MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN JARINGAN TRANSMISI 500 kV PAKET 3 SUMATERA

Authors

  • Sianturi Patrickson Tarumanagara University
  • FukJin Oei Tarumanagara University

DOI:

https://doi.org/10.24002/jts.v17i4.8284

Abstract

Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan listrik yang terjadi di Indonesia mendorong perlunya evaluasi dan tindakan strategis. Berdasarkan permasalahan tersebut pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menetapkan perlunya pembangunan jaringan transmisi Sumatera 500 kV sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan pertumbuhan masyarakat di Pulau Sumatera. Namun, tingkat kompleksitas proyek ini terutama
pada paket 3 yang dikerjakan oleh PT XYZ, memberikan risiko terhadap perusahaan sebagai kontraktor.
Penelitian dilakukan dengan analisis risiko secara kualitatif menggunakan metode matriks risiko yang
bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan risiko yang terjadi dalam pelaksanaan proyek tersebut. Dari penelitian yang melibatkan 30 orang responden terhadap 54 variabel risiko dalam 7 kategori
risiko ini, teridentifikasi 4 variabel risiko dengan tingkat tinggi, 46 variabel risiko dengan tingkat sedang, dan 4 variabel risiko dengan tingkat rendah. Analisis kategori risiko dengan menggunakan diagram radar menunjukkan bahwa kategori yang paling dominan dan berdampak pada proyek adalah keuangan dan ekonomi. Adapun 4 variabel risiko yang memiliki dampak paling besar dan perlu dilakukan
manajemen risiko pada proyek tersebut adalah 1.) Lambatnya proses akuisisi dan kompensasi lahan; 2)
Pendanaan proyek terhambat karena terhambatnya uang muka/termin dari owner; 3) Pencurian/kehilangan material struktur tower dan stringing; 4) Tidak tersedianya akses untuk material dan equipment
ke lokasi.

Downloads

Published

2024-04-30

Issue

Section

Vol. 17, No. 4 April 2024