Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) pada Kawasan Ekosistem Mangrove Pesisir Timur, Kabupaten Bangka Tengah

Authors

  • Friska Aprilia Program Studi Biologi, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung
  • Riko Irwanto Program Studi Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung
  • Kurniawan Kurniawan Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi, Universitas Bangka Belitung

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v7i2.5447

Keywords:

Bangka Tengah, kepiting bakau, mangrove, keanekaragaman, kelimpahan

Abstract

Pemanfaatan kepiting bakau (Scylla spp.)  oleh masyarakat setempat khususnya nelayan di wilayah pesisir Timur Bangka Tengah cukup intensif. Penelitian ini bertujuan menganalisis keanekaragaman dan kelimpahan kepiting bakau, parameter Fisik-Kimia perairan, kerapatan mangrove serta saling keterkaitannya di pesisir timur Bangka Tengah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2020 di kawasan hutan mangrove, Desa Belilik (Stasiun 1), Desa Kurau Barat (Stasiun 2) dan Desa Kurau Timur (Stasiun 3). Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah purposive sampling dan transek plot. Jenis kepiting bakau yang ditemukan teridentifikasi sebagai Scylla serrata, Scylla tranquebarica, Scylla olivacea dan Scylla paramamosain. Indeks keanekaragaman kepiting bakau pada kawasan tersebut tergolong rendah dengan nilai rata-rata sebesar 0,94, dan kelimpahan jenis kepiting bakau yang tertinggi adalah Scylla serrata yaitu sebesar 71 individu/m2. Tingkat kerapatan mangrove pada ketiga stasiun tergolong rendah dengan jenis vegetasi yang ditemukan adalah Rhizophora apiculata dan Sonneratia alba. Hasil principal component analysis menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis kepiting bakau dipengaruhi oleh salinitas dan kecepatan arus air, sedangkan kelimpahan kepiting bakau dipengaruhi oleh kedalaman dan salinitas air.  

References

Avianto, I., Sulistiono., & Setyobudiandi, I. (2013). Karakteristik habitat dan potensi kepiting bakau (Scylla serrata, S.transquaberica, and S.olivacea) di Hutan Mangrove Cibako, Sancang, Kabupaten Garut Jawa Barat. AQUASAINS 3(2): 97–106.

BPBD Pangkalpinang. (2020). Ketinggian Air Laut. http://bpbd.pangkalpinangkota.go.id/ketinggian-air-laut.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangka Belitung. (2017). Data SHP Ekosistem Pesisir Kabupaten Bangka Tengah. Bangka Tengah.

Ghuffron M., & Kordi K. (2007). Budi Daya Kepiting Bakau (Pembenihan, Pembesaran dan Penggemukan). Aneka Ilmu. Semarang

Gita, R. S. D., & Sudarmadjii, J. W. (2015). Pengaruh Faktor Abiotik terhadap Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) di Hutan Mangrove Blok Bedul Taman Nasional Alas Purwo. Jurnal Ilmu Dasar 16(2): 63–68.

Ismail., Sulistiono. ,Hariyadi, S., & Madduppa, H. (2019). Correlation Between Mangrove Degradation in Segara Anakan and Production of Crab (Scylla sp.) in Cilacap Regency, Central Java Province. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 24(3): 179–187.

Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2004). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta

Noor, Y. R., Khazali, M., & Suryadiputra, I. N. N. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove Indonesia. PHKA/WI-IP. Bogor.

Pambudi, D. S., Budiharjo, A., & Sunarto, S. (2019). Kelimpahan dan keanekaragaman kepiting bakau (scylla spp.) di kawasan hutan bakau Pasar Banggi, Rembang. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 25(2): 93–102.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah. (2011). Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Tengah Nomor 48 Tahun 2011. Bangka Tengah.

Purwati, P. (2011). Relung dan area jelajah kepiting bakau Scylla. Oseana 36: 31–37.

Putriningtias, A., Faisal, T. M., Komariyah, S., Bahri, S., & Akbar, H. (2019). Keanekaragaman jenis kepiting di ekosistem hutan mangrove Kuala Langsa, Kota Langsa, Aceh. Jurnal Biologi Tropis 19(1): 101–107.

Saputri, M., & Muammar, M. (2018). Karakteristik habitat kepiting bakau (Scylla sp.) di ekosistem mangrove silang cadek Kecamatan Baitussalam Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Jurnal Biotik 6(1): 75-80.

Savira, N., Hartoko, A., & Adi, W. (2018). Perubahan luasan mangrove pesisir timur Kabupaten Bangka Tengah menggunakan citra satelit aster. Jurnal Sumberdaya Perairan 12(1): 53–60.

Setiawan, F., & Triyanto. (2012). Studi kesesuaian lahan untuk pengembangan silvofishery kepiting bakau (Scylla serrata) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Limnotek 19(2): 158–165.

Siringoringo, Y. N., Desrita., & Yunasfi. (2017). Kelimpahan dan pola pertumbuhan kepiting bakau (Scylla serrata) di hutan mangrove. Acta Aquatica 4(1): 26–32.

Sulistiono., Riani, E., Asriansyah, A., Walidi, W., Tani, D. D., Arta, A. P., Retnoningsih, S., Anggraeni, Y., Ferdiansyah, R., Wistati, A., Rahayuningsih, E., Panjaitan, A. O., & Supardan, A. (2016). Pedoman Pemeriksaan/Identifikasi Jenis Ikan Dilarang Terbatas (Kepiting Bakau/Scylla spp.) (H. Yuwono (ed.)). Pusat Karantina dan Keamanan Hayati Ikan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Sunarto., Sulistiono., & Setyobudiandi, I. (2016). Hubungan jenis kepiting bakau (Scylla Spp.) dengan mangrove dan substrat di Tambak Silvofishery Eretan, Indramayu Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management 6(1): 59–68.

Siahainenia, L. (2008). Bioteknologi Kepiting Bakau (Schylla spp) di Ekosistem Mangrove Kabupaten Subang Jawa Barat. (Disertasi). Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Syahrera, B., Purnama, D., & Zamdial, Z. (2016). Asosiasi Kelimpahan kepiting bakau dengan keberadaan jenis vegetasi mangrove Kelurahan Sumber Jaya Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Jurnal Enggano 1(2): 47–55.

Tahmid, M., Fahrudin, A., & Wardiatno, Y. (2015). Study of size structure and population mud crab (Scylla serrata) in mangrove ecosystem Bintan Gulf, Riau Islands. Jurnal Biologi Tropis 15(2): 93–106.

Unthari, D. T., Purwiyanto, A. I. S., & Agussalim, A. (2018). Relation of mangrove density and mud crab (Scylla sp.) abundance with the use of bubu lipat as fishing gear in Bungin River, Banyuasin Regency, South Sumatera Province. Maspari Journal 10(1): 41–50.

Widyastuti E. (2016). Keanekaragaman kepiting pada ekosistem mangrove di perairan lingga utara dan sekitarnya, Kepulauan Riau. Zoo Indonesia 25(1): 22-32.

Wijaya, N. I., Hangtuah, U., & Tri, T. (2014). Pengaruh kedalaman perairan dan pemotongan capit terhadap laju pertumbuhan kepiting bakau (Scylla serrata) terhadap laju pertumbuhan kepiting bakau (Scylla serrata). Pertemuan Ilmiah Nasional Tahunan XI ISOI 2014. Balikpapan. (p.519–525).

Zulfiqri, M., Mardhia, D., Syafikri, D., Bachri S. (2020). Analisis kelimpahan kepiting bakau (Scylla sp.) di kawasan hutan mangrove Kecamatan Alas Barat Kabupaten Sumbawa. Indonesia Journal of Applied Science and Technology 1(1): 1-10.

Downloads

Published

30-06-2022

How to Cite

Aprilia, F., Irwanto, R., & Kurniawan, K. (2022). Keanekaragaman dan Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) pada Kawasan Ekosistem Mangrove Pesisir Timur, Kabupaten Bangka Tengah . Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 7(2), 121–132. https://doi.org/10.24002/biota.v7i2.5447

Issue

Section

Articles