Variasi Morfologi Empat Spesies Jati ( Tectona Sp) di Asia Tenggara: Potensi Pemuliaan Pohon dan Bioteknologinya
DOI:
https://doi.org/10.24002/biota.v5i2.2946Keywords:
variasi morfologi, pemuliaan pohon, bioteknologi, spesies, Tectona spAbstract
Jati (Tectona grandis Linn.f) dikembangkan secara intensif di Indonesia terutama di Pulau Jawa dengan luas pengelolaan hutan tanaman ± 1 juta Ha. Di Asia Tenggara jenis ini ditanam pula oleh negara Philipina, Thailand, Malaysia, Laos, Vietnam bagian Selatan dan Myanmar dengan luas bervariasi. Namun demikian pengetahauan mengenai variasi morfologi dan pemanfaatan untuk kegiatan bioteknologi dan pemuliaan masih berkisar pada satu spesies saja yaitu Tectona grandis. Sedangkan spesies lain seperti Tectona abludens, Tectona hamiltoniana dan Tectona philiphinensis belum banyak diketahui.
Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel daun di 3 pengembangan jati di Pulau Jawa yaitu Cepu dan Randublatung Jawa Tengah, Nglambangan Bojonegoro Jawa Timur dan Ciamis Jawa Barat. Untuk Spesies Tectona abludens sampel daun diambil di daerah Dlingo, Bantul DIY dan Selang, Gunungkidul. Sedangkan untuk jenis Tectona philiphinensis lebih dalam dipelajari berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kementrian Kehutanan Philipina dan untuk jenis Tectona hamiltoniana dilengkapi dengan data dan informasi dari Kementrian Kehutanan Myanmar. Sampel daun dari tiap jenis diambil 2 daun (daun muda dan daun tua) masing-masing 5 ulangan. Pengamatan terhadap bentuk duduk daun, jumlah tulang daun primer dan sekunder serta pola tulang daun didiskripsikan dan dibandingkan antara keempat spesies tersebut. Morfologi bunga, kulit batang, kayu, biji dan bentuk percabangan digunakan juga untuk melengkapi variasi morfologi masing-masing spesies. Variasi morfologi yang ada dipergunakan untuk mengetahui variasi empat spesies Tectona sp tersebut sehingga diketahui karakter-karakter tiap jenis yang berpeluang untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pemuliaan pohon baik melalui pemuliaan konvensional atau bioteknologi.
Tectona grandis memiliki morfologi yang lebih dekat dengan Tectona abludens, sedangkan Tectona hamiltoniana dan Tectona phillipinensis memiliki morfologi khas yang berbeda dengan lainnya. Beberapa karakter morfologi diantara keempat spesies tersebut berpeluang diamanfaatkan untuk kegiatan pemuliaan jati antara lain kelurusan batang, kemampuan adaptasi di lahan kering dan ketahanan terhadap penyakit.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Mohamad Anis Fauzi, Tri Maria Hasna, Dedi Setiadi, Hamdan Adma Adinugraha

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati right of first publication. Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, and as long as Author is not used for commercial purposes.