Pemetaan Risiko Bencana Bangunan Museum Benteng Vredeburg dengan Metode Town Watching
DOI:
https://doi.org/10.24002/jai.v5i5.11373Keywords:
asesmen risiko, town watching method, bangunan cagar budayaAbstract
Makalah ini mengeksplorasi proses pemetaan risiko untuk Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta, Indonesia, dengan menggunakan metode Town Watching untuk mengatasi kerentanan bangunan warisan budaya terhadap bencana alam. Makalah ini menekankan pentingnya strategi mitigasi yang efektif dan mengusulkan pengembangan alat penilaian mandiri untuk pemetaan risiko bencana. Studi ini menggunakan metodologi Waterfall, yang melibatkan tahap perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan verifikasi, didukung oleh tinjauan literatur dan observasi lapangan. Temuan penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana dan perlindungan warisan budaya, serta menawarkan referensi untuk museum sejarah serupa. Penelitian ini menyoroti pentingnya penilaian risiko bencana yang komprehensif.
References
[1] Henry McGhie, “Museums and Disaster Risk Reduction,” 2020.
[2] Z. Stanton-Geddes and S. A. Soz, “Promoting Disaster Resilient Cultural Heritage,” Promoting Disaster Resilient Cultural Heritage, no. October, 2017, doi: 10.1596/28955.
[3] BBC Indonesia, “Ratusan benda bersejarah rusak’ akibat kebakaran Museum Nasional - ‘Sebagian masih cukup utuh, dan dapat diidentifikasi.’” Accessed: Apr. 08, 2025. [Online]. Available: https://www.bbc.com/indonesia/articles/c03vrl58dlmo
[4] Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, “Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 28 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum dan Cagar Budaya,” pp. 1–11, 2022.
[5] Kundha Kabudayan DIY, “Benteng Vredeburg.” Accessed: Apr. 08, 2025. [Online]. Available: https://kebudayaan.jogjakota.go.id/page/index/benteng-vredeburg
[6] J. Smith, L. Brown, and R. Jones, “Disaster Risk Mapping in Vulnerable Regions: A Case Study of Yogyakarta, Indonesia,” International Journal of Disaster Management, vol. 15, no. 2, pp. 87–102, 2018.
[7] K. Khaerunnisa, M. Cininta, and Y. D. Handarkho, “Peningkatan Partisipasi Relawan dan Pelaku Pariwisata dalam Pengelolaan Risiko Bencana di Kompleks Candi Borobudur,” Jurnal Atma Inovasia, vol. 2, no. 1, pp. 20–25, Jan. 2022, doi: 10.24002/jai.v2i1.5398.
[8] S. Fatorić and W. Smith, “Heritage under water: Archaeological sites in jeopardy and cyber-risk reduction,” Journal of Cultural Heritage Management and Sustainable Development, vol. 6, no. 2, pp. 106–119, 2016.
[9] J. Reap, N. Suonvieri, and S. Fatorić, “A holistic approach to assessing and managing disaster risks to cultural heritage: The case of Fort Vancouver National Historic Site,” International Journal of Disaster Risk Reduction, vol. 51, 2020.
[10] A. V. M. Anes, M. Kwa, D. A. F. Ridawan, Khaerunnisa, and M. Cininta, “Application of the Earthquake Disaster Evacuation Principle at the Borobudur Temple World Heritage Site Through Infographic Socialization Media,” 2024, pp. 195–206. doi: 10.1007/978-3-031-52726-5_18.
[11] BLU-MCB, “Revitalisasi dan Pemeliharaan Museum Benteng Vredeburg, Upaya IHA dalam Mengoptimalisasi Fasilitas dan Pelayanan Publik di Museum.”
[12] UNESCO, “Heritage Impact Assessment ( Hia ) Guidebook for Bangladesh a Summary and Overview of Heritage Impact Assessment ( Hia ) in the Context of Bangladesh,” 2020.
[13] The World Bank, “BAGAN DISASTER RISK MANAGEMENT PLAN (DRMP),” 2018.
[14] Kemendikbud RI, “CAGAR BUDAYA TANGGUH BENCANA,” 2023.
[15] James P. Newman, Minguez Garcia, Barbara Kawakami, Kaori Akieda, and Yumi Isabelle Naito., “Resilient Cultural Heritage Learning from the Japanese Experience,” 2020.
[16] NDMA India, “NATIONAL DISASTER MANAGEMENT GUIDELINES Cultural Heritage Sites and Precincts,” 2017. [Online]. Available: www.indiaoffsetpress.com
[17] Agency of Cultural Affair Japan, “Implementation Guidelines for Preliminary Seismic Assessment of Important Cultural Properties (Buildings),” 2012.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Khaerunnisa ., Inesza Cahya Kristi, Soesilo Boedi Leksono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.