Socially Mediated Publicness in Networked Society for Indonesian Muslim Women

Authors

  • Annisa R. Beta

DOI:

https://doi.org/10.24002/jik.v13i1.598

Abstract

Abstract: This paper addresses discursive processes that generated ‘jilboobs’ term. It tries to ground the notion of socially mediated publicness and its affordances by investigating the process of image making of Indonesian Muslim women. Using Foucauldian discourse analysis approach, the result shows three characteristics of Indonesia’s socially mediated publicness: (1) religiosity has a central role in the shift and contestation of private versus public sphere, (2) the visual turn of the social media has given specifi c augmentation for networked public affordances, and (3) feminine pious bodies are often marked by their concurrent presence and absence.

Abstrak: Makalah ini membahas proses diskursif yang memunculkan istilah ‘jilboobs’. Gagasan socially mediated publicness atau kepublikan termediasi dan berbagai bentuk affordances diaplikasikan dengan meneliti proses pencitraan perempuan muslim berjilbab di Indonesia. Menggunakan analisa diskursus Foucauldian, penelitian ini menemukan bahwa terdapat tiga karakteristik dari kepublikan termediasi di Indonesia, yaitu: (1) religiusitas berperan penting dalam pergeseran dan kontestasi pemisahan ranah publik dengan ranah privat, (2) semakin pentingnya dimensi visual dalam media sosial memberikan penekanan spesifi k pada elemen affordances, dan (3) tubuh feminin saleh dalam kepublikan yang termediasi muncul bersamaan melalui keberadaan dan ketiadaan.

Downloads

Published

2016-06-11

How to Cite

Beta, A. R. (2016). Socially Mediated Publicness in Networked Society for Indonesian Muslim Women. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 13(1), 19–30. https://doi.org/10.24002/jik.v13i1.598

Issue

Section

Research-based Article