AKULTURASI ARSITEKTUR PADA GEREJA KRISTEN JAWA (GKJ) MANAHAN SURAKARTA

Authors

  • Diana Kesumasari Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Surakarta
  • Sidha Pangesti Anjarwulan Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.24002/jars.v15i1.5169

Keywords:

akulturasi arsitektur, Gereja Kristen Jawa, bentuk, fungsi, makna, architecture acculturation, Javanese Christian Church, form, function, meaning

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi akulturasi arsitektur yang terjadi di dalam Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan Surakarta dengan penekanan pada relasi bentuk, fungsi dan makna bangunan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, analitis dan interpretatif berdasarkan hasil studi di lapangan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah aspek bentuk, fisik dan makna. Hasil pada penelitian ini adalah 1) arsitektur tradisional Jawa dan arsitektur gereja secara signifikan mempengaruhi wujud arsitektur GKJ Manahan Surakarta, 2) akulturasi arsitektur pada GKJ Manahan Surakarta diwujudkan dengan cara mengadaptasi bentuk dari arsitektur tradisional Jawa yang mempunyai kesamaan makna dengan arsitektur gereja, yaitu kesakralan ruang yang membantu jemaat untuk merasakan kehadiran Tuhan di dalam gereja, dan 3) akulturasi arsitektur yang terjadi tidak membuat GKJ Manahan Surakarta meninggalkan jati diri sebagai bangunan gereja yang dalam pelayanan ibadahnya tetap menggunakan tata cara/ liturgi yang sama dengan Gereja Kristen Jawa lainnya.

Kata Kunci: akulturasi arsitektur, Gereja Kristen Jawa, bentuk, fungsi, makna

Title: Architectural Acculturation in the Javanese Christian Churches (GKJ) Manahan Surakarta: Emphasis on the Building's Form, Function, and Meaning

Abstract: The aim of this research is to investigate the architectural acculturation that occurred in the Javanese Christian Church (GKJ) Manahan Surakarta with an emphasis on the relationship of form, function and meaning of the building. The methodology used in this research is descriptive, analytical and interpretive based on the results of field studies. The indicators used in this research are the aspects of form, function and meaning. The results of this research are 1) the architectural form of GKJ Manahan Surakarta is substantially influenced by Javanese traditional architecture and church architecture, 2) architectural acculturation at GKJ Manahan Surakarta is achieved by adapting the traditional Javanese architecture forms that have the same meaning as church architecture, namely the sacredness of space that allows the congregation to feel God's presence in the church, and 3) the architectural acculturation that occurs does not cause GKJ Manahan Surakarta to lose its identity as a church building that uses the same liturgical procedures as other Javanese Christian churches in its worship services.

Keywords: architecture acculturation, Javanese Christian Church, form, function, meaning

References

Ashadi. (2018). Pengantar Antropologi Arsitektur (1st ed.). Arsitektur UMJ Press.

Ashadi, Anisa, & Nuraini, R. D. (2017). Function, Form, and Meaning of Ritual and Market in Historical Site of Kampung Luar Batang, Jakarta, Indonesia. International Journal of Research - GRANTHAALAYAH, 5(10), 246–255. https://doi.org/10.29121/granthaalayah.v5.i10.2017.2301

Budiwiyanto, J. (2013). Rumah Tradisional Jawa Dalam Sudut Pandang Religi. Ornamen, 10(1), 1–20.

https://doi.org/10.33153/ornamen.v10i1.1047

Darmawan, L. A., Suastika, M., & Yuliani, S. (2019). Penerapan Konsep Estetika Bait Suci pada Strategi Perancangan Wisma Retret Kristiani Sebagai Destinasi Wisata Religi di Karanganyar. SENTHONG, 2(1), 65–76.

Estika, N. D., Kusuma, H. E., Tampubolon, A. C., & Widyawan, F. B. (2021). User’s Perceptions of Sacredness (Case Study: Catholic Churches in Indonesia). Dimensi: Journal of Architecture and Built Environment, 48(1), 37–46. https://doi.org/10.9744/dimensi.48.1.37-46

Indrianto, E. P. (2013). Akulturasi Pada Gereja Kristen Pniel Blimbingsari-Bali. JURNAL INTRA, 1(1), 1–10.

Kaunang, A. M. S., & Herliana, E. T. (2012). Identifikasi Unsur-Unsur Pembentuk Karakter Arsitektural Bangunan Gereja Kristen Jawa Klasis Yogyakarta Utara. Jurnal Arsitektur KOMPOSISI, 10(2), 87–102. https://doi.org/10.24002/jars.v10i2.1043

Mandala, A. (2015). Desain Ruang dan Pencahayaan Buatan Untuk Mendukung Suasana Kontemplasi pada Gereja Katolik Regina Caeli, Jakarta. ATRIUM, 1, 181–195. https://doi.org/10.21460/atrium.v1i2.48

Morrison, T. (2011). Isaac Newton’s Temple of Solomon and his Reconstruction of Sacred Architecture. In Springer Basel. Springer Basel. https://doi.org/10.1007/978-3-0348-0046-4

Nurwarsih, W. N. (2017). Korelasi Kebutuhan Fungsi Terhadap Proses dan Program Perancangan Arsitektur. UNDAGI Jurnal Arsitektur, 5(2), 19–26. https://doi.org/10.22225/undagi.5.2.409.19-26

Prakoso, B. P., & Wilianto, H. (2020). Penerapan konsep kejawen pada rumah tradisional Jawa. ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, 5(2), 165–172. https://doi.org/10.30822/arteks.v5i2.219

Salura, P. (2015). Sebuah Kritik: Arsitektur yang Membodohkan (1st ed.). Gakushudo Publisher.

Salura, P., & Fauzy, B. (2012). The Ever-rotating Aspects of Function-Form-Meaning in Architecture. International Journal of Basic and Applied Scientific Research, 2(7), 7086–7090.

Santoso, D. S. M. (2014). Pengaruh Gaya Desain Gotik dan Kolonial Belanda Terhadap Efek Pencahayaan Alami pada Gereja Katolik Hati Kudus Yesus di Surabaya. Dimensi Interior, 12(1), 16–22. https://doi.org/10.9744/interior.12.1.16-22

Sari, S. M., & Setyaprana, J. (2007). Inkulturasi Budaya Jawa Dalam Interior Gereja Katolik Redemptor Mundi Di Surabaya. Dimensi Interior, 5(2), 80–89. https://doi.org/10.9744/interior.5.2.pp.%2080-89

Simanjuntak, P. M., Affendi, Y., & Laksemi, S. K. (2019). Akulturasi dan Asimilasi Ornamen Gorga Batak Toba Dalam Arsitektur Gereja Katolik St

Mikael, Pangururan. Jurnal Seni Dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain, 1(2), 223–238.

https://doi.org/10.25105/jsrr.v1i2.6736

Siregar, L. G. (2006). Makna arsitektur: Suatu Refleksi Filosofis (1st ed.). UI-Press.

Utomo, S. B., & Tampake, T. (2019). Identitas Gereja Suku: Konstruksi Identitas Gereja Kristen Jawa (GKJ) Margoyudan dalam Pelayanan Sosial Gereja di Surakarta. KRITIS, Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, 28(1), 53–72. https://doi.org/10.24246/kritis.v28i1p53-72

Wardani, L. K. (2006). Simbolisme Liturgi Ekaristi Dalam Gereja Katolik; Sebuah Konsepsi dan Aplikasi Simbol. Dimensi Interior, 4(1), 17–24. https://doi.org/10.9744/interior.4.1.pp.%2017-24

Wibowo, H. J., Murniatmo, G., & Dh., S. (1998). Arsitektur Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta (S. Dakung (ed.); 2nd ed.). Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Widayat, R. (2017). Ragam Hias Bangunan Keraton Surakarta (A. Adib & S. P. Adi (eds.); 1st ed.). Quantum.

Widayati, N. (2004). Settlement of Batik Entrepreneurs in Surakarta. Gadjah Mada University Press.

Yusuf, S. A. (2016). Wujud Akulturasi Arsitektur Pada Aspek Fungsi, Bentuk, dan Makna Bangunan Gereja Kristen Pniel Blimbingsari di Bali. JURNAL ARTEKS, I(1), 15–30. https://doi.org/10.30822/arteks.v1i1.22

Downloads

Published

2021-11-30