Salep Ektrak Daun Jamblang (Syzygium cumini) sebagai Penghambat Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat

Authors

  • Pamela Felita Setiawan Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Devi Alvina Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Jessica Rieko Subandriyo Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Meisy Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Prizka Kezia Paramitha Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Stefani Santi Widhiastuti Program Studi Biologi Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/biota.v9i1.6552

Keywords:

antibakteri, jamblang, jerawat, Propionibacterium acnes, salep

Abstract

Jerawat merupakan gangguan pada permukaan tubuh yang umumnya sering muncul pada wajah. Bakteri Propionibacterium acnes merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Penggunaan antibiotik memiliki efek samping pada resiko hipersensitivitas atau alergi, sehingga penggunaan bahan alami sebagai obat herbal menjadi alternatif pengobatan yang baik. Salah satu bahan alami dengan potensi antibakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes adalah daun tanaman jamblang dengan kandungan antibakteri. Metode pengujian daun jamblang berupa pembuatan ekstrak daun jamblang, skrining fitokimia ekstrak, formulasi salep, uji zona hambat dan uji stabilitas produk salep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan salep ekstrak daun jamblang dalam menghambat bakteri penyebab jerawat P. acnes, serta sifat fisik dan stabilitasnya selama penyimpanan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak daun jamblang memiliki kandungan flavonoid, triterpenoid, tannin, saponin, dan alkaloid. Hasil terbaik pada uji zona hambat ekstrak dan salep tampak pada konsentrasi 10% yang memiliki aktivitas antibakteri paling baik terhadap P. acnes dengan diameter zona hambat 9,17 mm, sedangkan hasil uji stabilitas terbaik pada salep konsentrasi 15% dengan pH 6,5 ± 0,5, daya sebar 3,17 ± 0,26, daya lekat >2 menit. 

References

Aulena, D. N., Tambunan, R. dan Desya, P. (2020). Aktivitas antioksidan, penghambatan ACE (angiotensin-converting enzyme), dan toksisitas dari ekstrak etanol 70% daun jamblang (Syzygium cumini). Jurnal Ilmu Kefarmasian 13(2): 99–106.

Azzahra, F., Prastiwi, H. dan Solmaniati. (2019). Formulasi dan uji sifat fisik sediaan krim dan salep ekstrak etanol daun pare (Momordica charantia L.). Akfarindo 4(1): 1–7.

Cowan, M. 1999. Plant product as antimicrobial agent. Clinical Microbiology Review 12(4): 564-582.

Davis, S. E., Tulandi, S. S., Datu, O. S., Sagande, F. dan Pareta, D. N. 2022. Formulasi dan pengujian sediaan salep ekstrak etanol daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan berbagai variasi basis salep. Jurnal Biofarmasetikal Tropis 5(1): 66-73.

Farmakope. (2020). Farmakope Indonesia (edisi ke-6). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta.

Haroon, R., Jelani, S. dan Arshad, F. (2015). Comparative analysis of antioxidant profiles of bark, leaves and seeds of Syzygium cumini L. (indian blackberry). International Journal of Research Granthaalayah 3(5): 13–26.

Hidayah, W., Kusrini, D. dan Fachriyah, E. (2016). Isolasi, identifikasi senyawa steroid dari daun getih-getihan (Rivina humilis L.) dan uji aktivitas sebagai antibakteri. Jurnal Kimia Sains Dan Aplikasi 19(1): 32–37.

Indarto. (2015). Uji kualitatif dan kuantitatif golongan senyawa organic dari kulit dan kayu batang tumbuhan Artocarpus dadah Miq. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni 4(1): 75–84.

Indarto, I., Narulita, W., Anggoro, B. dan Novitasari, A. (2019). Aktivitas antibakteri ekstrak daun binahong terhadap Propionibacterium acnes. Jurnal Tadris Biologi 10(1): 67–78.

Jannah, H. dan Safnowandi, S. (2018). Identifikasi jenis tumbuhan obat tradisional di kawasan obat cabe Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa Besar. Bioscientist: Jurnal Ilmiah Biologi 6(2): 145–172.

Lestari, R., Gifanda, L., Kurniasari, E. L., Harwiningrum, R., Kelana, A. P., Fauziyah, K., Widyasari, S. dan Priyandani, Y. (2021). Perilaku mahasiswa terkait cara mengatasi jerawat. Jurnal Farmasi Komunitas 8(1): 15–19.

Lestari, T., Yunianto, B. dan Winarso, A. (2017). Evaluasi mutu salep dengan bahan aktif temugiring, kencur, dan kunyit. Jurnal Kebidanan dan Kesehatan Nasional 2(1): 8–12.

Madelina, W. dan Sulistiyaningsih. (2018). Review: resistensi antibiotik pada terapi pengobatan jerawat. Farmaka 16(2): 105–107.

Mailana, D., Nuryanti. dan Harwoko, N. (2016). Formulasi sediaan krim antioksidan ekstrak etanolik daun alpukat (Persea americana Mill.). Acta Pharmaciae Indonesia 4(2): 7–15.

Mulangsri, D. A., Fitranto, H. dan Astiana, Y. (2019). Aktivitas antibakteri salep ekstrak daun sukun dengan dua macam kombinasi basis salep terhadap Staphylococus aureus. Jurnal Farmasi dan Farmasi Klinik 16(2): 119–124.

Naibako, O. H., Yamlean, V. Y. dan Wiyono, W. (2013). Pengaruh basis salep terhadap formulasi sediaan salep ekstrak daun kemangi (Ocimun sanctum L.) pada kulit punggung kelinci yang dibuat infeksi Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi Pharmacon 2(2): 27–34.

Ngajow, M., Abidjulu, J. dan Kamu, V. S. 2013. Pengaruh antibakteri ekstrak kulit batang matoa (Pometia pinnata) terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara in vitro. Jurnal MIPA 2(2): 128-132.

Ningsih, D. R., Zusfahir. dan Dwi, K. (2016). Identifikasi senyawa metabolit sekunder serta uji aktivitas ekstrak daun sirsak sebagai antibakteri. Molekul 11(1): 101–111.

Nurzaman, F., Djajadisastra, J. dan Elya, B. (2018). Identifikasi kandungan saponin dalam ekstrak kamboja merah (Plumeria rubra L.) dan daya surfaktan dalam sediaan kosmetik. Jurnal Kefarmasian Indonesia 8(2): 85–93.

Onibala, M.L.M, Suntadi, M.A.H., Wiadji, J.T., Oktaviani, Y.W.D., Gunawan, Y.C., dan Widhiastuti, S.S. (2023). Efektivitas Gel Ekstrak Etanol 70% Daun Anggrek Oncidium (Oncidium Aliceara alice) terhadap Penyembuhan Luka Kulit DorsumTikus Sprague Dawley. Jurnal Kefarmasian Indonesia 13(1): 30-40

Putra, M. M., Dewantara, I. G. N.A dan Sastini, D. A. (2014). Pengaruh lama penyimpanan terhadap nilai pH sediaan cold cream kombinasi ekstrak kulih buah manggis (Gracinia mangostana L.) herba pegagan (Centella asiantica) dan daun gaharu (Gyrinops versteegii (gilg) Domke). Jurnal Farmasi 3(2): 18-21

Putri, W., Hardiansah, R. dan Supriyanta, J. (2020). Formulasi dan evaluasi sifat fisik salep anti jerawat ekstrak etanol 96% daun pepaya (Carica papaya L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Jurnal Farmagazine 7(2): 20–29. dan pengaruhnya terhadap perilaku larva Aedes aegypti. Inovasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat untuk Penguatan Merdeka Belajar di Masa Pandemi.

Putri, V. A. L., Rahayu, S. E. dan Dharmawan, A. (2021). Komposisi senyawa aktif ekstrak daun jamblang (Syzygium cumini L.) dan pengaruuhnya terhadap perilaku larva Aedes aegepti. INKESJAR 1(1): 724-731.

Rachmawati, N., Maulidiyah, G. dan Aminah. (2021). Uji daya hambat dan toksisitas ekstrak daun jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeels) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Biologi Indonesia 17(1): 39–46.

Sapara, T. U. dan Waworuntu, O. 2016. Efektivitas antibakteri ekstrak daun pacar air (Impatiens balsamina L.) terhadap pertumbuhan Porphyromonoas gingivalis. Pharmaceutical 5(4): 10-17.

Saragih, D., Opod, H. dan Pali, C. (2016). Hubungan tingkat kepercayaan diri dan jerawat (Acne vulgaris) pada siswa-siswi kelas XII di SMA Negeri 1 Manado. Jurnal E-Biomedik 4(1): 1–8.

Septiani, R., Marianne. dan Nainggolan, M. (2018). Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol fraksi n-heksan serta fraksi etil asetat daun jamblang (Syzygium cumini L. Skeels) dengan metode DPPH. Jurnal Talenta 1(2): 361–366.

Sompotan, H. D., Mongi, J., Karauwan, F. dan Karundeng, E. Z. Z. (2019). Uji stabilitas sediaan salep ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu Ipomea batatas L. Jurnal Biofarmasetikal Tropis 2(2): 69–74.

Susanto, D., Sudrajat. dan Ruga, R. (2012). Studi kandungan bahan aktif tumbuhan meranti merah (Shorea leprosula Miq) sebagai sumber senyawa antibakteri. Mulawarman Scientifie 11(2): 181–190.

Ulaen, S., Banne, Y. dan Suatan, R. (2012). Pembuatan salep anti jerawat dari ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Jurnal Ilmiah Farmasi 3(2): 45–49.

Ulandari, A. S. dan Sugihartini, N. (2020). Evaluasi sifat fisik sediaan lotion dengan variasi konsentrasi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) sebagai tabir surya. Jurnal Farmasi Udayana 9 (1): 45-51.

Veronica, E., Suyantari, S. A., Swari, W., Purwaningrium, N. M., Satyarsa, A. B., Jawi, I., dan Sudarsa, P. (2020). Effectiveness of antibacterial extract of kenop (Gomphrena globosa) flower extract against growth of Propionibacterium acnes bacteria. Indonesian Journal for Health Sciences 4(2): 115–120.

Wardhani, R. A. P. dan Supartono. (2015). Uji aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.) pada bakteri. Indonesian Journal of Chemical Science 4(1): 45–51.

Widhiastuti, S.S. dan Mursyanti, E. (2022). Formulasi Losion Ekstrak Metanol Daun Kelor (Moringa oleifera) dengan Aktivitas Antibakteri. Berita Biologi LIPI: Jurnal Ilmu-ilmu Hayati 20(3): 63-69

Xie, Y., Yang, W., Tang, F., Chen, X. dan Ren, L., (2015). Antibacterial activities of flavonoids: structure-activity relationship and mechanism. Current Medicinal Chemistry 22: 132–149

Zukhri., Dewi, K. M. S. dan Hidayati, N. (2018). Uji sifat fisik dan antibakteri salep ekstrak daun katuk (Sauropus androggynus Merr). Jurnal Ilmiah Kesehatan 11(1): 303–312.

Downloads

Published

05-02-2024

How to Cite

Setiawan, P. F. ., Alvina, D. ., Subandriyo, J. R. ., Meisy, Paramitha, P. K. ., & Widhiastuti, S. S. (2024). Salep Ektrak Daun Jamblang (Syzygium cumini) sebagai Penghambat Bakteri Propionibacterium acnes Penyebab Jerawat . Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 9(1), 12–22. https://doi.org/10.24002/biota.v9i1.6552