Ragam Alel Mikrosatelit DNA Autosom pada Masyarakat Bali Aga Desa Sembiran Kabupaten Buleleng Bali

Authors

  • I Ketut Junitha
  • Ida Bagus Alit

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v16i1.60

Abstract

Berdasarkan data sejarah dan arkeologis, masyarakat Bali sekarang ini merupakan hasil perkembangan sejarah zaman pra-sejarah. Masyarakat Bali kuno yang masih memiliki tradisi zaman pra-sejarah disebut masyarakat Bali Aga atau Bali Mula. Pada umumnya masyarakat Bali Aga menempati daerah pegunungan seperti desa Tenganan, Terunyan, Sembiran dan Sidatapa, sedangkan masarakat Bali lainnya disebut masyarakat bali Dataran yan tinggal di kota-kota dan daerah pantai. Sebanyak delapan penanda genetik mikrosatelit autosom (D2S1338, D3S1358, D5S818, D7S820, D11S1984, D13S317, D16S539 dan D21S11) digunakan untuk menentukan variasi alel yang tersebar pada masyarakat desa Bali Aga Sembiran kabupaten Buleleng Bali untuk kepentingan forensik. Dalam penelitian ini ditemukan sebanyak 46 ragam alel dari 8 lokus yang digunakan, ragam alel perlokus berkisar antara 3 pada lokus D5S818 sampai 9 alel pada lokus D11S1984. Nilai kemampuan pembeda (power of discrimination/PD) tertinggi ditemukan pada lokus D11S1984 (0,9394) diikuti oleh D21S11(0,8922), D16S539 (0,8915), D13S317 (0,8602), D7S820 (0,8398), D3S1358 (0,8014), D2S1338 (0,5518) dan D5S818 (0,0143). Hasil ini menunjukkan bahwa lokus D5S818 tidak baik digunakan dalam analisis DNA untuk kepentingan forensik pada masyarakat Bali Aga desa Sembiran.

Downloads

Published

01-02-2011

How to Cite

Junitha , I. K., & Bagus Alit, I. . (2011). Ragam Alel Mikrosatelit DNA Autosom pada Masyarakat Bali Aga Desa Sembiran Kabupaten Buleleng Bali . Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 16(1), 63–69. https://doi.org/10.24002/biota.v16i1.60