yang digunakan dalam fermentasi sari temulawak (Curcuma xantorhiza Raoxb) oleh Saccharomyces cerevisiae untuk memproduksi alkohol.  Satu kg temulawak kering dihancurkan ditambah air sebanyak 8 liter, ditambahkan 250 g kecambah kacang hijau, direbus selama 30 menit, lalu didinginkan kemudian direbus lagi tiga kali rebusan disaring lalu diambil airnya kemudian dimasukkan ke dalam botol fermentasi sebanyak 300 ml kemudian ditambahkan gula cair sehingga diperoleh variasi 0,15%, 30%, 45%, 60% dan 75%. Medium sari temulawak ini diatur pH nya menjadi 4, 4,5, 5,0, 5,5 dan 6. Selanjutnya 1 g bibit S. cerevisiae ditambahkan pada tiap botol fermentasi lalu ditutup. Fermentasi berlangsung pada suhu kamar. Parameter penelitian berupa total sel, pH dan gula reduksi yang diukur tiap sehari sebanyak tiga kali, dan kadar alkohol setelah satu bulan fermentasi.  Hasil menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara peningkatan kadar gula dan perbedaan pH medium terhadap total sel, perubahan pH dan kadar gula. Namun ada hubungan yang nyata  antara kenaikan kadar gula medium dengan alkohol yang dihasilkan. Efisiensi konversi gula menjadi alkohol tertinggi  di atas 3% terjadi pada fermentasi pada  konsentrasi gula 45%. Kadar alkohol tertinggi dihasilkan pada pH medium awal 5.

Downloads

Published

31-12-2018

How to Cite

Atmodjo, K. (2018). Optimalisasi Gula Cair dan pH Medium untuk Fermentasi Alkohol dari Jus Curucuma xanthorihiza. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 2(3), 97–104. https://doi.org/10.24002/biota.v2i3.1885

Issue

Section

Articles