Pengembangan Potensi Desa Ngestiharjo, Wates, Kulon Progo, Yogyakarta dengan Bantuan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Organik Rumah Tangga

Authors

  • Caecilia Santi Praharsiwi

DOI:

https://doi.org/10.24002/jai.v1i1.3889

Keywords:

pupuk organik cair, effective microorganism, limbah organik

Abstract

Pupuk merupakan elemen utama dalam pertumbuhan tanaman, salah satu jenisnya adalah pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia, dapat berbentuk padat atau cair. Pada Desa Ngestiharjo Kabupaten Kulon Progo terdapat banyak limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pokok pembuatan pupuk orgnanik cair. Pada jurnal ini akan dibahas mengenai cara pembuatan pupuk organik cair dengan bahan baku limbah dari Desa Ngestiharjo dengan penambahan bioaktivator EM4 (Effective Microorganism). Metode pembuatan pupuk organik cair adalah dengan limbah rumah tangga dari lingkungan sekitar Desa Ngestiharjo, dan limbah dari pertenakan yang sudah dipisahkan secara manual. Kemudian limbah organik dihaluskan, lalu dimasukan ke dalam ember besar. Campurkan air gula 400 gram, EM4 200 mL dan air 5 L, lalu dimasukkan ke dalam ember besar. Siapkan botol air 500 mL dan lubangi tutup botol, sekaligus tutup ember besar. Pengambilan sampel dilakukan selama 21 hari. Parameter kualitas pupuk yang dianalisis meliputi kadar air, pH, C-organik, N, P, K, dan rasio C/N. Hasil dari cara pembuatan pupuk organik cair dengan bahan dasar limbah rumah tangga membuat masyarakat memahami efektifitas proses penambahan EM4 untuk memanfaatkan limbah organik di Desa Ngestiharjo. Penggunaan EM4 (Effective Microorganism) akan mempengaruhi pengomposan, dan semakin lama waktu pengomposan maka pengaruhnya semakin jelas.

 

 

References

R. D. M. Simanungkalit et al., PUPUK ORGANIK DAN PUPUK HAYATI ORGANIC FERTILIZER AND BIOFERTILIZER. 2006.

M. L. Ilhamdi et al., “Penyuluhan, Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik di Desa Kerumut Kecamatan Pringgabaya,” J. Pengabdi. Magister Pendidik. IPA, vol. 1, no. 2, 2019.

A. Hamzah, D. Sri, and U. Lestari, “RUMAH PANGAN LESTARI ORGANIK SEBAGAI SOLUSI PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA,” 2016.

L. Trivana, A. Yudha Pradhana, and A. Pahala Manambangtua, “Optimalisasi Waktu Pengomposan Pupuk Kandang Dari Kotoran Kambing Dan Debu Sabut Kelapa Dengan Bioaktivator Em4,” J. Sains &Teknologi Lingkung., vol. 9, no. 1, pp. 16–24, 2017.

R. Y. Cesaria, R. Wirosoedarmo, and B. Suharto, “Pengaruh penggunaan starter terhadap kualitas fermentasi limbah cair tapioka sebagai alternatif pupuk cair,” J. Sumberd. Alam dan Lingkung., vol. 1, no. 2, pp. 8–14, 2014.

N. S. R. Suyanto, Budidaya Ikan Lele (ed. Revisis). Niaga Swadaya, 2004.

W. Pancapalaga, “Pengaruh rasio penggunaan limbah ternak dan hijauan terhadap kualitas pupuk cair,” J. Gamma, vol. 7, no. 1, 2013.

H. Yulipriyanto, Biologi tanah dan strategi pengelolaannya. Graha Ilmu, 2010.

M. Mulyani and A. G. Kartasapoetra, “Pupuk dan cara pemupukan,” Rineka Cipta, Jakarta, vol. 175, 2002.

Badan Litbang Pertanian, “Pupuk Organik dari Limbah Organik Sampah Rumah Tangga,” Agroinovasi, no. 3417, pp. 2–11, 2011.

K. Air, “Keterangan : II . PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK HAYATI Mikoriza Arbuskular ( MA ) : Stereomikroskop,” no. 1, 2011

M. S. Rahayu, “Penggunaan EM-4 dalam Pengomposan Limbah Teh Padat,” 2005.

Lisa, “Manfaat dan Kegunaan EM4 untuk Pertanian - PETANI.” [Online]. Available: https://8villages.com/full/petani/article/id/5e815f1f06a2c948309758ad. [Accessed: 14-Nov-2020].

N. Gesriantuti, E. Elsie, I. Harahap, N. Herlina, and Y. Badrun, “Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Dalam Pembuatan Pupuk Bokashi Di Kelurahan Tuah Karya, Kecamatan Tampan, Pekanbaru,” J. Pengabdi. UntukMu NegeRI, vol. 1, no. 1, pp. 72–77, 2017.

Downloads

Published

2021-01-26

Issue

Section

Articles