Literasi Keuangan, Financial Self-Efficacy, Orientasi Masa Depan dan Theory of Planned Behavior terhadap Minat Investasi Dana Pensiun
DOI:
https://doi.org/10.24002/modus.v37i2.10592Abstract
Indonesia has a large workforce; however, participation in pension programs remains low, with only around 6% or 3,990,234 individuals enrolled. According to a 2020 DPLK survey, only 14% of millennials have a pension plan, despite being among the most financially vulnerable groups when entering retirement. This study aims to examine the influence of financial literacy, financial self-efficacy, future orientation, and factors within the Theory of Planned Behavior on millennials’ interest in investing in pension funds. The research was conducted in the Greater Jakarta area (Jabodetabek) from March to July 2023, utilizing both primary and secondary data, and analyzed using the SEM-PLS method. The findings indicate that future orientation, attitude toward behavior, and perceived behavioral control have a significant influence on millennials’ interest in pension fund investment. Meanwhile, financial literacy, financial self-efficacy, and subjective norms show a positive but not statistically significant effect. These results suggest that fostering a strong future orientation, along with positive attitudes and a sense of control over financial decisions, can enhance millennials’ interest in pension investment. Therefore, targeted efforts are needed to improve financial literacy, boost financial self-efficacy, and strengthen long-term financial awareness among millennials to support better financial preparedness for retirement.
Keywords: financial literacy; financial self-efficacy; future orientation; millenials; pension fund.
Indonesia memiliki jumlah angkatan kerja yang besar, namun partisipasi dalam program dana pensiun masih rendah, yaitu hanya sekitar 6% atau 3.990.234 orang. Survei DPLK tahun 2020 mencatat bahwa hanya 14% generasi milenial yang memiliki program pensiun, padahal kelompok ini termasuk yang paling rentan secara finansial saat memasuki masa pensiun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh literasi keuangan, financial self-efficacy, orientasi masa depan, serta faktor-faktor dalam Theory of Planned Behavior terhadap minat generasi milenial dalam berinvestasi pada dana pensiun. Penelitian dilakukan di wilayah Jabodetabek selama Maret–Juli 2023 dengan menggunakan data primer dan sekunder serta dianalisis menggunakan metode SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi masa depan, sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior), dan persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control) berpengaruh signifikan terhadap minat investasi dana pensiun. Sementara itu, literasi keuangan, financial self-efficacy, dan norma subjektif menunjukkan pengaruh positif tetapi tidak signifikan. Temuan ini menyiratkan bahwa membentuk orientasi masa depan yang kuat, serta meningkatkan sikap positif dan rasa kontrol terhadap keputusan keuangan, dapat mendorong minat berinvestasi dalam dana pensiun. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih terarah untuk meningkatkan literasi keuangan, kepercayaan diri dalam mengelola keuangan, dan kesadaran jangka panjang generasi milenial guna menciptakan kesiapan finansial di masa pensiun.
Kata kunci: dana pensiun; financial self-efficacy; generasi milenial; literasi keuangan; orientasi masa depan.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rindi Anti Nur Fadilah, Eka Dasra Viana, Rindang Matoati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.