PENILAIAN KONDISI FISIK RUMAH TRADISIONAL JOGLO DI KELURAHAN JAGALAN, KOTAGEDE

Authors

  • Gianny Angger Kusuma Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 44 Yogyakarta
  • Gerarda Ida Orbita Cahyandari Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 44 Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/jars.v12i2.2048

Keywords:

Joglo House, Jagalan, Kotagede, conservation

Abstract

Abstract: Kotagede is the capital of the First Mataram Kingdom and the cultural heritage area in Yogyakarta. In the Kotagede area there are several traditional houses, namely Javanese houses, Kalang houses, and Colonial houses. In Jagalan Village, Kotagede found Joglo houses that still exist today. Joglo houses have a diverse history of ownership. Some houses are added with the arrangement of the space layout, the development of the times and the development of the activities of their owners. Joglo houses in Kotagede were mostly earthquakes due to the tectonic earthquake in 2006. An assessment of the physical condition of traditional buildings is the focus of this study. The method used is the method in this study. This study uses primary data and secondary data at three Joglo Houses in Jagalan Village, Kotagede. The three joglo houses have been subjected to repeated excavations. This study aims to maintain and preserve Joglo Traditional Houses in the Kotagede Cultural Heritage Area, precisely the Jagalan Village.

Keywords: Joglo House, Jagalan, Kotagede, conservation

Abstrak: Kotagede adalah ibukota Kerajaan Mataram pertama dan kawasan cagar budaya di Yogyakarta. Di dalam kawasan Kotagede terdapat beberapa rumah tradisional yaitu rumah Jawa, rumah Kalang, dan rumah Kolonial. Pada Kelurahan Jagalan, Kotagede terdapat rumah-rumah Joglo yang masih ada hingga saat ini. Rumah-rumah Joglo memiliki sejarah kepemilikan yang beragam. Beberapa rumah mengalami perubahan dan penambahan tata letak ruang, mengikuti perkembangan zaman dan perkembangan aktivitas pemiliknya. Rumah-rumah joglo di Kotagede sebagian besar direnovasi akibat gempa tektonik tahun 2006. Penilaian kondisi fisik bangunan-bangunan tradisional yang mengalami renovasi menjadi fokus penelitian ini. Metode kualitatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder pada tiga Rumah Joglo di Kelurahan Jagalan, Kotagede. Ketiga rumah joglo sudah mengalami renovasi berulang kali. Penelitian ini bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan Rumah tradisional Joglo pada Kawasan Cagar Budaya Kotagede, khususnya Kelurahan Jagalan.

Kata kunci: Rumah joglo, Jagalan, Kotagede, konservasi

References

Adibowo, Gupta, D., Titisari, P. L., & Nurfitri, R. (2011). Manual Pelestarian Rumah Adat Kotagede Buku 1 Ciri Arsitektur dan Arahan Pelestarian. Yogyakarta: REKOMPAK.

Cahyandari, G.O.I., 2007. Tata Ruang dan Elemen Arsitektur Pada Rumah Jawa Di Yogyakarta Sebagai Wujud Kategori Pola Aktivitas Dalam Rumah Tangga. Jurnal Arsitektur Komposisi, p.16.

Dinas Kebudayaan Yogyakarta. (n.d.). Kotagede Khasanah Arsitektur dan Ragam Hias. Yogyakarta: Perpustakaan BPCB.

Feilden, B. M. (1982). Conservation of Historic Buildings, Technical Studies in the Arts, Archeology, and Architecture. London.

Hadiyanta, M. D. (2012). Revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Kotagede. Yogyakarta.

Idham, N.C., 2018. Javanese Vernacular Architecture and Environmental Synchronization Based on the Regional Diversity of Joglo and Limasan. Frontiers of Architectural Research, 7(3), pp.317–333.

Kerr, R. (1982). The Conservation Plan: A Guide to the Preparation of Conservation Plans for European Cultural Significant. New South Wales: The National Trust of Australia.

Kriswandhono, A., & Pradana, N. E. (2014). Sejarah dan Prinsip Konservasi Arsitektural Bangunan Cagar Budaya Kolonial. Semarang: Institut Konservasi ERMIT.

Maer, B.W., 2009. Respon Pendopo Joglo Yogyakarta Terhadap Getaran Gempa Bumi. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 36(1), pp.1–9. Available at: http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/view/16968.

Perpustakaan Nasional. (2011). Rumah Pusaka Kotagede Inventarisasi dan Dokumentasi 2011. Jakarta: Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.

Prihatmaji, Y.P., 2007. Perilaku Rumah Tradisional Jawa Joglo Terhadap Gempa. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment).

Prihatmaji, Y.P., Kitamori, A. & Komatsu, K., 2014. Traditional Javanese Wooden Houses (Joglo) Damaged by May 2006 Yogyakarta Earthquake, Indonesia. International Journal of Architectural Heritage, 8(2), pp.247–268.

Prihatmaji, Y.P., Kitamori, A. & Komatsu, K., 2015. Seismic Vulnerability on Structural Proportion of Traditional Javanese Wooden Houses (Joglo). Procedia Environmental Sciences, 28, pp.804–808. Available at: http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1878029615003072.

Sarmini, Nadiroh, U. & Basriyani, A.W., 2018. The Transformation of the Dimension of the Meaning of Traditional House Joglo into a Modern House. In Journal of Physics: Conference Series.

Subiyantoro, S., 2011. Rumah Tradisional Joglo dalam Estetika Tradisi Jawa. Bahasa dan Seni, 39(1), pp.68–78. Available at: http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/7_-Slamet-Subiantoro.pdf.

UNESCO Bangkok, UNESCO Jakarta. (2007). Kotagede Heritage Distric, Yogyakarta, Indonesia (Kawasan Pusaka Kotagede, Yogyakarta, Indonesia). Homeowner's Conservation Manual (Pedoman Pelestarian bagi Pemilik Rumah), 1-167.

Utomo, T.P. & Subiyantoro, S., 2012. Nilai Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa. Humaniora, 24(3), pp.269–278.

Wijaya, D.A., Djono & Ediyono, S., 2018. Local Knowledge in Joglo Majapahit: Analysis of Local Wisdom Models Gemah Ripah Loh Jinawi in Rural Java. International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, 5(3), p.113. Available at: https://ijmmu.com/index.php/ijmmu/article/view/235.

Downloads

Published

2019-03-20