Identifikasi dan Upaya Penanggulangan Cacat Konstruksi Bangunan Perumahan Menggunakan Metode Six Sigma

Authors

  • Bowo Prihatno Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta Jl. Glagahsari No.63 Yogyakarta
  • Wulfram Indri Ervianto Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No. 43 Yogyakarta
  • Peter Fortunatus Kaming Program Studi Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari No. 43 Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/jts.v15i1.3145

Keywords:

cacat konstruksi, six sigma, perumahan, pengembang, konsumen

Abstract

ABSTRACT: This study aims to identify construction defects in residential buildings of type 50 and smaller in the Special Region of Yogyakarta, examine the efforts of housing developers in overcoming construction defects, as well as the level of suitability and comfort of residential buildings according to consumers. This study adopted Six Sigma method as an instrument to get the value of construction defects. Data collection is done by distributing questionnaires confirmed by interviews, as well as observations to residential buildings. Respondents numbered 14 residential consumers, 8 housing developers. Observations by researcher in 8 housing units. The results showed construction defects as a result of consumer identification was 20.87%, while the
results of the identification of researcher were 25.40%. The efforts to overcome construction defects with the lowest value are: the formal application of a quality management system. The biggest obstacle in developing small types of housing is land prices. The level of feasibility of housing received an answer 50% of respondents said it was feasible, 50% of respondents said it was quite feasible. The level of comfort of residential housing gets the answer 28.6% of respondents said it was comfortable, 57.1% of respondents said it was quite comfortable, and 14.3% of respondents said it was uncomfortable.

 


ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi besaran cacat konstruksi bangunan perumahan tipe 50 dan lebih kecil di Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkaji upaya pengembang perumahan dalam menanggulangi cacat konstruksi, serta tingkat kelayakan dan kenyamanan huni bangunan perumahan menurut konsumen. Penelitian ini mengadopsi metode six sigma sebagai instrumen untuk mendapatkan nilai cacat konstruksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang dikonfirmasi dengan wawancara, serta observasi ke bangunan perumahan.
Responden berjumlah 14 konsumen perumahan, 8 pengembang perumahan. Observasi dilaksanakan
di 8 unit perumahan. Hasil penelitian menunjukkan besaran cacat konstruksi hasil identifikasi konsumen adalah 20,87% sedangkan hasil identifikasi peneliti adalah 25,40%. Upaya penanggulangan cacat konstruksi dengan nilai terendah adalah: penerapan sistem manajemen mutu secara formal. Kendala terbesar dalam pengembangan perumahan tipe kecil adalah harga tanah. Tingkat kelayakan huni perumahan memperoleh jawaban 50% responden menyatakan layak, 50% responden menyatakan cukup layak. Tingkat kenyamanan huni perumahan memperoleh jawaban 28,6% responden menyatakan nyaman, 57,1% responden menyatakan cukup nyaman, dan 14,3% responden menyatakan kurang nyaman.

References

Badan Pusat Statistik (2017), Persentase Rumah

Tangga menurut Provinsi dan Status Kepemilikan

Rumah Milik Sendiri, 1999-2017, diakses 28

Januari 2018, https://www.bps.go.id/statictable/

/03/12/1539/persentase-rumah-tangga-menurut-provinsi-dan-status-kepemilikan-rumah-milik-sendiri-1999-2017.html.

Chandra, H.P. (2014), Studi Tentang Faktor Yang

Menentukan Biaya Kualitas Pada Proyek

Perumahan, Konferensi Nasional Teknik Sipil 8

(KoNTekS8) Institut Teknologi Nasional -

Bandung, 16 - 18 Oktober 2014, Bandung.

Diyana, N. (2009), Building Defect: Case Study at

Taman Seri Indah Pulau Pinang, Thesis, Faculty of

Civil Engineering & Earth Resources, Universiti

Malysia Pahang, Malaysia.

Nawangsari, Y. (2007), Analisis Dampak Biaya

Kualitas Terhadap Produktivitas Produksi, Jurnal

Computech & Bisnis, Vol. 1, No. 2.

Parhadi (2014), Penerapan Manajemen Mutu

Dipandang Dari Aspek Biaya, Jurnal Orbith

Vol.10, Semarang.

Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat

Republik Indonesia Nomor: 22/Permen/M/2008,

Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan

Rakyat Daerah Provinsi Dan Daerah

Kabupaten/Kota. 30 Desember 2008, Kementrian

Hukum dan HAM, Jakarta.

Pheng, L.S., Hui, M.S. (2004), Implementing and

Applying Six Sigma in Construction, Journal Of

Construction Engineering And Management ©

ASCE.

Puspitasari, C.D. (2007), Tanggung Jawab Developer untuk Menanggung Cacat Tersembunyi dalam Perjanjian Jual Beli Rumah Perumahan, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 12, No. 2, Yogyakarta.

Sumardjito (2011). Modul Ajar Cacat Konstruksi dan Kegagalan Konstruksi, diakses 20 Maret 2018,

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Modul%20

Ajar-CGK-1.pdf

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (2016), Bedah Pengaduan Konsumen 2015, diakses tanggal 27 Januari 2018,

https://ylki.or.id/2016/01/bedah-pengaduan-konsumen-2015/.

Downloads

Published

2020-02-03

Issue

Section

Vol. 15, No. 1 Oktober 2018