Optimasi Konsentrasi Giberelin (GA3) untuk Meningkatkan Daya Kecambah Meniran Hijau (Phyllanthus niruri L.)

Authors

  • Melyani Melyani Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau
  • Sujarwati Sujarwati Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v6i3.2988

Keywords:

GA3, Giberelin, Hormon, Perkecambahan, Phyllanthus niruri L.

Abstract

Phyllanthus niruri L. merupakan tumbuhan yang berfungsi sebagai obat. Perbanyakan dengan buah setelah 28 hari penanaman buah tidak berkecambah dan dengan biji memiliki perkecambahan yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hormon giberelin (GA3) dan kombinasi GA3 dengan IAA terhadap daya kecambah buah dan biji P. niruri, serta menentukan konsentrasi giberelin (GA3) dan kombinasi GA3 dengan IAA yang optimal untuk meningkatkan daya kecambah buah dan biji P. niruri. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF), terdiri dari 2 faktor: organ tanaman (buah, biji) dan zat pengatur tumbuh GA3 (200, 250, 300, 350 ppm) dan kombinasi GA3 (200, 250, 300, 350 ppm) dengan IAA 100 ppm, dengan 3 ulangan. Hasil dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perendaman buah menggunakan GA3 dapat meningkatkan daya kecambah buah P. niruri. Konsentrasi 250 ppm GA3 memberikan hasil terbaik dengan persentase perkecambahan 5,55%. Perendaman biji menggunakan GA3 dapat meningkatkan daya kecambah biji P. niruri. Konsentrasi 300 ppm GA3 memberikan hasil terbaik dengan persentase perkecambahan 80,5%, laju perkecambahan 4,64 hari, indeks vigor 3,53. Perlakuan kombinasi GA3 dan IAA menurunkan daya kecambah pada buah dan biji P. niruri.

References

Abidin, Z. (1987). Ilmu Tanaman. Angkasa. Bandung

Adusei-Fosu, K., Klu, Y.P & Danso, K.E. (2012). In vitro and ex vitro of Phyllanthus niruri l. an anti-plasmodial plant. Bio Technology 44: 7066-7070.

Agurahe, L., Henny, L.R., & Feky, R.M. (2019). Pematahan dormansi biji pala (Myristica fragrans houtt.) menggunakan hormon giberelin. Jurnal Ilmiah Farmasi 8(1): 30-40.

Asra, R. (2014). Pengaruh hormon giberelin (GA3) terhadap daya kecambah dan vigoritas Calopogonium caeruleum. Biospecies 7(1): 29-33.

Bacthiar, B., Samuel, A.P., Restu, U., & Trevierts, B.L. (2017). Pengaruh skarifikasi dan pemberian hormon tumbuh terhadap perkecambahan biji aren (areng pinnata merr.) di persemaian. Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan 8(16): 37-44.

Febrianti A. (2015). Perkecambahan Biji Tembesu (Fagraea fragrans Roxb.) Dengan Waktu Perendaman Dalam Berbagai Konsentrasi Giberelin (GA3) [SKRIPSI]. Universitas Sriwijaya. Palembang.

Gagliardi, K.B., Antonio de Souza, L & Albiero, A.L.M. (2013). Comparative fruit development in some euphorbiaceae and phyllanthaceae. Plant Systematics and Evolution 300(5): 775-782.

Kardinan, A & Kusuma, F.R. (2004). Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh Alami. Agromedia. Jakarta.

Kartasapoetra, A. (2003). Teknologi Biji. Rineka Cipta. Jakarta.

Kaur, N., Baljinder, K., & Geetika, S. (2017). Phytochemistry and pharmacology of Phyllanthus niruri l.: a review. Pyhtotherapy Research.

(7): 980-1004

Kuswanto, H. (1996). Dasar-dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Biji. Andi. Yogyakarta.

Kuttan, R & Harikumar, K.B. (2011). Phyllanthus Species: Scientific Evaluation and Medicinal Applications. CRC Press. USA.

Marthen., Kaya, E., & Rehatta, H. (2013). Pengaruh pencelupan dan perendaman terhaap perkecambahan biji sengon (Paraserianthes falcataria L.). Agroria 2(1): 10-16.

Muhammad, N.B.F. (2013). Karakterisasi Berbagai Aksesi Meniran (Phyllanthus niruri L.), Studi Perkecambahan dan Pematahan Dormansi [SKRIPSI]. Institut Pertanian Bogor.

Salisbury, F.B., & Ross, C.W. (1995). Fisiologi Tumbuhan. ITB. Bandung.

Shakila, A., & Ponni, C. Influence of seed treatment on germination an seedling vigour of Phyllanthus niruri. Proceeding IVth on Seed,

Transplant and Stand Establishment Acta Hort 782(17): 155-162.

Shuai, H., Yongjie, M., Xiaofeng, L., Feng, C., Wenguan, Z., Yujia, D., Ying, Q., Junbo, D., Feng, Y., Jiang, L., Wenyu, Y., & Kai, S. (2017). Exogenous auxin represses soybean seed germination through decreasing the giberellin/abscisic acid (GA/ABA) ratio. Scientific Reports. 7: 12620.

Sutopo. (1998). Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Tetuko, K.A., Sarjana, P., & Munifatul, I. (2015). Pengaruh kombinasi hormon tumbuh giberelin dan auksin terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan tanaman karet (Hevea brasiliensis Mull. Arg.). Jurnal Biologi. 4(1): 61-72

Tjandrawinat, R.R., Liana, W.S., & Dwi, N. (2017). The use of Phyllanthus niruri L. as an immunomodulator for the treatment of infectious diseases on clinical settings. Asian Pacific Journal of Tropical Disease. 7(3): 132-140.

Puspitaningtyas, I., Anwar, S., & Kunto. (2018). perkecambahan biji dan pertumbuhan bibit jarak pagar (Jatropha cucas Linn.) dengan invigorisasi menggunakan zat pengatur tumbuh pada periode simpan yang berbeda. Jurnal Agro Complex 2(2): 148-154.

Sadjad, S. (1999). Parameter Pengujian Vigor Benih. Gramedia. Jakarta.

Sarisetyaningtyas, P.V., Sri, R.H., & Zakiudin, M. (2006). Randomized controlled trial of Phyllanthus niruri linn extract. Paediatrica Indonesiana 46(3): 77-81.

Weiss, D., & Ori, N. (2017). Mechanisms of cross talk between gibberellin and other hormones. Plant Physiology 144: 1240-1246.

Downloads

Published

15-12-2021

How to Cite

Melyani, M., & Sujarwati, S. (2021). Optimasi Konsentrasi Giberelin (GA3) untuk Meningkatkan Daya Kecambah Meniran Hijau (Phyllanthus niruri L.). Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 6(3), 178–185. https://doi.org/10.24002/biota.v6i3.2988

Issue

Section

Articles