Analisis Perubahan Tata Guna Lahan di Kabupaten Bantul Menggunakan Metode Global Moran’s I

Authors

  • Matheus Supriyanto Rumetna
  • Eko Sediyono
  • Kristoko Dwi Hartomo

DOI:

https://doi.org/10.24002/jbi.v8i4.1446

Abstract

Abstract.

Bantul Regency is a part of Yogyakarta Special Province Province which experienced land use changes. This research aims to assess the changes of shape and level of land use, to analyze the pattern of land use changes, and to find the appropriateness of RTRW land use in Bantul District in 2011-2015. Analytical methods are employed including Geoprocessing techniques and analysis of patterns of distribution of land use changes with Spatial Autocorrelation (Global Moran's I). The results of this study of land use in 2011, there are thirty one classifications, while in 2015 there are thirty four classifications. The pattern of distribution of land use change shows that land use change in 2011-2015 has a Complete Spatial Randomness pattern. Land use suitability with the direction of area function at RTRW is 24030,406 Ha (46,995406%) and incompatibility of 27103,115 Ha or equal to 53,004593% of the total area of Bantul Regency.

Keywords: Geographical Information System, Land Use, Geoprocessing, Global Moran's I, Bantul Regency.

 

Abstrak.

Analisis Perubahan Tata Guna Lahan di Kabupaten Bantul Menggunakan Metode Global Moran’s I. Kabupaten Bantul merupakan bagian dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengalami perubahan tata guna lahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan bentuk dan luas penggunaan lahan, menganalisis pola sebaran perubahan tata guna lahan, serta kesesuaian tata guna lahan terhadap RTRW yang terjadi di Kabupaten Bantul pada tahun 2011-2015. Metode analisis yang digunakan antara lain teknik Geoprocessing serta analisis pola sebaran perubahan tata guna lahan dengan Spatial Autocorrelation (Global Moran’s I). Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan tanah pada tahun 2011, terdapat tiga puluh satu klasifikasi, sedangkan pada tahun 2015 terdapat tiga puluh empat klasifikasi. Pola sebaran perubahan tata guna lahan menunjukkan bahwa perubahan tata guna lahan tahun 2011-2015 memiliki pola Complete Spatial Randomness. Kesesuaian tata guna lahan dengan arahan fungsi kawasan pada RTRW adalah seluas 24030,406 Ha atau mencapai 46,995406 % dan ketidaksesuaian seluas 27103,115 Ha atau sebesar 53,004593 % dari total luas wilayah Kabupaten Bantul.

Kata Kunci: Sistem Informasi Georafis, tata guna lahan, Geoprocessing, Global Moran’s I, Kabupaten Bantul.

References

Affan, M.F. 2014. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Untuk Permukiman Dan Industri Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi. Vol. 2, No.1, Pp. 49-60.

BPS Kabupaten Bantul. 2015. Bantul Dalam Angka 2015 - Katalog BPS 1102001.3402. Dwiyanto, T.A., & Sariffuddin, S. 2013. Karakteristik Belanja Warga Pinggiran Kota (Studi Kasus: Kecamatan Banyumanik Kota Semarang). Jurnal Pengembangan Kota. Vol. 1, no. 2, pp. 118-127.

Fahmi, F., Santun, R.P.S., & Ahmad F. 2016. Evaluasi Pemanfaatan Penggunaan Lahan Berbasis Rencana Pola Ruang Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Tata Loka. Vol. 18, no. 1, pp. 27-39.

Firman, T. 2009. The continuity and change in megaurbanization in Indonesia: A survey of Jakarta–Bandung Region (JBR) development. Habitat International. Vol. 33, no.4, pp. 327-339.

Fu, W.J., Jiang, P.K., Zhou, G.M., & Zhao, K.L. 2014. Using Moran’s I and GIS to study the spatial pattern of forest litter carbon density in a subtropical region of southeastern China. Biogeosciences. Vol. 11, pp. 2401-2409.

Huo, N,X., Li, H., Sun, F.D., Zhou, D.L., & Li, G.B. 2012. Combining Geostatistics with Moran’s I Analysis for Mapping Soil Heavy Metals in Beijing, China. International Journal of Environmental Research and Public Health. Vol. 9, Pp. 995-1017.

Hussein, S., & Werdiningsih. 2012. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Open Source Untuk Analisis Kerentanan Air Permukaan Subdas Blongkeng. SENTIKA. pp. 92-97.

Jiao, L., & Liu, Y. 2012. Analyzing the spatial autocorrelation of regional urban datum land price. Geo-spatial Information Science. Vol. 15, No. 4, Pp. 263–269.

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil BPN DIY).2015.Marjuki, B. 2014. Sistem Informasi Geografi Menggunakan QGIS 2.0.1.

Novitasari, A.D. 2015. Spatial Pattern Analysis Dan Spatial Autocorrelation Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Industri Untuk Menggambarkan Perekonomian Penduduk Di Jawa Timur. Jurnal EKBIS. Vol. 13, No. 1, Pp. 629-637

Putra, R.D., & Wisnu, P. 2016. Pola Dan Faktor Perkembangan Pemanfaatan Lahan Di Kecamatan Maranggen, Kabupaten Demak. Jurnal Pengembangan Kota. Vol. 4, no. 1,pp. 67–75.

Putra, R.R., Manyuk, F., & Ari, S. 2016. Analisis Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Koefisien Limpasan Kota Pekanbaru Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Jom FTEKNIK. Vol. 3, no.2, pp. 1-13.

Sauddin, A. 2014. Pengenalan R Programming Bagian I. Jurnal MSA. Vol. 2, no. 2, pp. 51-59.

Sa’diyah, U., Yudo, P., & Andri, S. 2016. Studi Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Di Kampus Universitas Diponegoro Tembalang Berdasarkan Analisis Citra Multi Temporal. Jurnal Geodesi Undip. Vol. 5, no. 4, pp. 140-150.

Sitorus, R.P.S., Citra, L., & Dyah, R.P. 2012. Analisis Pola Perubahan Penggunaan Lahan Dan Perkembangan Wilayah Di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Tanah Lingkungan. Vol. 14, no. 1, pp. 21-28.

Tanty, H., Bekti, D.R., & Irwansyah E. 2014. Package Plgun-In R Untuk Pemetaan Autokorelasi Spasial Pada Kualitas Air. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST). Pp. 269-274.

Tjahjana, E.B., Heryana, N., & Wibowo, A.N. 2015. Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) Dalam Pengembangan Kebun Percobaan. SIRINOV. Vol 3, No 2, Pp. 103 – 112.

Tu, J. & Xia, Z. G. 2008. Examining spatially varying relationships between land use and water quality using geographically weighted regression I: Model design and evaluation. Sci Total Environ. Vol. 407, 358–378.

Widi, A.C., Adi, S., & Eko, S. 2013. Identifikasi Pola Spasial Daerah Rawan Pangan Di Kabupaten Minahasa Tenggara Menggunakan Moran’s I. Seminar Nasional Teknologi Informasi (SNTI). Vol. 10, No.1, Pp. 33-41.

Zhou, M., Tan, S., & Zhang, L. 2015. Influences of Different Land Use Spatial Control Schemes on Farmland Conversion and Urban Development. PLOS ONE. pp. 1-10.

Downloads

Published

2017-10-31