KETERLIBATAN EMOSI SEBAGAI DASAR SUKSESI: STUDI PADA PERUSAHAAN KELUARGA MILIK PEREMPUAN

Abstract

This study aims to examine the emotional involvement in the succession process of women-owned family companies. This qualitative research with a phenomenological approach examines 4 women-owned family companies that have succeeded in succession, and data were collected by semi-structured interviews. Research credibility is maintained by means of triangulation, member checking, and making descriptions of research results rich and concise. The results of the study indicate that there is an emotional bond between the owner and his company which is reflected in the company's basic values, the company's vision for the future, and the desire for the company to generate generations. In the succession process, this emotional bond is manifested in a distinctive way to select, train, and prepare children as heirs of the company. These typical ways support a succession process that feels "smooth" and minimally conflicted, where the successor has mastered the knowledge and skills needed to lead the company and feels easy and comfortable to accept the transfer.

Keywords:     succession; emotion; family company; women-owned family company; female entrepreneur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterlibatan emosi dalam proses suksesi perusahaan keluarga milik perempuan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini meneliti 4 perusahaan keluarga milik perempuan yang telah berhasil melakukan suksesi, dan data dikumpulkan dengan wawancara semi terstruktur. Kredibilitas penelitian dijaga dengan cara triangulasi, member checking, dan membuat deskripsi hasil penelitian dengan kaya dan padat. Hasil penelitian menunjukkan adanya ikatan emosional antara pemilik dengan perusahaannya yang tercermin dalam nilai-nilai dasar perusahaan, visi perusahaan ke depan serta adanya keinginan agar perusahaan dapat menggenerasi. Dalam proses suksesi, ikatan emosional ini terwujud dalam cara yang khas untuk memilih, melatih serta mempersiapkan anak sebagai pewaris perusahaan. Cara-cara yang khas tersebut mendukung terjadinya proses suksesi yang dirasa ”halus” dan minim konflik, di mana suksesor telah menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memimpin perusahaan dan merasa mudah serta nyaman untuk menerima transfer.

Kata kunci:    suksesi; emosi; perusahaan keluarga; perusahaan keluarga milik perempuan; pengusaha perempuan.