Penerapan Teknologi Seed Bank Sebagai Upaya Rehabilitasi Kawasan Ekosistem Leuser Pasca Kerusakan Akibat Pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit
DOI:
https://doi.org/10.24002/biota.v4i1.2366Keywords:
Seed Bank, Rehabilitasi, Kawasan Ekosistem Leuser, Pasca Kerusakan, Perkebunan Kelapa SawitAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keanekaragaman jenis tumbuhan penyusun vegatasi kawasan ekosistem Taman Nasional Gunung Leuser yang mengalami kerusakan akibat pembukaan perkebunan kelapa sawit dengan menggunakan teknologi seed bank. Waktu penelitian berlangsung mulai bulan April sampai September 2018. Pengambilan sampel tanah menggunakan metode jalur. Pada jalur pengamatan diambil cuplikan sampel tanah sesuai dengan kondisi tutupan tajuk dan kerapatan vegetasi yang dibagi menjadi 3 titik yaitu jarang, sedang dan rapat. Kemudian masing-masing titik diambil sampel tanah secara random sebanyak 3 kali ulangan dengan menggunakan kotak besi berukuran 25 x 25 cm sedalam: (i) 0-5 cm, (ii) 5-10 cm, (iii) 10-15 cm. Tanah kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik dengan menggunakan cangkul kemudian diberi label.ampel tanah kemudian disimpan di dalam rumah kaca untuk selanjutnya dilakukan uji perkecambahan. Informasi tentang cadangan biji di dalam tanah penting dalam studi ekologi komunitas karena dapat menggambarkan vegetasi yang ada di atasnya dan mengetahui potensi jenis tanaman lain yang akan tumbuh di habitat tersebut. Dari hasil penelitian ditemukan 13 famili dengan 18 jenis yang tumbuh pada bak-bak penelitian yang terdiri dari 7 jenis pohon dan 11 jenis golongan tumbuhan bawah dengan jumlah seluruhnya adalah 366 spesies. Dari hasil kekayaan jenis kecambah yang tumbuh pada bak pengamatan didapatkan nilai KR, FR dan INP tertinggi terdapat pada jenis Melastoma malabathricum dengan nilai KR (63,115 %), nilai FR (32,692 %) dan INP (95,807 %). Sedangkan untuk nilai terendah terdapat pada jenis Cocculus hirsutus dengan nilai KR (0,273 %), FR (0,962 %) dan INP (1,235 %). Jenis dan jumlah kecambah sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan tidak dipengaruhi oleh kedalaman tanah. Jumlah biji terbanyak yang ditemukan di lantai hutan adalah jenis Macaranga gigantea yaitu 28 biji dan jumlah biji terendah yang ditemukan adalah jenis Villebrunea rubescens, yaitu sebanyak 7 biji.References
Arico, Z. 2013. Potensi Seed Bank Hutan Gunung Sinabung Jalur Pendakian Sigarang-garang Pasca Letusan Tahun 2010. Tesis. (Tidak Dipublikasikan). jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara. Azizah. C., Dwi. S. dan Medi, H. 2015. Potensi Cadangan Biji Pada Kedalaman Tanah 0-15 cm di Area yang Berbeda Pada Hutan Sekunder di Kebun Raya Unmul Samarinda. Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul. Vol. 1 No. 1 : 1-5. Espinar, J. L., K. Thomson, L dan V. Garcia. 2005. Timing of Seeds Dispersal Generates a Biomodal Seed Bank Depth Distribution. America Journal of Botany. 92 (10): 17591763. Forella, F., T. Webster dan J. Cardina. 2000. Protocols For Weed Seed Bank Determination in AgroEcosystem. Weed management For Developing Countries Addendum 1. Eds. R. Labrada. FAO. Rome. Halaman 95-96. Hutasuhut, M. A. 2011. Studi Tumbuhan Herba Di Hutan Sibayak I. Tesis. (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam. Universitas .Sumatera Utara. Kusmana, C. 1996. Metode Survey Vegetasi. Bogor. IPB Press. Li, Q., Haiyan, F dan Qianggou, C. 2011. Persistent Soil Seed Banks Along Altitudinal Gradients in The Qilian Mountains in China and Their Significance For Conservation Management. African Journal of Agricultural Research. 6 (10) : 2329-2340.
Mason, C. F. 1980. Ecology. Second Edition. New York: Longman Inc. Rochadi, 2004. Dinamika Bank Biji Di Hutan Hujan Tropika Dan Implikasinya Dalam Rehabilitasi. Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama Bidang Botani. LIPI. Jakarta. Sawaliyah, S. 2011. Potensi Seed Bank Di Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara. Tesis (Tidak Dipublikasikan). Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuna Alam Universitas Sumatera Utara. Subhan. 2010. Analisis Kerusakan Hutan di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah VI Besitang. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Suin, N. 2002. Metoda Ekologi. Padang: Universitas Andalas Press Utomo, B. 2006. Peran Seed Bank Terhadap Regenerasi Hutan Kaitannya Dengan Invasi Tumbuhan Eksotik di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Wang, J., C. Zou., H. Ren dan W. J. Duan. 2009. Absence Of Tree Seeds Impedes Shrubland Sucession In Southern China. Journal of Tropoical Forest Scinece. 21 (3): 210-217. Zobel, M., R. Kalamees., Pussa, E., Roosaluste dan M. Moora, 2007. Soil Seed Bank And Vegetation In Mixed Coniferous Forest Stands With Different Disturbance Regimes. Forest Ecology And management. 250 : 71-76. Zuhri, M dan Zaenal, M. 2011. Potensi Cadangan Biji di Dalam Tanah Hutan Sekunder Wornojiwo. Prosiding. Seminar Nasional HUT Kebun Raya Cibodas ke-159. Halaman : 259-264.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Sri Jayanthi, Zulfan Arico
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati right of first publication. Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, and as long as Author is not used for commercial purposes.