PEMANFAATAN RUANG PUBLIK SEBAGAI WADAH TRANSAKSI KULINER PADA LURUNG KAMPUNG PAJEKSAN – JOGONEGARAN, YOGYAKARTA

Authors

  • Septi Kurniawati Nurhadi Magister Teknik Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 44 Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/jars.v10i5.1100

Keywords:

Lurung Pajeksan, Jogonegaran, The Usage of Lurung, Culinary Transaction Space, Lurung kampung Pajeksan, Pemanfaatan lurung, Wadah Transaksi Kuliner.

Abstract

Abstract : Pajeksan and Jogonegaran kampongs are located in central city of Yogyakarta, while the lurung Pajeksan – Jogonegaran kampongs is the border as well as the main axis for the people living that are currently evolving as the houses for workers in the Malioboro area. The beneficial usage of the lurung has grown as the fulfillment of the people’s need for food. The usage is increasing and posing an intervention on the lurung space. This research is aimed to discover the use and the influence of culinary transaction space, culinary activity and form of element transaction space in the community of lurung Pajeksan - Jogonegaran kampongs. This is done by using the Behavior mapping. The result of identifying and analyzing is use to obtain the special characteristic that happen in the society so that they are able to keep their existence. The usage patterns of public space as the culinary transaction space in lurung Pajeksan - Jogonegaran kampongs is linier and it follows the shape of an elongated lurung with the greatest usage occurs at the junction of the driveway towards the kampongs. The usage of the lurung is directly related to the aspect of environment, neighborhood, and economic aspect

Keyword : Lurung Pajeksan – Jogonegaran,The Usage of Lurung, and Culinary Transaction Space

Abstrak: Kampung Pajeksan dan Jogonegaran merupakan dua kampung yang terletak di pusat kota Yogyakarta, sedangkan lurung kampung Pajeksan – Jogonegaran merupakan batas sekaligus menjadi poros utama kehidupan warga yang saat ini kampung tersebut berkembang sebagai hunian bagi pekerja di kawasan Malioboro. Pemanfaatan lurung berkembang sebagai pemenuhan kebutuhan pangan warga kampung. Pemanfaatan tersebut kian meningkat dan menimbulkan intervensi ruang pada badan lurung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan dan pengaruh wadah transaksi kuliner, aktivitas kuliner serta elemen pembentuk wadah transaksi yang dilakukan masyarakat pada lurung kampung Pajeksan–Jogonegaran. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan metode Behavior mapping. Hasil identifikasi dan analisis tersebut digunakan untuk memperoleh kekhasan yang terjadi dalam masyarakat sehingga dapat mempertahankan keberlangsungannya. Pola pemanfaatan ruang publik sebagai wadah transaksi kuliner yang terdapat pada lurung kampung Pajeksan – Jogonegaran berbentuk linier memanjang yang mengikuti bentuk lurung dengan pemanfaatan terbesar terjadi pada persimpangan menuju jalan masuk kampung. Pemanfaatan tersebut tidak terlepas dari aspek lingkungan,ketetanggaan,dan ekonomi.

Kata Kunci: Lurung kampung Pajeksan - Jogonegaran, Pemanfaatan lurung, dan Wadah Transaksi Kuliner.

References

Alexander, Christopher. (1977). A Pattern Language. New York : Oxford University Press.

Burton, E., & Mitchell, L. (2006). Inclusive Urban Design Streets For Life. Oxford: Architectural Press.

Carmona, M. (2003). Public Place Urban Space : the Dimension of Urban Design. Oxford: Architectural Press.

Ching, D.K. (2000). Arsitektur Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta. Erlangga.

Haryadi, & Setiawan, B. (2010). Arsitektur, Lingkungan dan Perilaku. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hester, R. T. (1984). Planning Neighborhood Space with People. USA: Van Nostrand Reinhold Company.

Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Rossi, A. (1982). The Architecture of the City. Cambridge: The MIT Press

Rustiadi, E., Saefulhakim, S., & Panuju, D. R. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press.

Trancik, Roger, (1986). Finding Lost Space, New York: Van Nostrand Reinhold.

Vitasurya, V. R. (2004). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Aktivitas Formal dan Aktivitas Informal di Ruang Jalan Jendral Sudirman, Salatiga. Tesis pada Teknik Arsitektur UGM Yogyakarta : tidak diterbitkan.

Wirartha, I. M. (2006). Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi Offset.

Laporan Antara RTBL Kawasan Malioboro Yogyakarta 2013.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 41 tahun 2012 tentang Pedoman Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki lima.

Peraturan Walikota Yogyakarta No. 25 tahun 2013 tentang Penjabaran Rencana Pola Ruang dan Ketentuan Intensitas Pemanfaatan Ruang

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/arsitektur_psikologi_dan_masyarakat/bab6_ketenggangan_dan_defensible_space.pdf, diakses pada 24 Desember 2013

Downloads

Published

2017-05-01