Eksplorasi Jenis-Jenis Mamalia di Hutan Lembah Kebar pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara
DOI:
https://doi.org/10.24002/biota.v9i2.7107Keywords:
Mamalia, cagar alam, Pegunungan Tambrauw UtaraAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan karakteristik morfometrik satwaliar mamalia, penelitian ini dilakukan di Hutan Lembah Kebar Pada Kawasan Cagar Alam Pegunungan Tambrauw Utara dan berlangsung selama 3 minggu terhitung tanggal 7 – 28 April 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan Teknik observasi lapangan, Hasil dari penelitian ditemukan tiga belas individu dan delapan jenis satwa liar mamalia yaitu Bandikut (Echymipera kalubu), Bandikut (Echymipera rufescens), Rusa timor (Rusa timorensis), Babi hutan (Sus scrofa), Kuskus cokelat (Phalanger orientalis), Kuskus totol (Spilocuscus maculatus), Kelelawar codot kecil (Microglossus minimus), Kelelawar kalong besar (Pteropus neohibernicus). Dari kedelapan jenis satwaliar mamalia yang ditemukan terdapat dua mamalia yang termasuk satwa dilindungi yaitu Kuskus totol (Spilocuscus maculatus) dan Rusa timor (Rusa timorensis).
References
Asiar, P., Pawere, F. R., & Koibur, J. F. (2019). Karakteristik Karkas Bandikut (Echymipera kalubu) di Kampung Wafmana, Distrik Mawabuan, Kabupaten Tambrauw. Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) 9(2): 55.
Atmoko. T., Sudiono. E., Rifqi. M. A. & Dahrma.A.P. (2021). Praktik Terbaik Pengelolaan Habitat Satwa Terancam Punah Dalam Skala Bentang Alam Sebuah Pembelajaran Dari Kawasan Ekosistem Esensial Wehea-Kelay. PT.Penerbit IPB Press. Bogor.
Coker, C., Greene, E., Shao, J., Enclave, D., Tula, R., Marg, R., Jones, L., Hameiri, S., Cansu, E. E., Initiative, R., Maritime, C., Road, S., Çelik, A., Yaman, H., Turan, S., Kara, A., Kara, F., Zhu, B., Qu, X., Tang, S. (2018). Transcommunication 53(1): 1–8.
Erari. S. S. (2022) Masyarakat Adat dan Praktik Ekosentrisme di Miyah, Kabupaten Tambrauw. Retrieved October 19, 2022 from https://linkpapua.com/masyarakatadat-dan-praktik-ekosentrisme-di-miyaah kabupaten-tambrauw
Flannery,T.F, 1995. Mammals Of of New Guinea. Australian Museum. Revised and Updated Edition.
Fatem, S. M. (2015). Kabupaten Konservasi Sebagai Political Action Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Konservasi Sumberdaya Alam Hayati: Studi Kasus Kabupaten Tambrauw, Papua Barat 1(September): 1403–1410.
Fatem, S.M. Awang, S. A., Maryudi, A., Pudyatmoko, S., Marwa, J., Manuhua, D., & Lembang, S. (2019). Strategi Pembentukan Tambrauw Sebagai Kabupaten Konservasi di Papua. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(2): 373-387
Fahlevi, M. R., Dharmono, & Kaspul. (2016). Spesies Kelelawar Pada Kawasan Lahan Basah Di Desa Simpang Arja, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala. Prosiding Seminar Nasional Lahan Basah, 45–53.
Fatem, S. M., Afri Awang, S., Maryudi, A., Pudyatmoko, S., & Marwa, J. (2020). Model kelembagaan lokal kabupaten konservasi Tambrauw di Papua barat. Ilmu Kehutanan, 14(2020): 167–184.
Fatem SM, Erari. S.S, Tuririday. HT, Worabay, M.S , Beljai M , Wanma. AO , Runtuboi, YY, Ungirwalu. A., Nebore, I.D. 2023. Satwa Liar di Hutan Ndaer, Kampung Ayapokiar, Miyah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat Wild Animals in Ndaer Forest, Ayapokiar Village, Miyah, Tambrauw District, West Papua. Biota-Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, Vol. 8(3): 119-128, Oktober 2023 p-ISSN 2527-3221.
Gaveau D.L.A., Santos L. Bruno Locatelli B., Mohammad A. Salim Husnayaen Husnayaen., Erik Meijaard., Heatubun C.DH,. Sheil., D. (2021). Forest loss in Indonesian New Guinea (2001–2019): Trends, drivers and outlook. https://doi.org/10.1016/j.biocon.2021.109225.
KLHK. (2018). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Yang Dilindungi. Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, 1–29.
Kusumaningrum, E. N., & Prasetyo, B. (2014). Kajian keragaman genetik (Phalanger sp.) asal Papua berdasarkan sekuen gen Cytochrome c. Oxidase sub unit-1 (COXI), 12S rRNA, dan NADH Dehidrogenase su unit 4L (ND4L). 1.
Kemenlhk. & LIPI. (2019). Panduan Identifikasi Jenis Satwa Liar Dilindungi Mamalia. Jakarta
Laili, N., & Sudibyo, M. (2017). Jenis Kelamin Hiu Tupai (Chiloscyllium hasselti) Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Morfometri. Jurnal Biosains, 3(2): 103.
Manek, Y., Elu, A., Hendrik, A. C., Blegur, W. A., & Bullu, N. I. (2020). Identifikasi jenis-jenis dan karakteristik morfometrik kelelawar di gua Fatubaun desa Manufui Kecamatan Santian Kabupaten Timor Tengah Selatan. Jurnal Saintek Lahan Kering 3(2622): 42–46.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2018). Regulation of Minister of Environment and Forestry of Indonesia No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, 30. http://ksdae.menlhk.go.id/assets/news/peraturan/P.106-2018_JENIS_TSL_.pdf
Menzies, J. 1991. A Handbook Of New Guinea Marsupials & Monotremes. Kristen Pres Inc Madang. Papua New Guinea
Puspitasari. E.D. (2022). Maraknya perdagangan satwa langka di era pandemi covid-19 di Indonesia. Pamali 2(1): 1-6
Pawere, F. R., & Palulungan, J. A. (2020). Karakteristik Karkas Bandikut (Echymipera kalubu) di Kabupaten Manokwari. Jurnal Ilmu Peternakan Dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) 10(1): 8.
Pangau, M. (2020). Policy Brief. Rusa Deer Management in Tambrauw, West Papua, Indonesia. Based on the recent field study in collaboration between the University of Göttingen Germany and GIZ.
Pangau, M. A and Brodie JF, (2019). Threats to the populations of two endemic brushturkey species in Indonesian New Guinea. Journal of Asia-Pacific Biodiversity 12: 488-492
Pattiselanno, F. (2003). Some fruit bats (Chiroptera, Pteripodidae) of the Mamberamo River Basin, West Papua, Indonesia. In Asia Life Sciences 12(1): 45–56.
Petocz R.G, 1994 . Mamalia Darat Irian Jaya. Jakarta. Grafitipers.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (1999). Peraturan Pemerintah Republik No 7 Tahun 1999 Indonesia Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. 1–18.
Rumakar, S., Puttileihalat, M. M.., & Tuhumury, A. (2019). Populasi dan Habitat Rusa Timor (Cervus timorensis). Makila 13(1), 40–56.
Sawor, I., & Warmetan, H. (2018). Jenis Dan Deskripsi Kelelawar Pemakan Buah Di Sekitar Kawasan Hutan Dataran Rendah Pantai Utara Manokwari. Kehutanan Papuasia 4(2): 94–99.
Sinery, A.S. & Burwos, H. (2020). Jenis-Jenis Marsupialia Pada Areal Rencana Perkebunan Pala Kabupaten Teluk Wondama Dan Teluk Bintuni. Jurnal Kehutanan Papuasia 5(1): 42–48.
Usmany, M., Tuaputty, H., & Kakisina, P. (2017). Kajian Fenotip Kuskus (Famili Phalangeridae) di Penangkaran Desa Lumoli, Kecamatan Piru, Maluku. Jurnal Sain Veteriner, 33(2).
Undang-Undang nomor 5. (1990). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990.
Warami, H. (2020). Papua Barat Sebagai Provinsi Konservasi Abstrak West Papua as the Province of Conservation Abstract Pengenalan Sorotan Teoritis. Malaysian Journal of Social Sciences and Humanities (MJSSH) 5(11): 197–204.
Yulianto, Rizal, S., Sophian, E., & Supriatna, N. (2021). Karakteristik Spermatozoa pada Kuskus Waigeo (Spilocuscus papuensis) dan Kuskus abu-abu (Phalanger orientalis). Zoo Indonesia 30(2): 117–128.
Yohanita, A. M. (2018). Mamalia Asal Pulau Gam, Kepulauan Raja Ampat Dengan Beberapa Catatan Baru. VOGELKOP: Jurnal Biologi, 1(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Gabriel Orlando Abram, Sepus Marten Fatem, Meliza Sartje Worabay, Melanesia Brigite Boseren, Adomina Ayomi, Anjela M Jitmau
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish with Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati right of first publication. Licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in Biota : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, and as long as Author is not used for commercial purposes.