PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA PADA SELF COMPACTING CONCRETE MUTU TINGGI

Authors

  • Gabriella Agnes Luvena
  • M.Fauzie Siswanto
  • Ashar Saputra

DOI:

https://doi.org/10.24002/jts.v14i2.1526

Keywords:

Self compacting concrete, serat baja, beton mutu tinggi

Abstract

Permasalahan pada struktur terowongan dan jembatan bentang panjang adalah kesulitan pengecoran dan sifat getas beton yang menyebabkan retak-retak. Maka, diperlukan penelitian tentang penambahan serat pada beton untuk mendapatkan beton dengan durabilitas dan workablity lebih baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penambahan serat baja pada sifat fisik dan mekanik self-compacting concrete mutu tinggi dengan target fc’=70 MPa. Serat baja yang digunakan bermerek Dramix 3D dengan diameter 0,75 mm, rasio panjang-diameter (l/d) 80 dan variasi volume fraksi 0%, 0,5%, 0,75%, dan 1%. Sifat fisik beton segar yang diuji adalah slump flow, V-funnel, dan L-box. Sifat mekanik yang diuji adalah kuat tekan beton dan ketahanan kejut beton pada saat umur 7, 14 dan 28 hari. Pengujian kuat tekan mengacu kepada standar SNI 03-1974-1990. Pengujian ketahanan kejut beton menggunakan standar ACI committee 544. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kadar serat baja akan menurunkan workability beton segar SCC mutu tinggi. Sifat fisik beton segar dengan serat 0,5% dan 0,75% memenuhi syarat dalam The European Guidelines For Self Compacting Concrete (TEGFSCC-2005) tetapi SCC dengan serat 1% tidak memenuhi syarat. Hasil rerata pengujian kuat tekan dan ketahanan kejut pada SCC dengan kadar serat  0%,0,5%, 0,75%, dan 1% umur 28 hari adalah 85,44 MPa, 79,94 MPa, 90,38 MPa, 91,729 MPa dan 9, 23,67, 25, serta 27 pukulan hingga beton runtuh total. Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan penggunaan serat 0,75% dari volume beton karena dapat meningkatkan sifat mekanik beton dan memenuhi untuk semua persyaratan self-compacting concrete.

References

EFNARC. 2002. Specification and Guidelines for Self-Compacting Concrete.

Haryanto, Y. 2006. Kajian Ketahanan Kejut Beton Ringan Serat Alumunium Dengan Agregat Alwa. Dinarek, II.

Mulyono, T. 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Murali, G., Santhi, A. S., & Ganesh, G. M. 2014. Impact Resistance And Strength Reliability Of Fiber Reinforced Concrete Using Two Parameter Weibull Distribution. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences, IX.

Nemati, K. M. 2015. Fiber Reinforced Concrete (FRC). Washington D.C: University of Washington.

Neville, A. M. 1987. Properties Of Concrete. England: Pearson Education Limited.

Pujianto, A. 2010. Beton Mutu Tinggi dengan Admixture Superplasticizer dan Aditif Silicafume. XIV.

Rao, B. K., & Ravindra, P. V. 2010. Steel Fiber Reinforced Self Compacting Concrete Incoporating Class F Fly Ash. International Journal of Engineering Science and Technology.

SCC028. 2005. The European Guidelines For Self-Compacting Concrete. UK: Specification, Production and Use.

Sharma, S., Sharma, V. K., & Meena, M. 2016. Comparison of Behaviour of SCC Compression Members With and Without Steel Fibre. SSRG International Journal of Civil Engineering (SSRG-IJCE), III(5).

Vasusmitha, R., & Rao, P. S. 2013. Strength And Durability Study Of High Strength Self Compacting Concrete. International Journal of Mining, Metallurgy & Mechanical Engineering (IJMMME), I(1).

Y.Pawade, P., & Reddy, D. V. 2012. Combine Of Silica Fume and Steel Fibre On Mechanical Properties On Standard Grade Of Concrete and Their Interrelations. International Journal of Advanced Engineering Technology, III(1).

Downloads

Published

2018-03-06

Issue

Section

Articles