PENEMPATAN SENSOR AKSELEROMETER PADA JEMBATAN MERAH PUTIH

Authors

  • Johan Lautan Wijaya Nusantara Universitas Sebelas Maret
  • Akhmad Aminullah Universitas Gadjah Mada
  • Suprapto Siswosukarto Universitas Gadjah Mada

DOI:

https://doi.org/10.24002/jts.v18i1.10354

Abstract

Kegiatan monitoring pada jembatan perlu dilakukan sebagai upaya dalam menjamin keamanan jembatan. Secara umum terdapat dua metode monitoring kesehatan struktur jembatan yaitu dengan melakukan Loading Test secara langsung dan melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang dapat dipantau secara real time dan kontinu. Salah satu sensor yang penting dan populer dalam kegiatan SHMS adalah akselerometer. Data dari sensor tersebut dapat diproses lebih lanjut untuk mengetahui nilai frekuensi struktur, mode shape, dan displacement yang terjadi. Hal tersebut bermanfaat dalam pemantauan kesehatan struktur jembatan secara keseluruhan dan dapat dijadikan dasar penetapan kebijakan untuk pemeliharaan jembatan, serta penyusunan tindakan preventif dan kuratif. Penempatan sensor yang baik dengan jumlah sensor yang tepat harus ditentukan untuk mengetahui perilaku struktur yang sebenarnya dengan biaya yang minimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penempatan sensor akselerometer pada dek Jembatan Merah-Putih yang memiliki tipe double pylon cable stayed dengan bentang 300 m yang terletak di Kota Ambon, Provinsi Maluku, Indonesia. Empat metode Optimal Sensor Placement (OSP) telah dilakukan yaitu dengan Effective Independence (EI) Method,   Eigenvalue Component Product (ECP), Mode Shape Summation Plot (MSSP) Method, serta Effective Independence – Drive Point Residu (EI-DPR) Method. Dari keempat metode tersebut, didapatkan bahwa penempatan sensor yang paling optimal didapatkan dari metode EI dengan jumlah sensor yang optimal adalah berjumlah 10. Konfigurasi sensor tersebut memiliki performa yang sedikit lebih baik dari konfigurasi sensor eksisting.

Downloads

Published

2024-10-31

Issue

Section

Vol. 18, No. 1 Oktober 2024