Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Wajah Cair Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes

Authors

  • Trisiana Tri Soebagio Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Yustina Sri Hartini Universitas Sanata Dharma
  • Exsyupransia Mursyanti Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v5i2.2698

Keywords:

pegagan, sabun wajah, evaluasi, fitokimia, Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus

Abstract

Salah satu penyakit kulit yang banyak dialami oleh remaja yaitu jerawat. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah Propionibacterium acnes. Oleh karena itu, jerawat dapat diobati dengan menggunakan antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan munculnya efek samping seperti iritasi karena tidak cocok dengan kulit. Salah satu bahan alami tanaman obat yang dapat digunakan sebagai alternatif menggantikan antibiotik, adalah herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Bahan alami ini biasanya diaplikasikan dalam bentuk sediaan topikal. Tujuan penelitian adalah mengetahui kandungan flavonoid, tanin dan triterpenoid yang terdapat dalam ekstrak herba pegagan serta mengetahui karakteristik sabun wajah cair dengan penambahan ekstrak herba pegagan, dan mengetahui kemampuan sediaan sabun wajah cair ekstrak herba pegagan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan P. acnes. Perlakuan konsentrasi yang digunakan dalam pengujian aktivitas antibakteri ekstrak maupun sediaan sabun wajah cair ekstrak herba pegagan yaitu 20%, 30%, dan 40%, 50% dan 60%. Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu identifikasi tanaman, pembuatan serbuk herba pegagan, ekstraksi herba pegagan, uji kualitatif dan kuantitatif ekstrak herba pegagan (flavonoid, tanin dan triterpenoid), pembuatan dan sterilisasi medium, uji kemurnian bakteri, uji aktivitas antibakteri ekstrak dan sediaan sabun wajah cair ekstrak herba pegagan, pembuatan sediaan sabun wajah cair dan uji evaluasi sediaan. Parameter evaluasi sediaan sabun wajah cair yaitu pH, tinggi busa, viskositas, dan homogenitas. Hasil yang didapatkan dari analisis fitokimia adalah ekstrak herba pegagan mengandung flavonoid dan tanin namun tidak mengandung triterpenoid. Kualitas dari sediaan sabun wajah cair ekstrak herba pegagan yang disimpan selama 28 hari dengan parameter pH, tinggi busa, viskositas dan homogenitas memenuhi SNI. Sabun wajah cair ekstrak herba pegagan memiliki daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes.

References

Badan Standardisasi Nasional. 1996. SNI 06-4085-1996 SNI 16-4380-1996 Tentang Standar Mutu Pembersih Kulit Wajah. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional. 1996. SNI 06-4085-1996 Tentang Standar Mutu Sabun Mandi Cair. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.

Budianto, V. 2010. Optimasi formula sabun transparan dengan humectant gliserin dan surfaktan cocoamidopropyl betaine: aplikasi desain faktorial. Skripsi S-1. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dewi, S. S. 2012. Daya hambat ekstrak etanol daun pegagan (Centella asiatica L.) terhadap pertumbuhan iolat methicillin-resistant Staphylococcus aureus dari sputumrn penderita pneumonia. Skripsi S-1. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Erawati, E., Pratiwi, D. dan Zaky, M. 2016. Pengembangan formulasi dan evaluasi fisik sediaan krim ekstrak etanol 70% daun labu siam (Sechium edule (Jacq.) Swatz). Farmagazine 3(1) : 11-20.

Fitriansyah, S.N., Wirya, S. dan Hermayanti, C. 2016. Formulasi dan evaluasi spray gel fraksi etil asetat pucuk daun teh hijau (Camelia sinensis [L.] Kuntze) sebagai antijerawat. Pharmacy 13(2) : 202 - 216.

Handayani, N., Wartono, M.W., dan Murti, R.K. 2012. Identifikasi dan uji aktivitas antibakteri fraksi teraktif daun mimba (Azadirachta indica A. Juss). ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia 8(1): 57-69.

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia. ITB Bandung, Bandung.

Harry, R. G. 1973. Harry’s Cometicology. Leonard Hill Books, London.

Ichsani, N. N. 2016. Formulasi sediaan sabun wajah minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum L.) dengan kombinasi sodium lauril sulfat dan gliserin serta uji antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Skripsi S-1. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Jain, A., Sangal, L., Basal, E., Kaushal, G. P., Agarwal, S. K. 2002. Anti-inflammatory effect of erythromycin and tetracycline on Propionibacterium acnes induced production of chemotatic factors and reactive oxygen species by human neutrophils. Dermatology Online Journal 8 (2) : 1-10.

Mulyanti, D., Rismawati, E., Maulana, I.T., Febriani, D. dan Dewi, Y. N. 2015. Uji aktivitas ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) pada bakteri Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis. Prosiding Penelitian. Akademika Unisba Kesehatan dan Farmasi, Bandung.

Mumpuni, A. S. dan Heru, S. 2017. Mutu sabun transparan ekstrak etanol herba pegagan (Centella asiatica L.) setelah penambahan sukrosa. Pharmaciana 7(1):71-78.

Nugroho, R. A. 2013. Terapi topikal klindamisin dibandingkan dengan niacinamide + zinc pada Acne vulgaris. Skripsi S-1. Universitas Diponegoro, Semarang.

Nurama, Y. 2014. Pengaruh penambahan sari belimbing wuluh terhadap sifat fisik sediaan sabun wajah berbentuk cair. e-Journal UNS 3(1) : 251-259.

Priani, S. E. dan Yani, L. 2010. Pembuatan sabun transparan berbahan dasar minyak jelantah serta hasil uji iritasinya pada kelinci. Prosiding Penelitian. Unisba, Bandung.

Rowe, C. R., Paul, J. S. dan Marian, E. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. London Pharmaceutical Press, London.

Roy, A. R., Laxmi, K. M. dan Navneeta, B. 2018. Qualitative and quantitative phytochemical analysi of Centella asiatica. Natural Products Chemistry and Research Article 6(4) : 1-4.

Sayuti, N. A. 2015. Formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan gel ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.). Jurnal Kefarmasian Indonesia 5(2) : 74-82.

Solomon, B. A. dan Alan, S. R. 1996. Effect of detergents on acne. Clinics in Dermatology 14(1): 95-99.

Sutardi. 2016. Kandungan bahan aktif tanaman pegagan dan khasiatnya untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Jurnal Litbang Pertanian 35(3) : 121-130.

Umar, H. 2000. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Downloads

Published

02-08-2020

How to Cite

Soebagio, T. T., Hartini, Y. S., & Mursyanti, E. (2020). Aktivitas Antibakteri Sediaan Sabun Wajah Cair Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Propionibacterium acnes. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 5(2), 69–80. https://doi.org/10.24002/biota.v5i2.2698

Issue

Section

Articles