PENGARUH FRAKSI TANAH DAN MINERAL TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR

Authors

  • Anastasia Maya Widya Ekaputri Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat
  • Sri Wulandari Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat
  • Ellysa Ellysa Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100, Depok 16424, Jawa Barat

DOI:

https://doi.org/10.24002/jts.v16i3.5391

Keywords:

CBR, clay soil, mineral content, soil fraction, x-ray diffraction

Abstract

Salah satu sifat kekuatan tanah yang berkaitan dengan konstruksi jalan adalah nilai kekuatan CBR (California Bearing Ratio). Nilai CBR pada tanah lempung dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah gradasi butiran tanah, sifat fisis tanah, kepadatan tanah, kadar air dan kandungan mineral yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini berfokus tentang pengaruh fraksi tanah dan kandungan mineral pada tanah lempung terhadap daya dukung tanah yang dinyatakan dengan nilai CBR. Sampel yang digunakan adalah sampel tanah lempung yang diambil dari tiga lokasi berbeda yaitu Cikalong, Ciluer dan Nambo. Sampel-sampel ini diuji untuk menentukan sifat fisik, sifat mekanik dan kandungan mineralnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui karaketristik mineralogi lempung. Penentuan fraksi tanah ditentukan dengan metode pengujian analisa gradasi butiran tanah. Berdasarkan hasil pengujian gradasi butiran, terlihat pengaruh antara persentase pasir dengan nilai CBR pada tiap sampel tanah lempung. Nilai CBR mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyak kandungan pasir pada sampel tanah lempung. Hasil pengujian difraksi sinar-x menunjukkan kandungan mineral yang dominan pada tiap sampel yaitu Kaolinite, Nackrite, Quartz, dan Halloysite. Berdasarkan hasil pengujian difraksi sinar-x, dapat disimpulkan bahwa tanah dengan kandungan mineral quartz (SiO2) besar cenderung memiliki nilai CBR yang semakin besar dan berkurang dengan bertambahnya kandungan kaolinite.

References

Alifahmi, A., Sophian, R. I., dan Muslim, D. (2016). “Aktivitas Tanah Lempung pada Formasi Bojongmanik Terhadap Kestabilan Lereng di Daerah Cikopomayak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat”. Bulletin of Scientific Contribution. Vol 14 No 3, hal 269-276.

Bowles, E. J. (1989). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. PT. Erlangga, Jakarta

Darwis. (2017). Dasar-Dasar Teknik Perbaikan Tanah. Pustaka AQ, Yogyakarta.

Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis. Jilid 1, PT. Erlangga, Jakarta.

Fatthurahmi. (2013). “Identification of Natural Clay’s Type Using X-Ray Diffraction”. Jurnal Natural, Vol Xxi No XXI, hal 49–53.

Gonggo, S. T., Edyanti, F., dan Suherman, S. (2013). “Karakteristik Fisikokimia Mineral Lempung Sebagai Bahan Dasar Industri Keramik Di Desa Lembah Bomban Kecamatan Bolano Lambunu Kabupaten Parigi Moutong”. Jurnal Akademika Kimia. Vol 2. No 2, hal 105– 113.

Hardiyatmo, H. C. (2012). Mekanika Tanah I. Gadjah Mada University Press, Jakarta.

Hardiyatmo, H. C. (2010). Mekanika Tanah II. Gadjah Mada University Press, Jakarta

Husain, Ratna (2015). “Geokimia Mineral Lempung dan Implikasinya Terhadap Gerakan Tanah. Disertasi. Universitas Hassanudin.

Lazaro, B. B. (2015). “Halloysite and Kaolinite : Two Minerals with Geological and technological Importance”. Real Academica de Ciencias Zaragoza,. 70:1-33. Universidad de Zaragoza.

Lestari, I G. A. A. I. (2014). “Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif (Studi Kasus di Desa Tanah Awu, Lombok Tengah)”. Gabec Swara. Vol 8, No 2.

Priyono, K. D. (2012). “Kajian Mineral Lempung Pada Kejadian Bencana Longsor Lahan di Pegunungan Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta.” Forum Geografi, Vol. 26, No. 1, hal 53–64.

Putri, S. E., Puspita, N. R., dan Atmono, I. D. (2016). “Hubungan Kuat Geser Dengan Plastisitas, Fraksi Tanah dan Mineral Tanah Lempung Daerah Bendungan Gunung Rowo Dan Tol Jatilangeh – Krapyak KM 5+525”. Jurnal Karya Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Vol 5. No 1, hal 158 – 169.

Rahman, R. (2008). “Pengaruh Proses Pengeringan, Anil, dan Hidrotermal terhadap Kristalinitas Nanopartikel TiO2 Hasil Proses Sol-Gel”. Universitas Indonesia.

Retnoningtyas, W. I., Zakaria, Z., dan Sukiyah, E. (2017). “Potensi Mengembang Tanah Lempung Di Wilayah Kampung Ciginting, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausa, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat”. Bulletin of Scientific Contribution Geology, Vol 15. No 2, hal 123 – 128.

Soedarsono, D. U. (1985). Konstruksi Jalan Raya. Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Sukirman, S. (1992). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung.

Terzaghi, K. dan Peck, R. B. (1987). Mekanika Tanah Dalam praktek Rekayasa Jilid I. PT. Erlangga, Jakarta.

Tjaronge, W, Samang, L. dan Husni, M. (2016). “Kajian Eksperimental Kesesuaian Antara Sifat Indeks Dan Hasil X-Ray Diffraction Tanah Expansif”. Jurnal Tidak Terpublikasi. Universitas Hasanuddin.

Winarno, T., Kurniasih, A., Marin, J., dan Kusuma, A. I. (2017). “Identifikasi Jenis dan Karakteristik Lempung di Perbukitan Jiwo, Bayat, Klaten, dan Arahannya sebagai Bahan Galian Industri. Jurnal Universitas Diponegoro. Vol. 3. No 2 hal 65 – 70.

Yulianti, A., Sarah, D., dan Soebowo, E. (2012). “Pengaruh Lempung Ekspansif Terhadap Potensi Amblesan Tanah di Daerah Semarang”. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan, Vol 22. No 2, hal 93 – 104.

Wijaya, W. (2021). “Pengaruh Stabilisasi Abu Daun Bambu dan Semen Terhadap Kembang Susut (Swelling) Tanah Lempung Ekspansif”. Jurnal Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Vol 16. No 2, hal 105 – 113.

Downloads

Published

2021-12-29

Issue

Section

Vol. 16, No. 3 Oktober 2021