PERGESERAN KONSEP MORFOLOGI PADA DESA BALI AGA, Studi Kasus: Desa Bayung Gede dan Desa Panglipuran

Authors

  • Feliksdinata Pangasih Program Pascasarjana, Magister Teknik Arsitektur, Universitas Atmajaya Yogyakarta
  • Ayu Asvitasari Program Pascasarjana, Magister Teknik Arsitektur, Universitas Atmajaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/jars.v11i3.1184

Keywords:

Bayung Gede, Panglipuran, Bali Aga, Morphological pattern

Abstract

Abstract: Bayung Gede and Panglipuran are two old-traditional villages which preserve Balinese culture which is based on Bali Aga culture. Some written resources state that Panglipuran Village is originated from Bayung Gede Village. Both villages preserve custom, culture as well as tradition of their ancestors from Bayung Gede Village, including morphological concept of space and land use planning. Focus of this study is on the morphological pattern of space in micro and macro scale. This study utilize descriptive analysis, literature study, field observation and in-depth review. As conclusion, this study states that although both the two villages still held the concept of Tri Hita Karana and Tri Mandala, there were some differences in morphological concept and pattern.

Keywords: Bayung Gede, Panglipuran, Bali Aga, Morphological pattern

Abstrak: Desa Bayung Gede dan Desa Panglipuran adalah desa adat dan desa kuno yang menjaga kelestarian adat Bali berbasis kebudayaan Bali Aga. Menurut informasi, Desa Panglipuran berasal dari Desa Bayung Gede. Kedua desa ini melestarikan adat dan budaya serta tradisi leluhur dari Desa Bayung Gede, termasuk dalam hal penataan ruang desa. Pola morfologi ruang merupakan fokus dalam penelitian ini. Metode yang digunakan bersifat deskriptif analitis digunakan metode observasi lapangan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa meskipun kedua desa secara makro masih menganut konsep Tri Hita Karana dan Tri Mandala, namun terdapat beberapa perbedaan dalam konsep dan pola morfologi ruang.

Kata Kunci: Desa Bayung Gede, Desa Panglipuran, Bali Aga, Morfologi.

References

Alit, I. K. (2004). Morfologi Pola Mukiman Adati Bali. Jurnal Permukiman Natah, 2(2), 56–107.

Arimbawa, W., & Santhyasa, I. K. G. (2010). Perpektif Ruang Sebagai Entitas Budaya Lokal Orientasi Simbolik Ruang Masyarakat Tradisional Desa Adat. Local Wisdom-Jurnal Ilmiah Online, Issn: 2086-3764, Ii(2010), 1–9.

Arismayanti, N. K., Ariana, N., Sudana, I. P., Sukana, M., Suwena, I. K., & Rahyuda, I. (2015). Pelatihan Pengemasan Paket “Petasan” (Produk Wisata Pedesaan) Di Desa Wisata Penglipuran Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli Bali. Jurnal Ilmiah Pariwisata-Stp Trisakti, 20(2), 1–12. Http://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415324.004

Atmaja, D. M. (2015). Pengelolaan Tata Ruang Berbasis Kearifan Lokal Pada Masyarakat Adat Panglipuran Kabupaten Bangli. Ekosains, VII(1), 15–25.

Budihardjo, E. (1986). Architectural Conservation In Bali. Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada University Press.

Covarrubias, M. (2013). Pulau Bali Temuan Yang Menakjubkan. Denpasar: Udayana University Press.

Dwijendra, N. K. A. (2003). Perumahan Dan Permukiman Tradisional Bali. Jurnal Permukiman “Natah,” 1(1), 8–24.

Kumurur, V. A., & Damayanti, S. (2009). Pola Perumahan Dan Pemukiman Desa Tenganan Bali. Jurnal Sabua, 1(1), 1–7.

Mucuk, J. K. (2016, April 18). Morfologi Desa Bayung Gede, Company Visit 2016 Pascasarjana MTA Atmajaya Yogyakarta. (F. Pangasih, Pewawancara)

Prayogi, P. A. (2011). Dampak Perkembangan Pariwisata Di Objek Wisata Penglipuran. Jurnal Perhotelan Dan Pariwisata, 1(1), 64–79.

Prayogi, P. A., & Sonder, I. W. (2014). Pengembangan Rumah Tradisional Sebagai Sarana Akomodasi Di Desa Bayung Gede, Kabupaten Bangli. Jurnal Perhotelan Dan Pariwisata, 4(2), 235–247.

Putri, D. A. E. (2015). Kearifan Ekologi Masyarakat Bayung Gede Dalam Pelestarian Hutan “Setra Ari-Ari” Di Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Skripsi Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana Denpasar 2015.

Reuter, T. A. (2005). Custodians Of The Mountains : Budaya Dan Masyarakat Di Pegunungan Bali. Jakarta: Yayaysan Obor Indonesia.

Sulistyawati, Budiartha, I. N., Prianta, P. A., Purnawan, N. L. R., & Sarjana, I. M. (2014). Komponen Produk Pariwisata Sebagai Daya Tarik Wisata Desa Penglipuran, Bangli. Program Doktor Pariwisata Universitas Udayana Denpasar, 0–42.

Wastika, D. N. (2005). Penerapan Konsep Tri Hita Karana Dalam Perencanaan Perumahan Di Bali. Jurnal Pemukiman Natah, 3(2), 72–77.

Windari, R. A. (2010). Dilema Hukum Penyertifikatan Tanah Ayahan Desa Di Bali (Studi Kasus Konflik Adat Tanah Ayahan Desa Di Desa Adat Panglipuran). Jurnal Ika, 8(2), 205–219.

Zahnd, M. (1999). Perancangan Kota Secaraterpadu-Teori Perancangan Kota Dan Penerapannya. Yogyakarta: Kanisius.

Website

Google, Google Earth Pro, Https://Www.Google.Com/Enterprise/Mapsearth/Products/Earthpro.Html. Diakses Tanggal 9 Mei 2016, Pukul 16:24 Wib

Downloads

Published

2017-06-12