Pendampingan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga untuk Pengembangan Pertanian Perkotaan Kelompok Tani Cokrodirjan

Authors

  • Stefani Natalia Sabatini Universitas Kristen Duta Wacana
  • Paulus Bawole Universitas Kristen Duta Wacana
  • Haryati B. Sutanto Universitas Kristen Duta Wacana

DOI:

https://doi.org/10.24002/jai.v5i3.10909

Keywords:

Kelompok tani, limbah, pendampingan, penyiraman, reaktor

Abstract

Kelompok Tani (Poktan) merupakan kelompok penggerak pertanian perkotaan yang dapat mendukung kemandirian pangan. Kelompok Tani Migunani yang berada di Cokrodirjan, Suryatmajan, Kota Yogyakarta adalah salah satu kelompok tani yang produktif namun memiliki masalah terutama terkait penyiraman dan keterbatasan lahan. Di sisi lain, terdapat masalah di lingkungan lokasi binaan ini terkait air limbah rumah tangga. Tulisan ini bertujuan membahas pendampingan yang dilakukan kepada Kelompok Tani Migunani tentang pengelolaan air limbah rumah tangga untuk pengembangan pertanian perkotaan. Pendampingan yang dilakukan antara lain edukasi pengelolaan air limbah rumah tangga, edukasi dan simulasi pengolahan urin menjadi pupuk cair, dan workshop pembuatan reaktor taman pengolahan limbah sederhana untuk mengolah air limbah rumah tangga. Hasilnya, kegiatan edukasi dan simulasi memberikan peningkatan kapasitas bagi kelompok tani namun pembuatan reaktor taman pengolahan terkendala penyesuaian lokasi sumber air limbah.

References

[1] Dirjen Dikti, Rencana Strategis. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2020. [Online]. Available: https://dikti.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2021/08/Renstra-Dikti-2020-2024-rev-3.1.pdf

[2] Yola Erlanda and Ghulam Maulana Ilman, “Otimalisasi Potensi Ekonomi Lokal: Strategi Penguatan Dan Implikasi Positif Peran Umkm Kelurahan Made Kota Surabaya,” Birokrasi J. ILMU Huk. DAN TATA NEGARA, vol. 2, no. 2, pp. 179–188, 2024, doi: 10.55606/birokrasi.v2i2.1183.

[3] A. Fauzia, E. Frimawaty, and H. S. Arifin, “Urban agriculture as ecosystem services provider: A review,” Holist. J. Trop. Agric. Sci., vol. 2, no. 1, pp. 31–45, 2024, doi: 10.61511/hjtas.v2i1.2024.785.

[4] A. Budisusila et al., “Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Sidoluhur untuk Inisiasi Budidaya Anggur Substitusi Impor ( ASI ),” vol. 4, no. 6, 2024, doi: https://doi.org/10.24002/jai.v4i6.10179.

[5] A. H. Ghawi, “Study on the development of household wastewater treatment unit,” J. Ecol. Eng., vol. 19, no. 2, pp. 63–71, 2018, doi: 10.12911/22998993/81780.

[6] . Y. M. R. P. B., “Pengolahan Limbah Cair Domestik untuk Penggunaan Ulang (Water Reuse),” J. Teknol. Lingkung. Lahan Basah, vol. 1, no. 1, pp. 1–10, 2013, doi: 10.26418/jtllb.v1i1.1990.

[7] M. N. Sri Rejeki, C. S. Praharsiwi, and I. Dwi Asmoro Tunggal, “Pendampingan Masyarakat dalam Merumuskan Bentuk Partisipasi pada Padukuhan Karang dan Eco-camp Mangun Karsa: Discovery, Dream, Design, Delivery,” J. Atma Inovasia, vol. 4, no. 2, pp. 60–65, 2024, doi: 10.24002/jai.v4i2.8656.

[8] C. W. Utami, S. R. Giyarsih, M. A. Marfai, and T. R. Fariz, “Kerawanan Banjir Rob dan Peran Gender Dalam Adaptasi di Kecamatan Pekalongan Utara,” J. Planol., vol. 18, no. 1, p. 94, 2021, doi: 10.30659/jpsa.v18i1.13588.

[9] K. Birhanu, Zewdie; Ambelu, Argaw; Berhanu, Negalign; Tesfaye, Abraraw; Woldemichael, “Understanding Resilience Dimensions and Adaptive Strategies to the Impact of Recurrent Droughts in Borana Zone, Oromia Region, Ethiopia: A Grounded Theory Approach.” Int J Environ Res Public Health, pp. 3–18, 2017. doi: 10.3390/ijerph14020118.

[10] C. D. Kurnianingtyas et al., “Program Potensi Desa dan Pengolahan Limbah Jerami Desa Jambidan,” J. Atma Inovasia, vol. 3, no. 3, pp. 238–242, 2023, doi: 10.24002/jai.v3i3.5246.

[11] N. M. Janah, E. W. Riptanti, and W. Rahayu, “Strategi Pengembangan Pertanian Perkotaan Di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta,” Sebatik, vol. 27, no. 2, pp. 762–773, 2023, doi: 10.46984/sebatik.v27i2.2393.

[12] J. S. Sudarsan, R. L. Roy, G. Baskar, V. T. Deeptha, and S. Nithiyanantham, “Domestic wastewater treatment performance using constructed wetland,” Sustain. Water Resour. Manag., vol. 1, no. 2, pp. 89–96, 2015, doi: 10.1007/s40899-015-0008-5.

[13] S. Rohani, S. N. Sirajuddin, M. I. Said, M. Z. Mide, and Nurhapsa, “Model Pemanfaatan Urine Sapi Sebagai Pupuk Organik Cair Kecamattan Liburen Kabupaten Bone,” Panrita Abdi-Jurnal Pengabdi. Masy., vol. 1, no. 1, pp. 11–15, 2016, [Online]. Available: https://media.neliti.com/media/publications/163364-ID-model-pemanfaatan-urine-sapi-sebagai-pup.pdf

[14] P. Fourier et al., “Edukasi dan penyuluhan potensi limbah jerami padi menjadi pupuk organik bagi pertanian di Desa Sidomulyo,” J. Atma Inovasia, vol. 2, no. 4, pp. 387–392, 2022, doi: 10.24002/jai.v2i4.5267.

[15] N. Nurhidayanti, M. D. Setiawan, and M. Nurahmad, “Analisis Kinerja IPAL pada Industri Detergen dan Sabun di Kabupaten Karawang,” J. Tekno Insentif, vol. 16, no. 2, p. 1190128, 2022, doi: 10.36787/jti.v16i2.884.

[16] M. Al Kholif, P. Pungut, and S. I. Nezarudin, “Penerapan Teknologi Constructed Wetland (CW) dalam Menurunkan Kadar Cemaran pada Air Limbah Domestik,” J. Sumberd. Alam dan Lingkung., vol. 10, no. 1, pp. 1–11, 2023, doi: 10.21776/ub.jsal.2023.010.01.1.

[17] R. Y. Trifando, H. B. Sutanto, and G. Prihatmo, “the Reducing of Organic Loading and Phosphate (Po4) in Domestic Wastewater Treatment By Constructed Wetland System Using Canna Indica and Cyperus Alternifolius,” BIOLINK (Jurnal Biol. Lingkung. Ind. Kesehatan), vol. 9, no. 1, pp. 95–105, 2022, doi: 10.31289/biolink.v9i1.6837.

Downloads

Published

2025-05-30

Issue

Section

Articles