POTENSI PENGGUNAAN INTENSITAS HUJAN HASIL PENGAMATAN SATELIT UNTUK AMBANG HUJAN PEMICU TANAH LONGSOR

Authors

  • Karina Aliya Nabila Landslide Research Center, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kampus UMY
  • Agus Setyo Muntohar Landslide Research Center, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kampus UMY
  • Ani Hairani Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kampus UMY
  • Nuriah Agrina Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Kampus UMY

DOI:

https://doi.org/10.24002/jts.v17i1.6125

Abstract

Kejadian longsor yang dipicu oleh hujan sangat berkaitan erat dengan intensitas dan durasi hujan. Informasi waktu terjadinya longsor memerlukan rekaman curah hujan yang akurat melalui pengukuran di lokasi longsor. Namun, seringkali rekaman curah hujan tidak diperoleh di area longsor. Naskah ini menyajikan hasil kajian curah hujan hasil pengukuran di stasiun hujan permukaan (ground station) dan pengukuran satelit. Penelitian bertujuan mengkaji hubungan data curah hujan hasil pengukuran dengan rain gauge (RG) dengan data hujan satelit Tropical Rainfall Masuring Mission (TRMM) dan Global Precipitation Measurement (GPM). Lokasi kajian berada di Kalibawang yang berada pada koordinat 7o40’33”LS/110o15’49”BT. Hasil kajian menyimpulkan bahwa hubungan antara rain gauge dengan data satelit termasuk dalam kategori sedang dengan nilai korelasi dari 0,50 hingga 0,55. Data satelit memiliki performa yang lebih baik dalam pengukuran curah hujan dibandingkan pengukuran curah hujan langsung di lapangan karena intensitas TRMM > intensitas GPM > intensitas rain gauge.

Downloads

Published

2022-10-10

Issue

Section

Vol. 17, No. 1 Oktober 2022