Efek Induksi Rhizoctonia pada Ketebalan Daun Anggrek yang diinfeksi Odontoglossum ringspot virus (ORSV)
DOI:
https://doi.org/10.24002/biota.v6i3.4372Keywords:
Phalaenopsis, Dendrobium, Rhizoctonia, ORSV, infeksi virus, ketebalan daunAbstract
Anggrek memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga sangat potensial untuk dibudidayakan. Jenis yang paling banyak diminati masyarakat adalah Dendrobium dan Phalaenopsis. Namun terdapat kendala utama yang dapat memengaruhi pertumbuhan anggrek yaitu infeksi virus. Jenis virus yang dilaporkan paling banyak menginfeksi adalah Odontoglossum ringspot virus (ORSV). Infeksi virus ini dapat menghambat pertumbuhan dan ketahanan tanaman, menurunkan kualitas bunga dan nilai estetika serta daya jual. Didapati pula gejala infeksi virus berupa mosaik, klorotik, streak, dan nekrosis. Salah satu upaya untuk mengatasi infeksi virus adalah dengan memanfaatkan mikoriza. Mikoriza yang dapat digunakan yaitu Rhizoctonia sp. Asosiasi mikoriza pada tumbuhan anggrek dapat memberikan pengaruh positif pada penyerapan nutrisi dan pertumbuhan inangnya, sehingga diharapkan dapat melindungi anggrek dari infeksi virus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek induksi Rhizoctonia pada karakter anatomi daun Phalaenopsis amabilis dan Dendrobium discolor yang diinfeksi ORSV dan mengetahui apakah terdapat perbedaan anatomi diantara kedua anggrek tersebut. Penelitian dilakukan di Laboratorium Botani Biologi FMIPA Unila dengan menggunakan Rancangan Acak lengkap Faktorial. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan ketebalan daun antara daun yang diinokulasi virus dan daun dengan perlakuan mikoriza. Daun anggrek dengan perlakuan mikoriza memiliki ketebalan tertinggi sedangkan yang terinfeksi virus memiliki ketebalan terendah.
References
Bonnardeaux, Y., Brundrett, M., Batty, A., Dixon, K., Koch, J., & Sivasithamparam, K. (2007). Diversity of mycorrhizal fungi of terrestrial orchids: compatibility webs, brief encounters, lasting relationships and alien invasions. Mycological Research, 111(1): 51–61.
Calvo, R. A., & D’Mello, S. (2010). Affect detection: an interdisciplinary review of models, methods, and their applications. IEEE Transactions on Affective Computing 1(1): 18-37.
Harahap, R.A. (1996). Bunga anggrek di Pasardunia. Buku Kenangan Pameran Anggrek Silangan Dalam Negeri. Perhimpunan Anggrek Indonesia. Jakarta.
John, T. St. (1992). The Importance of Mychhorrhizal Fungi and Other Beneficial Microorganism in Biodiversity Projects. Makalah yang dipresentasikan pada The Western Forest Nursery Associations Meeting at Fallen Leaf Lake (pp. 14-18). South Lake Tahoe. US.
Mahfut., Daryono, B., Indrianto, A., & Somowiyarjo, S. (2019). Effectiveness test of orchid mychorrhizal isolate (ceratorhiza and trichoderma) indonesia and its role as a biofertilizer. Annual Research and Review In Biology 33(4): 1-7.
Normagiat, S., Delyani, S., & Apindiati, R.K. (2019). Keberadaan dan Karakteristik Mikoriza Rhizoctonia sp. Binukleat pada Spesies Anggrek Penawar Racun (Plocoglottis lowii Rchb.f.). Gontor Agrotech Science Journal 5(1): 49-71.
Purba, P. R. O., Rahmawati, N., Kardhinata, E. H., & Sahar, A. (2014). Efektivitas beberapa jenis fungi mikoriza arbuskular terhadap pertumbuhan tanaman karet (Hevea brassiliensis Muell. Arg.) di pembibitan. Jurnal Online Agroteknologi 2(2): 919 – 932.
Rainiyati., Chozin., Sudarsono., & Mansur. (2009). Pengujian efektivitas beberapa isolat cendawan mikoriza arbuskular (cma) terhadap bibit pisang asal kultur jaringan. Jurnal Penelitian 15(1): 63 – 69.
Smith, S. E., & Read, D. J. (2008). Mycorrhizal Symbiosis, 3rd Edition. Academic Press. New York.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Sahira Josy Arifannisa, Sri Wahyuningsih, Tundjung Tripeni Handayani, Mahfut Mahfut
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati right of first publication. Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, and as long as Author is not used for commercial purposes.