Berangkat dari data lapangan yang berupa studi kasus dari dua orang perempuan di Sukabumi (Jawa Barat) dan Sanur (Bali), tulisan ini mendiskusikan masalah seksualitas dan otoritas ketubuhan perempuan dalam dunia sosial. Ketubuhan perempuan dalam hal ini tidaklah secara serta merta merupakan tubuh terdominasi, namun lebih merupakan ranah seksualitas yang diperebutkan dan dikontestasikan kemaknaannya bagi dunia sosial yang terdiri dari perempuan dan laki-laki.

Diterbitkan: 2009-06-01