Interpretasi Khalayak terhadap Humor Sexist dalam Tayangan Komedi Lapor Pak! Trans 7
DOI:
https://doi.org/10.24002/jik.v20i2.5882Keywords:
analisis resepsi, humor sexist, interpretasi khalayak, tayangan komediAbstract
Humor sexist merupakan humor yang merendahkan, memberi stereotipe, dan/atau menjadikan seseorang sebagai objek berdasarkan gender. Namun, humor sexist masih berkembang, salah satunya melalui tayangan komedi Lapor Pak!. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemaknaan dan penerimaan penonton terhadap humor sexist dalam tayangan tersebut dengan menggunakan analisis resepsi David Morley. Hasilnya, mayoritas informan laki-laki menduduki posisi dominan sedangkan mayoritas informan perempuan berada pada posisi negosiasi dan oposisi. Penelitian ini juga menemukan faktor yang menyebabkan informan memaknai humor sexist secara berbeda, yaitu jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pengalaman.
References
Adrian, Y. (2011). Penerimaan orang tua terhadap adegan kekerasan dalam komedi Opera Van Java. Skripsi. Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia.
Anjani, A. N. (2021, Agustus 17). Sederet fakta sisi lain Lapor Pak! Trans 7, tempat mampir pesohor yang sedang 'panas'. Pikiranrakyat.com. <https://www.pikiran-rakyat.com/entertainment/pr-012415057/sederet-fakta-sisi-lain-lapor-pak-trans7-tempat-mampir-pesohor-yang-sedang-panas?page=3>
Arifin, H. S., Fuady, I., & Kuswarno, E. (2017). Factor analysis that effect university student perception in Untirta about existance of region regulation in Serang City. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 21(1), 88–101.
Baran, S. J., & Davis, D. K. (2015). Teori komunikasi massa edisi 5: Dasar, pergolakan dan media massa. Jakarta, Indonesia: Salemba Humanika.
Barker, C. (2003). Cultural studies: Teori dan praktik. Yogyakarta, Indonesia: Kreasi Wacana.
Elisabeth, R., & Adim, A. K. (2022). Representasi humor seksis pada program Tonight Show di NET.TV. e-Proceedings of Management, 9(2), 1164–1173.
Fausto, R. (2016, Oktober 20). Benarkah pria ingin terlihat lebih superior lewat humor seksis? Femina. <https://www.femina.co.id/trending-topic/humor-seksis-menghibur-atau-menyinggung->
Fimela. (2013, Februari 1). 5 istilah lucu yang hanya ada di Indonesia. Fimela.com. <https://www.fimela.com/fashion/read/3717539/5-istilah-lucu-yang-hanya-ada-di-indonesia>
Fitzgerald, C. M. (2006). Sexist humor and willingness to discrimination against women. Thesis. Western Michigan University, Kalamazoo, Michigan.
GueSehat. (2017). Ayo pelajari 12 arti bahasa tubuh ini! Guesehat.com. <https://www.guesehat.com/ayo-pelajari-12-arti-bahasa-tubuh-ini>
Hall, S. (2006). Cultural studies and it’s theoretical legacies. London, UK: Routledge.
Hermawan, F. F., Waskita, D., & Sulistyaningtyas, T. (2017). Bahasa, tubuh dan paradigma patriarki dalam humor kontemporer Indonesia. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 17(1), 29–40.
Hurlock, E. B. (2009). Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta, Indonesia: Erlangga.
Harappa. (2021). Important factors that affect perception. <https://harappa.education/harappa-diaries/factors-influencing-and-affecting-perception/>
Iqbal, M. (2022). Mengenali bias dalam cara berpikir kita. <https://pijarpsikologi.org/blog/mengenali-bias-dalam-cara-berpikir-kita>
Jankowski, N. W., & Jensen, K. B. (2002). A handbook of qualitative methodologies for mass communication research. London, UK: Routledge.
Laineste, L. (2013). Women in Estonian jokes (Issue 1). <https://doi.org/10.7592/ep.1.laineste>
Linggasari, Y. (2016, Juli 15). Stop jadikan humor seksis wajar. Magdalene.co. <https://magdalene.co/story/stop-jadikan-humor-seksis-wajar#:~:text=Paparan humor seksis pada diri, perilaku memusuhi dan mendiksriminasi perempuan>
Morley, D. (2005). Television, audiences & cultural studies. London, UK: Routledge.
Mulyana, D. (2013). Ilmu komunikasi: Suatu pengantar. Bandung, Indonesia: Remaja Rosdakarya.
Nissa, R. S. I. (2019, April 30). Guyonan seksis, tuduhan baperan dan susahnya korban bersikap asertif. Dewiku.com. <https://www.dewiku.com/lifestyle/2019/04/30/133000/guyonan-seksis-tuduhan-baperan-dan-susahnya-korban-bersikap-asertif>
Parrott, S., & Hopp, T. (2019). Reasons people enjoy sexist humor and accept it as inoffensive. Atlantic Journal of Communication, 28(2), 115–124.
Pradono, J., & Sulistyowati, N. (2014). Hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan lingkungan, perilaku hidup sehat dengan status kesehatan. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 17(1), 89–95.
Prusaczyk, E. (2018). Women’s internalization and rejection of sexist humour. Thesis. Brock University, St. Catharines, Ontario, Canada
Rahmanita, H., & Ismandianto. (2023). Analisis resepsi audience mengenai quarter life crisis pada lagu “Takut” karya Idgitaf. Jurnal Ilmu Komunikasi, 12(1), 63-71.
Samsussin, S., & Hendrayani, S. (2019). Dampak pendidikan terhadap pola pikir pedagang. Journal of Language Education and Development (JLed), 2(1), 232–241.
Santoso, S. (2021). Analisis resepsi audiens terhadap berita kasus Meiliana di media online. Komuniti : Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi, 12(2), 140–154.
Sholikhati, N. I., Wijayanti, L. T., & Verrysaputro, E. A. (2022). Bahasa seksis dan sikap seksisme dalam bahasa Indonesia. Aliterasi: Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Sastra, 2(02), 147–154.
Sofiyani, I. A. (2020). Praktik seksis di ruang pelayanan publik Surabaya. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia.
Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung, Indonesia: Alfabeta.
Widdah, M. El. (2012). Pola pikir dan pendidikan. Jurnal Al-Ullum, 1(1), 1–6.
Widyatama, R. (2014). Nilai-nilai sosial dalam tayangan humor di televisi Indonesia. Seminar Besar Nasional Komunikasi, 723–734.
Wiryatama, D. (2015). Interpretasi khalayak terhadap humor SARA dalam video Sacha Stevenson di jejaring sosial YouTube. Interaksi Online, 12(4).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal ILMU KOMUNIKASI is an academic journal. As such, it is dedicated to the open exchange of information. For this reason, JIK is freely available to individuals and institutions. Authors who publish in Jurnal ILMU KOMUNIKASI will release their articles under the Creative Commons Attribution (BY) License. This license allows anyone to copy and redistribute the article in any medium or format as well as remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially as long as they credit the authors for the original creation. For details of the rights authors grants users of their work, see the "human-readable summary" of the license, with a link to the full license. (Note that "you" refers to a user, not an author, in the summary)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.