Uji Antibakteri Spray Hand Sanitizer Ekstrak Daun Pedada (Sonneratia caseolaris (L.) Engl.) terhadap Staphylococcus aureus

Authors

  • Ratumas Nova Aulia Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi
  • Retni Sulistiyoning Budiarti Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi
  • Harlis Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v8i3.6509

Keywords:

ekstrak daun, formula, Sonneratia caseolaris, spray hand sanitizer, Staphylococcus aureus

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pedada (S. caseolaris) terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus dan mengetahui konsentrasi optimal ekstrak daun pedada dalam sediaan spray hand sanitizer dalam menghambat pertumbuhan S. aureus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan menggunakan 5 perlakuan yaitu kontrol hand sanitizer komersial (Antic) (P0), 25% (P1), 50% (P2), 75% (P3), dan 100% (P4) dengan pengulangan sebanyak 5 kali. Parameter yang diamati yaitu diameter zona hambat, uji organoleptik, pemeriksaan pH, uji iritasi, dan uji kecepatan mengering. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT pada selang kepercayaan 95%. Sedangkan untuk uji organoleptik dan uji iritasi dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi hand sanitizer ekstrak daun pedada memberikan pengaruh terhadap luas zona hambat yang terbentuk yang ditunjukkan dengan Fhitung (16,93) > Ftabel (2,87). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh antibakteri spray hand sanitizer dari ekstrak daun pedada terhadap pertumbuhan S. aureus dan konsentrasi optimal sebagai antibakteri hand sanitizer yaitu 25%.

References

Asngad, A. dan Aprilia, B., & Nopitasari. (2018). Kualitas gel pembersih tangan (handsanitizer) dari ekstrak batang pisang dengan penambahan alkohol , triklosan dan gliserin yang berbeda dosisnya. Jurnal Bioeksperimen 4(2): 61–70.

Baizuroh, N. (2019). Uji Kualitas Handsanitizer Ekstrak Daun Kunyit (Curcuma longa linn) [Skripsi]. Universitas Islam Negeri Mataram.

Darmawijaya, I. P. (2021). Uji sifat fisik sediaan handsanitizer dari bahan herbal. Jurnal Nucleus 2(1): 18–22.

Firmansyah, F. & Wismi, D. N. (2021). Formulasi dan evaluasi hand sanitizer spray ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L). Jurnal Kesehatan Masyarakat 5(2): 1203–1208.

Helda, Aspriyanto D, D. R. H. (2020). Aktivitas antibakteri ekstrak daun rambi (Sonneratia caseolaris) konsentrasi 70%, 80% dan 90% terhadap Streptococcus mutans in Vitro. Jurnal kedokteran gigi 4(3): 81–87.

Jayadi, L. & Kesuma, S. (2021). Uji aktivitas sediaan hand sanitizer cair dengan ekstrak jeruk nipis (Citrus surantifolia) dan lidah buaya (Aloe vera) terhadap bakteri Escherichia coli. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis 7(3): 241–248.

Kee, J. L. & Hayes, E. R. (1996). Farmakologi: Pendekatan Proses Keperawatan. EGC. Jakarta.

Lingga, A. R., Pato, U., & Rossy, E. (2015). Uji antibakteri ekstrak batang kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal JOM Faperta 3(1): 1-15.

Mursal, I. L. P., Kusumawati, A. H., & Puspasari, D. H. (2019). Pengaruh variasi konsentrasi gelling agent carbopol 940 terhadap sifat fisik sediaan gel hand sanitizer minyak atsiri daun kemangi (Ocimum Sanctum L.). Pharma Xplore : Jurnal Ilmiah Farmasi 4(1): 268–277.

Naibaho, O. H., Yamlean, P. V. Y. & Wiyono, W. (2013). Pengaruh basis salep terhadap formulasi sediaan salep ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) pada kulit punggung kelinci yang dibuat infeksi Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT 2(2): 27–34.

Novia, R. K. (2020). Formulasi dan Uji Antibakteri Spray Hand Sanitizer Dari Ekstrak Daun Piladang (Plectranthus Scutellaroides (L) R.Br) terhadap Staphylococcus aureus [Skripsi]. Universitas Perintis Indonesia.

Noviardi, H., Himawan, H. C., & Anggraeni, R. (2018). Formulasi dan aktivitas antibakteri sediaan gel hand sanitizer dari ekstrak etanol biji mangga harum manis (Mangifera indica L.) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Farmamedika 3(1): 1–9.

Praptiwi. & Harapini, M. (2005). Aktivitas Antibakteri ekstrak metanol buah mbosi (Dysoxylum gaudichandianum (A. Juss) Miq.) dan penapisan senyawa kimianya. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 10(2): 93-97.

Putri, D. V., Lestari, F., & Widiya, M. (2019). Uji daya antibakteri sari pati daun rukam (Flacourtia rukam) terhadap zona hambat Escherichia coli. Jurnal Biosilampari: Jurnal Biologi 2(1): 23–28.

Qodri, U. L. & Lutfiah, L. (2021). Uji organoleptis formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak sereh wangi (Cymbopogon nardus). Jurnal Farmasi Tinctura 2(2): 70–78.

Raharjo, B. & Suprihadi, A. (2010). Mix culture inoculant production of phosphate solubilyzing and indole acetic acid (IAA) producer rhizobacteria with ambarawa peat soil rawapening as carrier. Jurnal Sains dan Matematika 18(2): 69–81.

Rastina., Sudarwanto, M., & Wientarsih, I. (2015). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kari (Murraya koenigii) terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Pseudomonas sp. Jurnal Kedokteran HewanIndonesian Journal of Veterinary Sciences 9(2):

–188.

Rasyadi, Y., Zaunit, M. & Safitri, R. (2021). Formulasi dan karakterisasi spray gel hand sanitizer ekstrak etil asetat daun kunyit (Curcuma domestica Val). Jurnal Farmasi Higea 13(2): 99-107.

Rosmania. & Yanti, F. (2020). Perhitungan jumlah bakteri di laboratorium mikrobiologi menggunakan pengembangan metode spektrofotometri. Jurnal Penelitian Sains22(2): 76–86.

Rusdianto, A. S., Giyarto., Rahmatika, Z., Baladraf., T. T. & Amilia, W. (2021). Efektivitas hand sanitizer ekstrak daun sirih bentuk spray dan gel sebagai antiseptik tanpa alkohol. Jurnal Littri 27(2): 90–98.

Sasongko, P., Mushollaeni, W. & Herman. (2014). aktivitas antibakteri asap cair dari limbah tempurung kelapa terhadap daging kelinci asap. Buana Sains 14(2): 193–197.

Soebagio, T. T., Hartini, Y. S. & Mursyanti, E. (2020). Aktivitas antibakteri sediaan sabun wajah cair ekstrak herba pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 5(2): 69-80.

Sumartini, S. & Sari, R. P. (2021). The ekstrak daun mangrove (Sonneratia caseolaris) sebagai pengawet alami ikan tongkol (Euthynnus affinis) selama penyimpanan. Jurnal Airaha 10(1): 109–122.

Suzalin, F., Marlina, D., & Agustini, S. (2021). Formulasi dan evaluasi gel antijerawat ekstrak daun jeringau hijau (Acorus calamus L.) dengan variasi konsentrasi carbopol 940 sebagai gelling agent. Jurnal Kesehatan Pharmasi 3(1): 7-16.

Tutun, M. (2016). Uji efektivitas ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Kesehatan 7(3): 497–502.

Yulianti., Asmawati., Yunianti. & Manguntungi, B. (2018). Aktivitas antibakteri ekstrak alga merah dari pantai luk, sumbawa terhadap Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 3(1): 1-11.

Downloads

Published

21-10-2023

How to Cite

Aulia, R. N. ., Budiarti, R. S. ., & Harlis. (2023). Uji Antibakteri Spray Hand Sanitizer Ekstrak Daun Pedada (Sonneratia caseolaris (L.) Engl.) terhadap Staphylococcus aureus. Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 8(3), 205–216. https://doi.org/10.24002/biota.v8i3.6509

Issue

Section

Articles