KUAT TEKAN TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI YANG DISTABILISASI PADA INDEKS LIKUIDITAS 0.5 DAN 0.75 MENGGUNAKAN SEMEN

Authors

  • Yusep Muslih Purwana Grup Riset Geoscience, Prodi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret
  • Raden Harya Dananjaya Grup Riset Geoscience, Prodi Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret

DOI:

https://doi.org/10.24002/jts.v14i2.1530

Keywords:

kuat desak, lempung plastisitas tinggi, stabilisasi semen

Abstract

Tanah lempung plastisitas tinggi diklasifikasikan sebagai tanah lunak dengan daya dukung dan kekuatan yang rendah. Stabilisasi tanah dibutuhkan untuk meningkatkan sifat tekniknya. Pencampuran tanah menggunakan semen telah dilakukan untuk menstabilisasi tanah ini. Pengaruh semen dan faktor air semen terhadap kuat tekan tanah dengan masa perawatan yang berbeda telah diinvestigasi. Uji kuat tekan bebas tanah (UCS) dilakukan pada tanah yang distabilisasi dengan kandungan semen 5%, 10%, dan 15% dari berat basah tanah dengan faktor air semen 20%, 25%, 30%, dan 35% dari berat semen. Masa perawatan sampel adalah 0, 3, 7, dan 14 hari. Tanah distabilisasi pada indeks likuidtias 0.50 dan 0.75. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi semen yang digunakan, maka semakin besar peningkatan kuat tekan tanah, namun sebaliknya semakin tinggi faktor air semen yang digunakan, maka kuat tekan tanah semakin berkurang. Selain itu, tanan yang distabilisasi pada indeks likuiditas yang lebih rendah memberikan kuat tekan yang lebih tinggi. Kuat tekan tanah tertinggi dicapai pada campuran semen 15% dengan faktor air semen 20% yang distabilisasi pada indeks likuiditas 0.50, dimana kuat tekan tanah meningkat hingga 29.5 kali dari kuat tekan semula.

References

Al-Rawas, A. A., Hago, A. W., & Al-Sarmi, H. 2005. Effect of lime, cement and Sarooj (artificial pozzolan) on the swelling potential of an expansive soil from Oman. Building and Environment, 40, 681–687.

Bahar, R., Benazzoug, M., & Kenai, S. 2004. Performance of compacted cement stabilized soil. Cement and Concrete Composites, 25, 633–641.

Bergado, D. T., Anderson, L. R., Miura, N., & Balasubramaniam, A. S. 1996. Soft ground improvement in lowland and other environments. New York, NY: ASCE.

Farouk A, Shahien M.M, 2013. Ground Improvement Using Soil-Cement Columns: Experimental Investigation. Alexandria Engineering Journal (2013) 52, 733-740.

Ghosh, A., Samanta, M., Sharma, S., Jain, S.K., Kumar, D., 2011. “Estimation of Unconfined Compressive Strength of Cement Treated Soft Indian Coastal Clay” Proceedings of Indian Geotechnical Conference, Paper No. S-323.

Ho, M.-H., & Chan, C.-M. 2011. Some mechanical properties of cement stabilized Malaysian soft clay. Word Academy of Science, Engineering and Technology, 50, 24–31.

Horpibulsk, S., Rachan, R., Suddeepong, A., & Chinkulkijniwat, A. 2011. Strength development in cement admixed Bangkok clay: laboratory and field investigations. Soils and Foundations, 51, 239–251.

Kamruzzaman, A., Chew, S., & Lee, F. 2009. Structuration and destructuration behavior of cement-treated Singapore marine clay. Journal of Geotechnical and Geoenvironmental Engineering, 135, 573–589.

Ma, C., Chen, L., & Chen, B. 2014. Analysis of strength development in soft clay stabilized with cement-based stabilizer. Construction and Building Materials, 71, 354–362.

Saeed, A., Kassim, K. A., & Nur, H. 2014. Physicochemical characterization of cement treated kaolin clay. Gradevinar, 66, 513–521.

Xiao, W. H., & Lee, H. F. 2008. Curing time effect on behavior of cement treated marine clay. International Journal of Civil Engineering, Environmenterl, Structural, Construction and Architectural Engineering Vol:2, No:7.

Downloads

Published

2018-03-06

Issue

Section

Articles