Identifikasi Keanekaragaman dan Sebaran Jenis Burung untuk Pengembangan Ekowisata Birdwatching di TWA Jering Menduyung
DOI:
https://doi.org/10.24002/biota.v8i3.6651Keywords:
birdwatching, ekowisata, Jering Menduyung, Keanekaragaman, sebaranAbstract
Taman Wisata Alam Jering Menduyung memiliki potensi kenaekaragaman jenis burung yang tinggi dan dapat dikembangkan sebagai salah satu ekowisata birdwatching. Namun, data mengenai keanekaragaman dan sebaran jenis burung di kawasan ini masih sangat sedikit dan belum terdokumentasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan sebaran jenis burung, serta jalur yang potensial untuk dikembangkan sebagai ekowisata birdwatching. Penelitian dilaksanakan pada Agustus sampai Oktober 2022. Metode yang digunakan adalah metode eksplorasi pada jalur 1 (hutan dataran rendah) dan jalur 2 (mangrove), serta metode IPA (Index Point of Abundance) pada jalur 3 (pantai). Hasil menunjukkan terdapat 39 spesies burung dari 11 ordo dan 24 famili, dengan nilai indeks keanekaragaman Shannon-Wiener 2,981. Jalur 1 (hutan dataran rendah) sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai lokasi birdwatching dengan jumlah spesies burung sebanyak 30 jenis, sedangkan jalur 2 (mangrove) dan jalur 3 (pantai) dengan jumlah spesies burung sebanyak 13 jenis termasuk jalur berpotensi untuk pengamatan burung.
References
Abdullah. (2013). Keberadaan burung pantai dan penggunaan habitat di Kawasan Pantai Kecamatan Syiah Kualakota Banda Aceh. Jurnal Edukasi dan Sains Biologi 2(3): 39 – 45.
Adelina, K., Harianto, P. S. & Nurcahyani, N. (2016). Keanekaragaman jenis burung di Hutan Rakyat Pekon Kelungu Kecamatan Kotaagung Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari 4(2): 51 – 60.
Aini, H., Bahagia, Maulidar, L. & Ulhaq, R. (2015). Keanekaragaman jenis burung di Pesisir Pantai Ujung Seurudong Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Prosiding Seminar Nasional Biotik. UIN Ar-Raniry. Aceh.
Asrianny, Saputra, H. & Achmad, A. (2018). Identifikasi keanekaragaman dan sebaran jenis burung untuk pengembangan ekowisata bird watching di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Jurnal Perennial 12(1): 17 – 23.
Ayuti, T., Garnida, D. & Asmara, Y. I. 2016. Identifikasi habitat dan produksi sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) di Kabupaten Lampung Timur. Student e-journal 5(4): 1-13.
BirdLife International. (2022). Species factsheet: Leptoptilos javanicus, Retrieved October 26, 2022, from http://www.birdlife.org
BKSDA Sumsel. (2017). Jering Menduyung, Retrieved June 21, 2022, from https://balaiksdasumsel.org/halaman/detail/jering-menduyung.
Budiman. (2014). Potensi Pengembangan Wisata Birdwatching di Wanawisata Curug Cipendok Banyumas Jawa Tengah [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor.
Candra, A. F. & Sumarmin, R. 2020. Birds around the universitas negeri padang, campus of air tawar, Sumatera Barat. Serambi Biologi 5(1): 15 – 19.
IUCN RedList. (2022). International Union for the Conservation of Nature and Natural. https://www.iucnredlist.org/
Iqbal, M. & Setijono, D. 2011. Burung-Burung di Hutan Rawa Gambut Merang-Kepayang dan sekitarnya. Merang REDD Project. Palembang.
Ramadya, A. I., Dewartono, H. A. & Jasmine Y. (2019). Konservasi Elang Bondol di Pulau Kotok Besar, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Jurnal Geografi 8(2): 61 – 69.
Kamaluddin, A., Winarno, D. G. & Dewi, S. B. (2019). Keanekaragaman jenis avifauna di Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Sylva Lestari 7(1): 10 -21.
Kamaluddin, A., Winarno, G. D., Dewi, B. S. & Harianto, S. P. (2019). Keanekaragaman jenis burung untuk mendukung kegiatan ekowisata birdwatching di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Hutan Tropis 7(3): 283 – 292.
Kurniawan, J. A., Prayogo, H. & Erianto. (2018). Keanekaragaman jenis burung diurnal di Pulau Temajo Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Jurnal Hutan Lestari 6(1): 230 – 237.
Mac Kinnon, J., Phillipps, K. & Balen van, B. (2010). Buku Panduan Lapang Burung – Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Puslitbang Biologi – LIPI. Bogor.
Maulany, I. R., Lira, J., Achmad, A. & Achmad, S. N. (2019). Keanekaragaman jenis burung pada hutan dataran rendah di Kompleks Gunung Bulusaraung Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Jurnal Perennial 15(1): 16-26.
Nasri, Gunawan, H. & Yoza, D. (2014). Studi perkembangan perilaku elang jawa (Spizaetus bartelsi) di Pusat Rehabilitasi Suaka Elang, Bogor. Universitas Riau.
Odum, E. P. (1994). Dasar-Dasar Ekologi Umum (3thed). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Paramita, C. E., Kuntjoro, S. & Ambarwati, R. (2015). Keanekaragaman dan kelimpahan jenis burung di Kawasan Mangrove Center Tuban. Jurnal Berkala Ilmiah Biologi 4(3): 161 – 167.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2018.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2018.
Qomariah, I. S., Irwanto, R., Mardiastuti, A. & Hidayati, N. A. (2022). Keanekaragaman burung pantai di Pantai Pukan, Merawang, Kabupaten Bangka. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati 7(1): 49 – 59.
Setiawan, A., Syamsia, P. N. & Iswandaru, D. (2022). Status keterancaman dan komposisi burung yang diperdagangkan di Jalur Tengah Lintas Sumatera Provinsi Lampung. Gorontalo Journal of Forestry Research 5(1): 51 – 58.
Sukara, N. G., Mulyani, A. Y. & Mntasib, H. S. (2014). Potensi untuk pengembangan wisata “birdwatching” di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya 17(1): 44 – 55.
Sutiawan, R. & Hernowo, J. B. (2016). Analisis populasi dan habitat bangau tongtong (Leptoptilos javanicus Horsfields 1921) di Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur. Media Konservasi 21(3): 207 – 215.
Qiptiyah, M., Bayu, W. B. & Heru, S. (2013). Keragaman jenis burung pada kawasan mangrove di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea 2(1): 41-50.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Anna Sonia, Jely Jeniver, Siti Ade Nur Milah, Riko Irwanto
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by-nc/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati right of first publication. Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, and as long as Author is not used for commercial purposes.