Ruang Publik dan Intelektual Organik
DOI:
https://doi.org/10.24002/jik.v12i1.447Abstract
Penelitian ini membahas ruang publik di Bandung dan pengembangan keberadaan intelektual organik menurut Antonio Gramsci. Berdasarkan penelitian terhadap Garasi10 dan ECF Unpar, diketahui bahwa tempat-tempat tersebut merupakan bentuk ruang publik dalam defi nisinya yang baru, yaitu ruang tempat terjadinya kegiatan non-formal, ruang berbayar demi kepentingan pelaksanaan kegiatan itu sendiri, ruang ideologis yang berisi sikap kritis terhadap kegiatan institusi yang lebih besar, ruang yang kedatangan publiknya ditentukan oleh minat dan kebutuhan, dan ruang yang keterbukaan aksesnya ditentukan oleh konteksnya. Ruang publik dapat memfasilitasi intelektual organik dengan membatasi konteks dalam ruang publik itu sendiri dari segi tema, suasana, dan bahasa.Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal ILMU KOMUNIKASI is an academic journal. As such, it is dedicated to the open exchange of information. For this reason, JIK is freely available to individuals and institutions. Authors who publish in Jurnal ILMU KOMUNIKASI will release their articles under the Creative Commons Attribution (BY) License. This license allows anyone to copy and redistribute the article in any medium or format as well as remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially as long as they credit the authors for the original creation. For details of the rights authors grants users of their work, see the "human-readable summary" of the license, with a link to the full license. (Note that "you" refers to a user, not an author, in the summary)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.