Karakteristik dan Efektivitas Salep Madu Klanceng dari Lebah Trigona sp. Sebagai Antibakteri dan Penyembuh Luka Sayat
DOI:
https://doi.org/10.24002/biota.v4i3.2520Keywords:
salep, madu klanceng, antimikrobia, penyembuhan, luka sayatAbstract
Penggunaan antibiotik secara terus menerus dapat menimbulkan resistensi pada bakteri. Salah satu bahan alami yang dapat menjadi alternatif pengobatan adalah madu klanceng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan salep madu klanceng yang optimal dan efeknya terhadap penyembuhan luka dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tahapan penelitian ini terdiri dari uji fitokimia madu, pembuatan salep, uji sediaan salep, uji kemurnian bakteri, uji zona hambat, dan uji bioassay pada kelinci. Madu klanceng yang diuji mengandung senyawa alkaloid. Variasi salep madu dibuat dengan perbandingan basis salep dan madu adalah 1:1, 1:2, 1:5, dan 5:1. Hasil salep berbentuk semi padat, berwarna kuning, pH sekitar 4,8, belum homogen, memiliki daya lekat sekitar 265,4 detik, dan daya sebar sebesar 1,76 cm. Salep madu mampu menghambat bakteri S. aureus dan P. aeruginosa dengan diameter sebesar 1,2 mm. Salep madu ini juga memberikan efek menyembuhkan luka hingga 0,3 cm.References
Anggraini, D., Radiati, L., dan Purwadi. 2016. Penambahan carboxymethyle cellulose (CMC) pada minuman madu sari apel ditinjau dari rasa, aroma, warna, pH, viskositas, dan kekeruhan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak 11(1): 59-68.
Bogdanov, S., Ruofi, K., dan Oddo, L. 2004. Physicochemical methods for the characterisation of unifloral honeys: a review. Apidologie 35: 4-17.
Davis, W. dan Stout, T. 1971. Disc plate method of microbiological antibiotic. Applied Microbiology 22(4): 659-665.
Devor, M. 1996. Pain Mechanism and Pain Syndrome. IASP Press, Seattle.
Garedew, A., Schmolz, E., dan Lamprecht, I. 2003. The antimicrobial activity of honey of the stingless bee Trigona spp. Journal of Apicultural Science 47(1): 37-48.
Husnani dan Muazham, F. 2017. Optimasi parameter fisik viskositas, daya sebar, dan daya lekat pada basis natrium cmc dan carbopol 940 pada gel madu dengan metode simplex lattice design. Jurnal Ilmu Farmasi 14(1): 11-17.
Jalil, M., Kasmuri, A., dan Hadi, H. 2017. Stingless bee honey, the natural wound healer: a review. Skin Pharmacology and Physiology 30: 66-75.
Joenoes, N. 1998. Ars Prescribing: Resep yang Rasional. Airlangga University Press, Surabaya. Halaman 121-129.
Lestari, T., Yunianto, B., dan Winarso, A. 2017. Evaluasi mutu salep dengan bahan aktif temugiring, kencur, dan kunyit. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Tradisional 2(1): 1-59.
Morita, Y., Tomida, J., dan Kawamura, Y. 2014. Responses of Pseudomonas aeruginosa to antimicrobials. Frontiers in Microbiology 4: 1-8.
Pacini, E. dan Nicolson, S. 2007. Nectaries and Nectar. Springer, New York. Halaman 1-18.
Sinambela, H., Pratiwi, L., dan Sari, R. 2013. Optimasi formulasi sediaan salep minyak ikan gabus (Channa striata Bloch) sebagai obat luka sayat dengan metode simplex lattice design. Jurnal Untan 10(1): 1-16.
Standar Nasional Indonesia (SNI 16-4399-1996). 1996. Sediaan Tabir Surya. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Thamrin, A., Erwin, dan Syafrizal. 2016. Uji fitokimia, toksisitas serta antioksidan ekstrak propolis pembungkus madu lebah Trigona incisa dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl (DPPH). Jurnal Kimia Mulawarman 14(1): 54-60.
Ulaen, S., Banne, Y., dan Suatan, R. 2012. Pembuatan salep antijerawat dari ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Ilmiah Farmasi 3(2): 45-49.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Martin Aristo Cahyadi, Boy Rahardjo Sidharta, Nelsiani To'bungan
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati right of first publication. Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, and as long as Author is not used for commercial purposes.